Edi Triswanto, 090014078M (2002) MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. EASTERNTEX-PANDAAN DALAM PELAKSANAAN KECELAKAAN NIHIL. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 9.pdf Download (285kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) jiptunair-gdl-s2-2003-triswanto2c-745-kecelakaan-tka_46-04.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

PT. Eastemtex - Pandaan adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil yang menghasilkan kain 039;putihan 039; (grey) yang sebagian besar produksinya untuk konsumsi eksport. Sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang berskala besar dengan tingkat risiko yang tinggi maka keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi perhatian utama basi pimpinan perusahaan. Komitmen perusahaan terhadap K3 bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi, dan utamanya untuk meningkatkan status keselamatan dan kesehatan tenaga kerja terlebih lagi untuk mencegah kerugian harta benda perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran perusahaan (plant location), manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi serta penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, juga untuk mengetahui bagaimana komitmen manajemen telah menempatkan organisasi K3 (P2K3) pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan, program kerja K3, faktor dukungan dan hambatan serta upayanya dalam mencapai nihil kecelakaan. Selanjutnya penelitian ini untuk mengetahui apakah perusahaan telah menerapkan kebijakan K3 sesuai Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan peraturan Menaker No.5 tahun 1996 tentang Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kwalitatif dengan unit analisisnya adalah organisasi P2K3, serta teknik penelitianya dengan menggunakan metode Snowball. PT. Eastemtex dengan total karyawan 1.241 orang, sebanyak 719 orang dengan masa kerja dibawah 10 tahun (57.9%),165 orang dibawab 20 tahun (13.3%) dan sisanya 357 orang telah bekerja diatas 20 tahun (28.8%) dengan usia diatas 40 tahun sebanyak 576 (46.6%) serta sebagian besar berpendidikan SLTA 836 orang (67.4%) dan SLTP 296 orang (23.9%). Dengan demikian maka pengalaman dan kematangan bekerja para karyawan akan sangat mendukung upaya perusahaan dalam menerapkan K3 dan lindungan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program K3 dan penerapannya menjadi prioritas utama, hal ini sebagai upaya melindungi tenaga kerja dan menghindari kerugian harta bendanya. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai lembaga yang menangani K3 dan lindungan lingkungan, dalam kegiatannya telah melibatkan partisipasi seluruh karyawan dan top manajemen yang selanjutnya diharapkan dapat mencapai tujuan yaitu nihil kecelakaan. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah dengan lokasi perusahaan yang strategis telah menempatkan layout secara baik dan terencana dan dalam pengelolaan sumber daya manusianya melalui sistim rekruitmen sesuai kebutuhan dan kmyawan telah mendapatkan kesejahteraan secara layak. Pengelolaan produksi diarahkan pada peningkatan kapasitas dan kwalitas produksi sesuai permintaan pasar. Lebih lanjut dapat disimpulkan pula babwa manajemen K3 dilaksanakan dengan sungguh-sungguh walaupun belum ada kebijakan secara tertulis, namun dengan keterlibatan semua pihak di perusahaan sampai bulan Juli 2002 telah tercapai nihil kecelakaan. Berikutnya untuk menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan, maka disarankan agar segera melaksanakan audit yang melibatkan eksternal dan meningkatkan evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3nya.

Actions (login required)

View Item