LALU SAHRI HARIS, 090014072M (2002) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA TENAGA KERJA DI TEMPAT PENJUALAN / PENGEDAR PESTISIDA : Studi observasional pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di Kabupaten Lombok Barat tahun 2002. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 7.pdf Download (309kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) jiptunair-gdl-s2-2003-haris2c-742-keracunan-tka_31-03.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pestisida merupakan salah satu hasil teknologi modern, mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak dapat disangkal adanya kenyataan babwa di beberapa negara yang telah dan sedang berkembang, produksi pertanian yang cukup dan melimpah serta keadaan kesehatan masyarakat yang baik telah dapat dicapai antara lain dengan penggunaan pestisida. Namun demikian pestisida adalah bahan beracun dan berbahaya, yang bila tidak dikelola dengan bijaksana justru akan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut akan menimbulkan berbagai masalah karena akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan yang akhirnya secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan pestisida di NTB khususnya di Kabupaten Lombok Barat masih luas serta tenaga kerja di tempat penjualananl pengedar pestisida dalam melaksanakan pekerjaannya kurang memperhatikan risiko kesehatannya. Dari pemeriksaan kholinesterase yang telah dilaksanakan pada tahun 2000 sebanyak 89,9 persen tenaga kerja telah keracunan pestisida. Di Kabupaten Lombok Barat sampai dengan tahun 2002 terdapat 74 tempat penjual / pengedar pestisida dengan 311 tenaga kerja yang tersebar di seluruh Kecamatan.. Tujuan penelitian adalah mempelajari faktor yang berpengaruh terhadap tingkat keracunan pestisida bagi tenaga kerja pada tempat penjualanl pengedar pestisida ditinjau dari pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian ini bersifat analitik menggambarkan beberapa faktor yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keracunan pestisida. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Observasional dengan pendekatan Cross sectional Study yang menurut tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Sampel penelitian berjumlah 40 orang yang diambil secara Simple Random Sampling secara Proporsional pada setiap Kecamatan. Dari hasil analisis dengan uji Regresi Logistik terhadap 7 variabel yang diduga berpengaruh menunjukkan bahwa hanya 1 variabel dibuktikan mempunyai pengaruh yaitu lingkungan kerja. Sedangkan dari dari analisa jalur diperoleh hasil bahwa variabel pendidikan dan hygiene perorangan yang mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap keracunan pestisida. Untuk pelaksanaan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk pengusaha baik berskala kecil maupun menengah di daerah yang berhubungan dengan pestisida perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap tenaga kerja kaitannya dengan keracunan pestisida, penyiapan alat pelindung diri bagi pekerja, pelaksanaan seleksi serta penempatan tenaga kerja sesuai dengan kondisi tenaga kerja, perlu pelatihan terhadap tenaga kerja yang kontak dengan pestisida. </description

Actions (login required)

View Item