Tri Ratna Tjahjani, 099913514M (2001) ANALISIS KOMPARASI DAFTAR OBAT YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN FARMASI RUMAH SAKIT DALAM UPAYA PENENTUAN DAFTAR OBAT STANDAR : Studi kasus manajemen logistik farmasi di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 5.pdf Download (145kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) jiptunair-gdl-s2-2003-tjahjani2c-733-obat-tka_17-03.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena adanya resep yang tidak dapat dilayani langsung pada Unit Pelayanan Farmasi RS Gatoel. Melalui identifikasi masalah relevansi masalah dan rumusan masalah ditetapkan tujuan umum penelitian ini adalah merintis upaya penanggulangan terjadinya obat tidak tersedia di RS Gatoel berdasarkan analisis komparasi terhadap tiga versi daftar. macam obat yang sekarang ada di RS Gatoel yaitu versi hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi, versi formularium, dan versi Unit Pelayanan Farmasi . Berdasarkan tinjuan pustaka yang ada, peneliti menyusun kerangka konseptual penelitian dengan menampilkan keterkaitan antara kegiatan pelayanan medis di RS, kebutuhan obat generik menurut Panitia Farmasi dan Terapi, kebutuhan macam obat menurut para dokter, yang bemuara pada macam obat hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi. Hasil seleksi ini secara konsep merupakan acuan untuk formularium RS dan dengan demikian menjamin ketersediaan obat pada Unit Pelayanan Farmasi RS. Penelitian telah dilakukan mulai bulan Juni sampai September 2001 di RS Gatoel. Pada versi hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi terdapat 697 macam obat tersusun dalam 26 kelas terapi yang merupakan modifikasi susunan kelas terapi Daftar Obat Esensial Nasional1998. Pada versi formularium terdapat 390 macam obat tersusun dalam 22 kelas terapi yang mengacu pada susunan kelas terapi Informasi Spesialite Obat Indonesia. Pada versi Unit Pelayanan Farmasi RS Gatoel terdapat 2218 nama dagang obat yang identik dengan 733 macam obat dan tidak ada kelas terapi. Analiis tahap pertama dilakukan berdasarkan macam obat yang ada pada tiga versi daftar obat tersebut, dan hasilnya berupa 7 kelompok macam obat yang menunjukkan bahwa terdapat sejumlah perbedaan macam obat pada ketiga versi daftar obat tersebut. Melalui Focus Group Discussion telah disetujui bahwa versi hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi dipakai sebagai standar daftar obat untuk melakukan identifikasi penyimpangan pada kedua versi lainnya. Pada analisis tahap kedua dilakukan perbandingan pada setiap kelas terapi dan ditemukan adanya penyimpangan baik pada versi formularium maupun pada versi Unit Pelayanan Farmasi. Selanjutnya disusun rekomendasi dengan tujuan merintis upaya penanggulangan terjadinya obat tidak tersedia di RS Gatoel. Inti rekomendasi adalah bahwa macam obat hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi RS Gatoel dapat dipakai sebagai standar daftar obat di RS Gatoel,macam obat pada formularium RS dan macam obat di Unit Pelayanan Farmasi perlu disesuaikan dengan hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi, penulisan resep dokter di RS Gatoel harus sesuai dengan macam obat hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi. Untuk meningkatkan pelayanan farmasi di RS Gatoel disampaikan sejumlah saran, baik yang berkaitan dengan hasil seleksi Panitia Farmasi dan Terapi, formularium RS, obat di Unit Pelayanan Farmasi, dan penelitian lanjutan sehingga dapat melengkapi penelitian ini. </description

Actions (login required)

View Item