Kalma, 090013849M (2002) DETEKSI ANTIBODI SPESIFIK TERHADAP Mycobacterium tuberculosis DALAM SERUM PENDERITA TUBERKULOSIS PARU MENGGUNAKAN AIM TB RAPID CARD. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
4.pdf Download (678kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2004-kalma-884-antibodi-ti_02-03.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Mycobacterium tuberculosis diperkirakan menginfeksi sepertiga penduduk dunia, 75 % diantaranya adalah mereka yang usia produktif (15 - 50 tabun). WHO memperkirakan bahwa di Indonesia setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru tuberkulosis, dengan kematian karena tuberkulosis sekitar 140.000. Sampai saat ini diagnosis tuberkulosis paru yang digunakan secara rutin di laboratorium klinik, termasuk Rumah Sakit dan Puskesmas adalah diagnosis bakteriologis dengan teknik mikroskopis BT A. Pada kasus tertentu dilakukan kultur untuk konfirmasi diagnosis laboratorium. Teknik kultur memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi, kendalanya selain memerlukan waktu yang lama lebih dari satu minggu untuk memperoleh hasilnya, juga diperlukan suatu fasilitas laboratorium khusus untuk kultur tuberculosis yang terjamin keamanannya. Teknik mikroskopis BTA dapat dilakukan dalam waktu relatif cepat, tetapi sensitivitas dan spesifisitas teknik ini relative rendah dibanding dengan teknik kultur. Salah satu altematif untuk menunjang diagnosis tuberkulosis adalah diagnosis imuno-serologis yang diharapkan tepat-guna dan berdaya-guna, termasuk kegunaan pada penderita dengan kesulitan Memperoleh dahak atau penderita tuberculosis ekstrapulmonal. Penelitian ini bertujuan mempelajari kemampuan teknik imunokromatografi AIM . TB Rapid Card untuk deteksi antibodi spesifik terhadap M. tuberculosis dalam serum penderita tuberkulosis paru, serta mempelajari perbedaan kemampuan diagnosis tuberkulosis paru antara teknik imunokromatografi AIM TB Rapid Card dengan teknik mikroskopis BT A. Tujuan khususnya untuk menentukan sensitivitas dan spesifisitas teknik imunokromatografi AIM TB Rapid Card, dan menentukan perbedaan hasil diagnosis tuberkulosis paru antara teknik imunokromatografi AIM TB Rapid Card dengan teknik mikroskopis BTA. Penelitian ini dilakukan pada 96 penderita suspek tuberkulosis paru yang memenuhi criteria sampel penelitian antara lain: penderita dengan gejala klinis tuberkulosis paru, yang belum mendapatkan obat antituberkulosis (OAT), tidak disertai gejala klinis lepra seperti tidak ditemukan makula anestesi di kulit atau lobulus telinga; berumur 15 - 50 tahun_ dan bersedia berpartisipasi untuk penelitian ini. Penderita suspek tuberkulosis paru yang dipilih sebagai sampel pada penelitian ini yaitu penderita suspek tuberkulosis paru yang berkunjung ke BP4 Makassar dan Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Spesimen yang diperiksa adalah serum dan dahak, serum untuk deteksidantibodi spesifik terhadap M tuberculosis, dahak untuk pemeriksaan kultur dan mikroskopis BTA. Deteksi antibodi spesifik terhadap M tuberculosis dalam serum penderita suspek tuberkulosis paru menggunakan AIM TB Rapid Card dan pemeriksaan mikroskopis BTA menggunakan pewamaan Ziehl Neelsen, dilakukan di laboratorium BP4 Makassar dan di laboratorium Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Pemeriksaan kultur menggunakan media Lowenstein Jensen dilakukan di laboratorium BP4 Makassar dan di Balai Laboratorium Kesehatan Makassar. Analisis data basil AIM TB Rapid Card untuk deteksi antibodi spesifik terhadap M tuberculosis menggunakan uji validitas dan uji statistik chi-square. Uji validitas untuk mengukur sensitivitas dan spesifisitas teknik imunokromatografi AIM TB Rapid Card dibandingkan dengan hasil teknik kultur metode standar sebagai teknik standar baku. Uji statistik chi- square digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan bermakna pada hasil diagnosis tuberkulosis paru, antara teknik imunokromatografi AIM TB Rapid Card dengan teknik mikroskopis BTA Kesimpulan dari hasil yang diperoleh, ternyata teknik imunokromatografi ALM TB Rapid Card memiliki sensitivitas 64 %dan spesifisitas 100 %. Hasil yang diperoleh dari uji statistik chi-square ternyata tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p = 0,87) pada hasil diagnosis tuberkulosis paru antara teknik AIM TB Rapid Card dengan teknik mikroskopis BTA. Teknik imunokromatografi AIM TB Rapid Card dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis tuberkulosis, terutama pada keadaan sulit mendapatkan specimen dahak yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan, misalnya pada penderita yang sakit berat atau pada pasien anak-anak. Faktor penyebab rendahnya sensitivitas teknik imunokromatografi AIM TB Rapid Card disarankan untuk diteliti lebih lanjut masalahnya, guna pengembangan teknik AIM TB Rapid Card. </description
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TI 02/03 Kal d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Tuberculosis diagnosis, AIM TB Rapid Card immunochromatographic | ||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis |
||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Shela Erlangga Putri | ||||||
Date Deposited: | 2016 | ||||||
Last Modified: | 18 Jun 2017 21:32 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34955 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |