PERAN DAN MAKNA POLITIK NU DALAM PKB : Studi perkembangan politik NU pasca pemulihan khittah 1926 dalam kehidupan ketatanegaraan.

Mashudi Zusro, 090014000M (2003) PERAN DAN MAKNA POLITIK NU DALAM PKB : Studi perkembangan politik NU pasca pemulihan khittah 1926 dalam kehidupan ketatanegaraan. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
8.pdf

Download (467kB) | Preview
[img]
Preview
Text (HALAMAN DEPAN)
jiptunair-gdl-s2-2003-zusro2c-1100-politik-ts_30-03-minHLM.pdf

Download (386kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2003-zusro2c-1100-politik-ts_30-03-minFULL.pdf

Download (7MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Untuk memahami Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan pada 16 Rajab 1344 H dan bertepatan pada 31 Januari 1926 belumlah cukup dipahami jika hanya dipandang dari sudut formalnya saja, sebab jauh sebelum Jam'iyah Nahdlatul Ulama berdiri sudah ada jama 'ah (comunity) yang terikat kuat oleh aktivitas sosial keagamaan yang mempunyai karakteristik tersendiri. Dan, dalam memahami organisasi sosial keagamaan tersebut, tidak terlepas dari bagaimana organisasi sosial keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) terlibat dalam berbagai macam lakon yang menjadi pilihannya, yang terkadang terkesan paradoks antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal itu, tentu saja, sorotan yang diarahkannya harus tahu bagaimana frame of thinking yang melatari pilihan-pilihan lakon tersebut. Atau, dalam bahasa yang agak filosofis, bagaimana spektrum kesadaran para anggota atau elite organisasi tersebut dalam memaknai keharusan untuk senantiasa berubah, sesuai dengan filosofi perubahan alam Dan begitu Nahdlatul Ulama disebut, frame of thinking kita akan mengarah pada kaum bersarung peci, yang dengannya biasa disebut kaum tradisisional, atau kaum yang mempertahankan mazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali), dengan faham Ahlussunnah waljama 'ahnya. Maka, dalam perspektif itu, akan bisa ditemukan bukti bahwa setidak-tidaknya Jam 'iyah Nahdlatul Ulama (NU) pernah mengalami tiga kali perubahan dalam pilihan lakon tersebut; Pertama, sebagai organisasi sosial keagamaan, atau apa yang disebutnya sebagai "Jam'iyah Diniyah Ijtima'iyah". Model inilah yang kemudian menjadi cikal bakal perjalanan Nahdlatul Ulama (NU) selanjutnya. Pilihan itu, juga yang dikemudian hari menjadi momentum penting akan lahirnya kesadaran kejam'iyahan pada saat NU dianggap telah terlalu jauh berlari dari prinsip yang disebutnya sebagai "kembali ke khittah 1926". Kedua, Perubahan yang terjadi di Nahdlatul Ulama sebagaimana penggambaran di atas dapat dilihat dalam sejarah NU semenjak berdirinya, yaitu pada tahun 1926 sampai kira-kira tahun 1952. Dan, pada tahun 1952 adalah tahun dimana Nahdlatul Ulama (NU) mengkonsiderasikan dirinya sebagai kekuatan politik, yaitu ketika menyatakan diri keluar dari Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi), sebuah organisasi yang semula didirikan demi cita-cita mempersatukan kekuatan umat Islam pada zaman penjajahan Jepang. Akan tetapi, kemudian terjadi polarisasi yang sangat tajam, terutama antara kekuatan NU, yang dianggap konservatif, dan Muhammmadiyah, yang modemis. Polarisasi kekuatan itu, berakhir ketika NU menyatakan diri keluar dari organisasi tersebut dan menjadinya sebuah partai politik yang independen. Pernyataan keluarnya Nahdlatul Ulama (NU) dari partai Masyumi tersebut, dengan demikian menandai babak baru dimana kehidupan politik mulai menafasi sejarah perjalanan Nahdlatul Ulama (NU) selanjutnya. Ketiga, keterlibatan NU dalam kancah politik praktis mulai dirasakan tidak lagi produktif, terutama pada saat kehidupan berbangsa nyaris berada dalam genggaman kekuasaan orde baru Ada aspirasi yang berkembang pada waktu itu, bahwa seharusnya Nahdlatul Ulama (NU) kembali pada prinsip awalnya ketika organisasi tersebut berdiri pada tahun 1926. Dan pembicaraan mengenai pemikiran tersebut diawali pada Muktamar ke-26 pada 1979 di Semarang, .di mana pada saat itu ada kecenderungan untuk kembali menjadi agenda social Kebangkitan Bangsa hanya akan menjadi partainya orang-orang NU, bukan partainya masyarakat umum.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TS.30/03 Zus p
Uncontrolled Keywords: Gus Dur, tradition, Nahdlatul Ulama (NU), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB Party), State and nation life.
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV7231-9960 Criminal justice administration > HV7551-8280.7 Police. Detectives. Constabulary > HV7935-8025 Administration and organization
J Political Science
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
Mashudi Zusro, 090014000MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorPriyatmoko, Drs.,M.AUNSPECIFIED
Thesis advisorHaryadi, Drs.,M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 19 Jun 2017 22:01
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35060
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item