Umi Kalsum, 090013932M (2002) PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN PENGETAHUAN IBU SERTA STATUS EKONOMI KELUARGA TERHADAP JENIS PENYAKIT YANG DIDERITA BAYI DAN BALITA : STUDI PADA BAYI DAN BALITA YANG MENINGGAL DI RSUD A. WAHAB SYAHRANIE, RS. ISLAM DAN RS. DIRGAHAYU DI SAMARINDA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
6.pdf Download (628kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2004-kalsum2c-963-keluarga-tkm_27-03-min.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman penyakit, seperti : bakteri, virus, rickettsia, jamur, cacing dan sebagainya. Penderita penyakit ini banyak didapatkan di daerah dengan kualitas lingkungan fisik, sosial dan budayanya yang rendah dan pada daerah dengan pola tingkah laku masyarakat yang kurang mengenai prilaku hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat pendidikan formal ibu, tingkat pengetahuan ibu mengenai kesehatan anak, kemampuan membayar pelayanan kesehatan/Ability To Pay dan kemauan membayar membayar pelayanan kesehatan Rumah Sakit /Willingness To Pay RS terhadap jenis penyakit yang diderita bayi dan balita yang berakhir dengan kematian. Penelitian ini dilakukan pada kasus kematian yang terjadi di RSUD.A. Wahab Syahranie, RS. Dirgahayu dan RS. Islam di Kota Samarinda. Jenis penelitian analitik dan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan retrospektif terhadap 66 responden ibu yang mempunyai bayi atau anak balita meninggal dunia di Rumah Sakit periode lanuari 2001 sampai Juni 2002. Data sekunder didapatkan di Rumah Sakit, sedangkan data primer didapatkan dengan melakukan kunjungan rumah dan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara langsung atau in depth interview. Analisis data dengan uji statistik regresi logistik dengan taraf signifikansi alpha 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal ibu kategori rendah (tidak tamat SLTP kebawah) mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap penyakit infeksi yang diderita bayi dan balita yang berakhir dengan kematian dengan tingkat signifikansi 0,016 (p < 0,05) dan nilai Odds Ratio sebesar 122.030 dibanding ibu yang berpendidikan tinggi. Tingkat pengetahuan ibu mengenai kesehatan anak kategori rendah, menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap penyakit infeksi yang diderita bayi dan balita yang berakhir dengan kematian, dengan tingkat signifikansi 0,022 (p < 0,05) dan Odds Ratio 52.451 dibanding ibu yang tingkat pengetahuan tinggi. Kemampuan membayar keluarga dalam pelayanan kesehatan (Ability to Pay) dan kemauan membayar pelayanan kesehatan Rumah Saki (Willingness To Pay RS) tidak berpengaruh terhadap penyakit infeksi yang diderita bayi dan balita yang berakhir dengan kematian, setelah dilakukan uji tingkat pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung. Faktor yang paling dominan mempunyai pengaruh, dan semua variabel bebas tersebut adalah tingkat pendidikan formal ibu, kemudian tingkat pengetahuan ibu. Tidak berpengaruhnya kemampuan membayar pelayanan kesehatan terhadap penyakit infeksi yang diderita bayi dan balita yang berakhir dengan kematian, karena keluarga yang mempunyai kemampuan membayar pelayanan kesehatan tingggi ternyata tidak selalu pemeliharaan kesehatan sebagai prioritas, karena keluarga ini juga mempunyai bayi dan balita yang menderita penyakit infeksi yang berakhir dengan kematian, juga kemampuan membayar pelayanan kesehatan yang tinggi tanpa ditunjang pendidikan yang mamadai dan pengetahuan yang cukup tentang pemeliharaan kesehatan anak. Demikian pula tidak berpengaruhnya kemauan membayar pelayanan kesehatan Rumah Sakit, karena ada 14 keluarga (21,2%) yang menggunakan sural keterangan tidak mampu dan 9 keluarga (13,6%) yang dibantu keluarga lain pada saat membayar biaya Rumah Sakit, baik pada anak yang menderita penyakit infeksi maupun non infeksi, serta dikarenakan pengaruh lama hari rawat pada anak yang menderita penyakit infeksi tidak selalu lebih lama atau lebih singkat dibanding penyakit non infeksi, yang berdampak pada biaya Rumah Sakit. Dengan demikian perlu dilakukan peningkatan penyuluhan yang intensif kepada masyarakat, terutama ibu yang mempunyai anak balita, tentang perawatan kesehatan anak, pemberian makanan yang tepat sesuai usia, upaya pencegahan penyakit, upaya deteksi dini kondisi anak sehat dan sakit, upaya mengenal kondisi kedaruratan anak dan upaya mencari pertolongan bila anak sakit serta persepsi tentang penyebab penyakit. Peningkatan pendidikan wanita yang masih bersekolah saat ini, minimal lulus SLTA. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang mendalam mengenai faktor lingkungan, budaya dan kebiasaan masyarakat urban yang cukup tinggi di kota tempat penelitian ini. </description
Actions (login required)
View Item |