RAYMOND IVANO AVANDI, 090013921M (2002) PENGARUH PEMBERIAN ZAT BESI, ASAM FOLAT, GLUKOSA DAN LATIHAN FISIK TERHADAP PENINGKATAN KADAR Hb DAN VO2 MAX MAHASISWA FIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA : PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 9.pdf Download (518kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35156.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Zat Besi, Asam Folat, Glukosa dan Latihan Fisik terhadap peningkatan kadar Hb dan VO2 Max mahasiswa Fakultas I1mu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya Angkatan 2001/2002. Pengukuran kadar Hb terhadap sampel dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah intervensi, dengan menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Berdasarkan hasil uji Anova kadar Hb sebelum intervensi antara kelompok 1,2 dan 3 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna yaitu (p=0,926) dengan rata-rata sebesar 11.9857 ± 0,697 g/dl. Sedangkan rata-rata kadar Hb sebelum intervensi kelompok I adalah 12,043 ± 0,674, (2) rata-rata kadar Hb kelompok II adalah 11,971±0,698, dan (3) rata-rata kadar Hb kelompok III adalah 11,943±0,707 g/dl. Hasil uji Anova di atas memberikan arti bahwa kadar Hb sebelum intervensi antara kelompok 1, 2 dan 3 memiliki nilai yang sama. Setelah 2 bulan melakukan intervensi, ternyata untuk seluruh kelompok mengalami peningkatan secara bermakna (p=0,000) dengan rata-rata 13,933±0,842 g/dl. Rata-rata kadar Hb untuk Kelompok I setelah intervensi adalah 14,850±0,199 g/dl kenaikannya sebesar 2,80 g/d1, Kelompok II setelah intervensi adalah 13,443±0,651 g/dl kenaikannya sebesar 1,47 g/dl, Kelompok III setelah intervensi adalah 13,507±0,644 g/dl kenaikannya sebesar 1,56 g/dl. Pengukuran VO2 Max terhadap sampel dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah intervensi dengan menggunakan test VO2 Max Ergocycle. Hasil pengukuran VO2 Max sebelum intervensi berdasarkan uji Anova untuk seluruh kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p=0,922) dan memiliki rata-rata sebesar 41,665±0,778 cc O2/kg bb/menit. Sedangkan rata-rata VO2Max Kelompok I sebelum intervensi adalah 41,686±0,709 cc O2/kg bb/menit, Kelompok II sebelum intrvensi adalah 41,714±0,999 cc O2/kg bb/menit, dan Kelompok III sebelum intervensi adalah 41,611±0,629 cc O2/kg bb/menit. Setelah intervensi selama 2 bulan VO2 Max, ternyata untuk seluruh kelompok mempunyai perbedaan bermakna (p=0,002) dengan rata-rata 45,079±1,476 cc O2/kg bb/menit. Rata-rata VO2 Max pada kelompok I setelah intervensi adalah 46,663±0,971 cc O2/kg bb/menit kenaikannya sebesar 4,977±1,272 cc O2/kg bb/menit, Kelompok II setelah intervensi adalah 44,337±0,799 cc O2/kg bb/menit kenaikannya sebesar 2,623±1,462 cc O2/kg bb/menit, dan Kelompok III setelah intervensi adalah 44,165±1,187 cc O2/kg bb/menit kenaikannya sebesar 2,639±0,961 cc O2/kg bb/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pemberian Fe, Asam Folat, Glukosa dan Latihan Fisik lebih meningkatkan kadar Hb dan VO2 Max, (2) Pemberian Fe, Asam Folat, Glukosa tanpa Latihan Fisik meningkatkan kadar Hb dari VO2 Max, (3) Pemberian Placebo dan Latihan Fisik juga meningkatkan kadar Hb dan VO2 Max mahasiswa FIK UNESA Angkatan 2001/2002. Peningkatan kadar Hb berpengaruh secara bermakna (p=0,00l) terhadap peningkatan VO2 Max, hal ini terlihat setelah dilakukan uji Regresi Linier Sederhana dengan diperoleh hasil B = 0,998996; SE B = 0,291031; dan T = 3,433. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian Zat Besi, Asam FoIat, Glukosa dan Latihan Fisik terhadap peningkatan kadar Hb dan VO2 Max perlu ditambahkan sampel yang lebih besar.

Actions (login required)

View Item