SUROTO, 091014077M (2002) HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN INFORMASI MELALUI RADIO DAN PENYULUHAN KELOMPOK DENGAN PENERAPAN K3 PADA PETANI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 7.pdf Download (363kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) jiptunair-gdl-s2-2003-suroto-710-radio-tka_26-03.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan optimal. Kondisi demikian pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya kesehatan untuk mencapai tujuan tersebut adalah upaya kesehatan kerja baik sektor formal maupun informal. Di Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat terdapat 981.824 jiwa, yang mayoritas mata pencaharian mereka masih bertumpu pada sektor pertanian dan perkebunan. Berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja petani telah lama dilaksanakan oleh Dinas Pertanian melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan petani, penyuluhan dan pembentukan kelompok petani. Selain itu kegiatan penyuluhan kesehatan juga dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan melalui media radio secara rutin seminggu sekali dan melalui penyuluhan kelompok terhadap petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana penerimaan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja petani terhadap materi penyuluhan kesehatan kerja melalui siaran radio dlan penyuluhan kelompok, dilakukan di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Jumlah responden 120 petani pekerja yang tergabung dalam kelompok tani. Penelitian dilaksanakan secara observasional dengan pendekatan crosectional. Variabel yang diteliti sebanyak empat yaitu : informasi melalui radio, penyuluhan kelompok, umur, dan pendidikan yang diduga berhubungan dengan penerapan K3 dengan skala nominal dan atau ordinal. Dari empat variabel yang diduga berhubungan atau berpengaruh terhadap pemakaian alat pelindung diri petani saat bekerja ternyata hanya satu variabel yang berpengaruh yaitu penerimaan petani terhadap informasi melalui radio. Sedangkan tiga variabel lainnya yaitu umur petani, . pendidikan dan penerimaan terhadap penyuluhan kelompok tidak berpengaruh secara nyata . Namun demikian kedua variabel pokok yaitu penerimaan petani terhadap informasi K3 melalui penyuluhan kelompok dan pengetahuan K3 petani berhubungan atau berpengaruh terhadap kebiasaan petani dalam memeriksakan kesehatannya: Faktor umur dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap pengetahuan dan penerapan K3. Penguasaan materi dan metode penyuluhan kelompok oleh petugas merupakan salah satu penyebab kurang maksimalnya hasil yang diharapkan yaitu perilaku sehat petani. Sedangkan penyuluhan melalui radio selain pemberi materi yang umumnya tenaga profesional, juga paket acaranya dikemas menarik dengan dialog interaktif baik melalui telepon maupun surat. Selain itu pendengar radio umumnya memiliki kesadaran yang tinggi untuk memperoleh informasi tanpa ada unsur paksaan dari luar. Harapan di masa mendatang kegiatan penyuluhan kelompok perlu dirancang metode yang sesuai dengan karakteristik sasaran, selain dengan meningkatkan kemampuan teknis petugas penyuluhan di desa. </description

Actions (login required)

View Item