PENGARUH PEMBERIAN PIL BESI DAN VITAMIN C TERHADAP PENINGKATAN HEMOGLOBIN (Hb) DAN KEBUGARAN FISIK PADA MAHASISWI PGSD-DII FKIP UNSYIAH DARUSSALAM BANDA ACEH

Baharuddin, 099913703M (2001) PENGARUH PEMBERIAN PIL BESI DAN VITAMIN C TERHADAP PENINGKATAN HEMOGLOBIN (Hb) DAN KEBUGARAN FISIK PADA MAHASISWI PGSD-DII FKIP UNSYIAH DARUSSALAM BANDA ACEH. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2.pdf

Download (708kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2004-baharuddin-970-hemoglobin-tkm_33-03.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Mahasiswi PGSD FKIP Unsyiah Banda Aceh merupakan masa usia subur dan termasuk kelompok yang mempunyai resiko tinggi dalam mengalami anemia, sehingga memerlukan perhatian dan penanganan secara khusus. Tingginya prevalensi anemia yang akibatnya kadar Hb menjadi rendah dapat memberi pengaruh yang besar terhadap menurunnya tingkat kebugaran fisik pad a mahasiswi PGSD FKIP Unsyiah Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh suplementasi Pil Besi + Vitamin C terhadap peningkatan kadar hemoglobin dan kebugaran fisik pada Mahasiswi PGSD FKIP Unsyiah Banda Aceh, tahun 2001. Sampel penelitian ini berjumlah 45 orang Mahasiswi PGSD FKIP Unsyiah Banda Aceh, tahun 2001. Dari sampel tersebut kemudian dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yang terdiri dari Kelompok I sebanyak 15 orang diberi suplementasi Pil Besi (60 mg) dan vitamin C (50 mg) 2 (dua) kali seminggu selama 2 (dua) bulan. Kelompok II sebanyak 15 orang mendapatkan suplementasi Pil Besi (60 mg) 2 (dua) kali seminggu selama 2 (dua) bulan. Kelompok III sebanyak 15 orang (placebo). Hasil pengukuran kadar Hb sebelum suplementasi dengan menggunakan metode Cyanmethemoglobin diperoleh tingkat prevalensi anemia pada Mahasiswi PGSD FKIP Unsyiah Banda Aceh, tahun 2001 sebesar 63%. Dan berdasarkan uji Anova kadar Hb seluruh kelompok sebelum suplementasi tidak mempunyai perbedaan secara bermakna (p = 0,2050). Sedangkan kadar Hb seluruh kelompok sesudah suplementasi mempunyai perbedaan yang bermakna (p = 0,0000). Berdasarkan hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan diperoleh hasil bahwa terdapat status gizi normal sebanyak 108 orang (53,7%), disusul dengan status gizi kurus (Kekurangan berat badan tingkat ringan) sebesar 24,9%, kemudian gemuk (Kelebihan berat badan tingkat ringan) sebesar 14,4% dan gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat) sebesar 4,0%, sedangkan persentase terkecil adalah kurus (Kekurangan berat badan tingkat berat) sebesar 3,0%. Hasil recall 2 x 24 jam diperoleh rata-rata konsumsi protein 35,58 ± 7,32 gram, zat besi 12,17 ± 7,77 mg dan vitamin C 23,12±14,25 mg, masih di bawah RDA. Pengukuran kadar hemoglobin sesudah suplementasi dengan menggunakan metode Cyanmethemoglobin untuk kelompok I, II dan III mengalami peningkatan secara bermakna (p = 0,000), kenaikan rata-rata untuk kelompok I sebesar 3,28 g/dl, kelompok II sebesar 1,72 g/dl, kelompok III mengalami penurunan sebesar 0,05 g/dl. Hasil pengukuran kebugaran fisik dengan menggunakan tes Ergocycle Sepeda Monar sebelum suplementasi adalah tergolong kategori cukup. Dan berdasarkan uji Anova untuk seluruh kelompok sebelum suplementasi tidak mempunyai perbedaan secara bermakna (p = 0,1557), dan sesudah suplementasi untuk seluruh kelompok mempunyai perbedaan secara bermakna (p = 0,0128). Suplementasi pil besi (60 mg) + vitamin C (50 mg) sebanyak 2 (dua) kali seminggu selama 2 (dua) bulan, memberi pengaruh secara bermakna terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Hal ini dibuktikan setelah dilakukan analisis terhadap delta Hb seluruh kelompok dengan menggunakan uji Kruskal-Willis 1-Way Anova, diperoleh hasil adanya perbedaan secara bermakna (p = 0,000) untuk seluruh kelompok. Sehingga adanya perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya pengaruh suplementasi pil besi dan vitamin C. Suplementasi pil besi (60 mg) + vitamin C (50 mg) sebanyak 2 (dua) kali seminggu selama 2 (dua) bulan, memberi pengaruh terhadap peningkatan kebugaran fisik. Hal ini dibuktikan setelah dilakukan analisis terhadap delta kebugaran fisik seluruh kelompok dengan menggunakan uji Kruskal-Willis 1-Way Anova diperoleh hasil adanya perbedaan secara bermakna (p = 0,000) untuk seluruh kelompok. Sehingga adanya perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya pengaruh suplementasi pit besi dan vitamin C. Peningkatan kadar hemoglobin berpengaruh secara bermakna (p == 0,000) terhadap peningkatan kebugaran fisik, hal ini terlihat setelah dilakukan uji regresi tinier sederhana diperoleh hasil B &amp;#9552; 1,693372 ; SE B &amp;#9552; 0,333259 dan T &amp;#9552; 5,081. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian pil besi + vitamin C terhadap peningkatan kebugaran fisik. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TKM 33/03 Bah p
Uncontrolled Keywords: Anemia, Iron vitamine C, Suplementation, Physical fitness
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General)
R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
Baharuddin, 099913703MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang Wirjatmadi, dr.,MS.,MCN.,Ph.DUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 19 Jun 2017 17:18
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34995
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item