PENERAPAN MODEL PH COX PADA STUDI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS

Suharto (2004) PENERAPAN MODEL PH COX PADA STUDI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Prognosis gagal ginjal kronis kurang baik, akibat terjadi komplikasi penyakit. Faktor prognosis yang mempengaruhi meliputi komplikasi penyakit anemia, asidosis metabolik, hiperkalemia, tekanan darah yang cenderung tidak normal, edema, edema paru, fluktuasi berat badan, dan penyakit dasar batu ginjal, glomerulonefretis, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit dasar yang lainnya. Faktor umur, jenis kelamin dan frekuensi hemodialisis juga perlu dipertimbangkan sebagai sehab kematian. Keluaran dalam studi prognosis pasien gagal ginjal kronis adalah kematian, maka perlu diselidiki faktor yang mempengaruhi dan hubungan antar faktor terhadap kematian. Salah satu cara dengan pemodelan matematika PH Cox. Penelitian terapan PH Cox pada studi pasien gagal ginjal kronis bertujuan untuk menemukan macam-macam model, menguji dan mencocokan model dengan data survival serta menginterpretasikan hasil analisis yang meliputi faktor-faktor prognosis yang berpengaruh nyata terhadap suvival, perbandingan hazard kematian antar kelompok individu dan peluang survivalnya. Penelitian dilakukan di laboratorium instalansi hemodialisis rumah sakit dr Soetomo Surabaya, waktu studi 3 tahun dan Januari 1998 sampai dengan Desember 2000. Berdasar hasil pengamatan terhadap lembar observasi pasien gagal ginjal kronis ditemukan 258 orang pasien yang digunakan sebagai anggota populasi, karena memiliki data yang dapat dianalisis dengan PH Cox. Penelitian ini adalah peneltian terapan dengan data skunder. Data diambil berdasar pada hasil observasi oleh tim dokter dan digunakan sebagai data survival. Data survival dimodel dengan rumus matematika PH Cox, diuji kontribusi variabel tunggal dan secara bersama-sama dengan wald test dan khi kuadrat Pengujian dilanjutkan dengan perkiraan titik dari hazard dengan 95 persen confident intervalnya untuk menentukan model terbaik. Hazard kematian dan survivalnya ditentukan dengan fungsi hazard dan survival Kecocokan model dilakukan dengan kurva log minus log survival. Model PH Cox terbaik berdasar variabel primer yang dipelajari adalah a. h(t,X) = ho(t) exp(0,91 PDL + 1,46 EP -0,091 FHD - 0,067 FBB) bila variabel primer yang dipelajari hipertensi. b. h(t,X) = ho(t) exp(-0,91 PDL + 1,46 EP-0,09l FHD - 0,067 FBB) bila variabel primer yang dipelajari penyakit dasar yang lainnya (PDL) c. h(t,X) = ho(t) exp(-0,91 PDL + 1,51 EP -0,096 FHD - 0,059 FBB). bila variabel primer yang dipelajari PDL dengan strata umur (0,1). d. h(t,X) = ho(t) exp(1,08 PDL + 1,115 EP -1,1 FHD -1,1 FLBB(1) - 0,246FBB(2) - 1,36 FFBB(3)), bila variabel primer fluktuasi berat badan. Ada 4 faktor prognosis gagal ginjal kronis yaitu penyakit dasar yang lain ( PDL), edema paru(EP), frekuensi hemodialisis (FHD) dan fluktuasi berat badan (FBB) berpengaruh nyata terhadap waktu survival berarti belum terkoreksi dengan baik oleh terapi hemodialisis, sedangkan faktor prognosis lainnya sudah terkoreksi dengan baik. Koefisien edema paru selalu positif, berarti pasien GGK yang disertai edema paru naik atau bertambah parah sakitnya, maka hazard kematian pasien akan meningkat. Hazard kematian pasien GGK yang disertai edema paru kurang lebih sarna dengan 4 kali hazard kematian pasien yang tidak disertai edema paru. Sedangkan koefisien frekuensi hemodialisis (FHD) selalu negatif berarti makin banyak frekuensi pasien GGK, maka hazard kematiannya makin rendah atau survivalnya makin tinggi Bila faktor umur dihubungkan dengan faktor penyakit dasar yang lainnya sebagai variabel primer, maka kedua grup pasien GGK yang disertai penyakit dasar yang lainnya maupun yang tidak pada pasien berumur ≥ 50 tahun, sama - sama memiliki perkembangan hazard kematian yang lambat hingga 120 minggu, tetapi di atas 120 minggu perkembangan hazard kematian naik drastis. Sedangkan pada pasien yang berumur < 50 tahun, memiliki ciri perkembangan yang lambat hingga 60 minggu, tetapi di atas 60 minggu sudah mampu membedakan kenaikan hazard yang satu dengan yang lainnya, dimana hazard kematian grup pasien yang tertampakkan penyakit dasar yang lainnya lebih rendah. Hazard kematian grup pasien yang fluktuasi berat badannya berkisar antara 2 ≤ fBB< 4; 4 ≤ fBB< 7 dan 7 ≤ fBB< 18 dalam kilogram masing-masing sama dengan 0,3321, 0,7815 dan 0,2567 kali hazard kematian grup pasien yang FBB antara 0 ≤ fBB< 2 dalam kilogram. Untuk uji asumsi PH Cox digunakan log minus log survival, sebaiknya disertai juga dengan uji goodness of fit . Bila ada variabel yang ingin dipelajari tapi tidak masuk dalarn model atau bila dimasukan terjadi pelanggaran terhadap asumsi, maka sebaiknya digunakan juga Non PH Cox sebagai pembanding. Pengendalian terhadap semua faktor prognosis gagal ginjal kronis masih perlu ditingkatkan, temtama untuk edema paru karena median waktu survival berkisar 36 sampai dengan 38 minggu dari jangkauan waktu survival 1- 144 minggu selama waktu . studi 3 tabun.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: TKM 34/03 Suh p (tidak ada file full text dan abstrak)
Uncontrolled Keywords: kidney failur ; ph cox ; chronic
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC870-923 Diseases of the genitourinary system. Urology
R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
SuhartoUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Duwi Prebriyuwati
Date Deposited: 2016
Last Modified: 23 Sep 2016 08:41
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34994
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item