PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA PULPITIS DI POLI GIGI PUSKESMAS PUCANG SEWU KOTA SURABAYA

Dewi Kristiana, 090013908M (2002) PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA PULPITIS DI POLI GIGI PUSKESMAS PUCANG SEWU KOTA SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
9.pdf

Download (404kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s3-2004-kristiana2c-1038-komunikasi-tpk_01-03.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tindakan pertama yang dilakukan oleh dokter gigi dan perawat gigi pada penderita pulpitis yang datang ke Puskesmas dalam keadaan akut yaitu dengan melakukan pengobatan sementara untuk menghilangkan rasa sakit, setelah itu penderita dipulangkan dan dipesan datang lagi untuk mendapatkan perawatan selanjutnya hingga perawatan paripurna atau sembuh. Penderita pulpitis didalam melakukan perawatan hingga paripurna atau hingga tumpatan tetap di Puskesmas memerlukan kunjungan berulangkali, tetapi kenyataannya pada saat ini mereka lebih senang apabila dilakukan pencabutan atau tidak datang lagi apabila keluhan rasa sakitnya hilang. Keberhasilan perawatan dapat tercapai apabila didukung dengan kepatuhan berobat dari penderita pulpitis untuk melakukan perawatan secara paripurna. Komunikasi terapeutik merupakan proses penyampaian pesan atau nasehat untuk mendukung upaya penyembuhan. Melalui komunikasi terapeutik penderita disetiap kunjungan berobat, diharapkan mampu untuk mengatasi masalahnya, membantu meningkatkan kesadaran bahwa pulpitis bisa sembuh apabila penderita pulpitis patuh berobat hingga perawatan selesai. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh komunikasi terapeutik terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat. Manfaat yang diperoleh adalah merupakan bahan masukan dalam melaksanakan intervensi untuk program selanjutnya di bidang promosi dan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Jenis penelitian eksperimental semu. Populasi adalah penderita pulpitis baru yang datang ke Puskesmas Pucang Sewu dengan kriteria: bersedia menjadi subyek penelitian, dengan diagnosis pulpitis pada satu gigi permanen, mendapatkan perawatan endodontik, mempunyai lama pendidikan minimal enam tahun. Pengambilan sampel secara random. Jumlah sampel adalah 30 orang, terbagi menjadi 15 orang kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol. Pengambilan data dengan mengisi kuesioner pengetahuan, sikap dan nilai kepatuhan. Variabel penelitian yaitu variabel bebas: komunikasi terapeutik; variabel terikat: pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat; variabel perancu: karakteristik penderita pulpitis, jarak, biaya, waktu perawatan dan dukungan keluarga, pengalaman sakit pulpitis. Kelompok perlakuan diberi intervensi komunikasi terapeutik dan booklet, sedangkan pada kelompok kontrol hanya diberi booklet. Pengolah data dengan komputer paket program stastistik. Pada tahap awal dilakukan uji homogenitas antara kedua sampel, kemudian uji pre dan post test menggunakan uji t 2 sampel berpasangan untuk pengetahuan dan sikap tentang pulpitis, uji t 2 sampel bebas untuk mengatahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan regresi ganda untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap terhadap kepatuhan berobat, dengan tingkat kemaknaan &amp;#945;=0,05. Analisis hasil penelitian pada kelompok perlakuan diperoleh ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah komunikasi terapeutik p = 0,000, ada perbedaan sikap sebelum dan sesudah komunikasi terapeutik p = 0,000, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh ada perbedaan pengetahuan penderita pulpitis tentang pulpitis sebelum dan sesudah mendapat booklet p=0,02, tetapi tidak ada perbedaan sikap penderita pulpitis tentang penyakit pulpitis sebelum dan sesudah mendapat booklet p=0,0551. Analisis hasil penelitian untuk pengaruh komunikasi terapeutik terhadap pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat diperoleh ada perbedaan pengetahuan penderita pulpitis tentang pulpitis antara kelompok perlakuan dan. kelompok kontrol p=0,000, ada perbedaan sikap penderita pulpitis tentang penyakit pulpitis antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p=0,000 dan ada perbedaan bobot kepatuhan berobat penderita pulpitis antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p=0,000. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap terhadap kepatuhan maka menggunakan uji regresi ganda, diperoleh ada pengaruh pengetahuan, sikap terhadap kepatuhan berobat. Sebagai kesimpulan komunikasi terapeutik dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat. Saran yang disampaikan adalah penderita gigi yang datang ke poli gigi maka perlu dilakukan komunikasi terapeutik, agar tercapai perawatan gigi hingga paripurna atau sembuh. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK Tpk 01/03 Kri p
Uncontrolled Keywords: Therapeutic communication, pulpitis patients, knowledge, attitude, compliance with treatment
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN451-477.7 Intellectual life Including communication, recreation, philosophy, religion, knowledge, etc.
Q Science > Q Science (General) > Q223-227 Communication in Science
Creators:
CreatorsNIM
Dewi Kristiana, 090013908MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRika S. Triyoga, Prof.,Dr.,dr.,SKMUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 19 Jun 2017 19:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35030
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item