Irma Yuli Astuti, 090013990M (2002) MANFAAT PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR (PEMP) TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN TRADISIONAL DI KABUPATEN LAMONGAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 11.pdf Download (268kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35204.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Selama ini kehidupan nelayan khususnya nelayan tradisional sebagian hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Dari tinjauan pustaka dikemukakan bahwa kemiskinan pada masyarakat nelayan bersifat kompleks, terutama diakibatkan oleh kemiskinan struktural dan cultural sehingga untuk menanggulangi dan menguranginya juga harus bersifat kompleks pula. Secara cultural butuh waktu yang tidak terbatas karena merubah budaya, pola pikir dan sikap manusia bukan hal mudah. Miskin structural butuh campur tangan barbagai pihak terutama pemerintah dengan pihak yang terkait, akademis, dan LSM secara serius dan berkesinambungan. Dengan dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) melalui Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dikeluarkan program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang bertujuan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat pesisir. Penelitian ini untuk melihat apakah pemberian dana atau modal kerja dalam bentuk kredit melalui program PEMP kepada nelayan tradisional dapat bermanfaat bagi peningkatan pendapatan nelayan. Studi ini dilakukan di Kecamatan Paciran dan Brondong tepatnya didesa Kemantren, Paciran, Kandang Semangkon, dan Labuhan Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah nelayan tradisional, yang memiliki perahu berukuran kecil dan menggunakan alat jaring biasa seperti (Gondrong, Blentik, Bringsang) sebagai alat tangkapnya. Jumlah nelayan yang dijadikan sampel sebanyak 100 orang, dengan rincian 50 orang yang mengikuti program PEMP dan 50 orang yang tidak mengikuti program PEMP. Penelitian ini menggunakan metode komparatif ex-post facto, yang bertujuan mengetahui manfaat dari pelaksanaan program PEMP khususnya pada bantuan modal kerja, dilakukan dengan cara membandingkan pendapatan antara masyarakat nelayan yang mengikuti program PEMP dan yang tidak dalam rentang waktu sama. Untuk membedakannya digunakan T -tes. Hasil analisis Uji-t menunjukkan bahwa selisih pendapatan sesudah dan sebelum mengikuti program PEMP terdapat perbedaan peningkatan pendapatan nelayan dengan taraf signifikan sebesar 0,037, berarti signifikan. Hasil lain yang menarik dari penelitian ini adalah tidak berbeda jauh pendapatan nelayan yang meningkat antara nelayan yang mengikuti program PEMP dan yang tidak. Dan 50 nelayan yang mengikuti program PEMP terdapat 49 nelayan meningkat pendapatannya atau sebanyak 98%. Sedangkan dari 50 nelayan yang tidak mengikuti program PEMP terdapat 41 nelayan pendapatannya meningkat atau sebanyak 82%. Jadi selisih jumlah nelayan yang pendapatannya meningkat antara yang mengikuti program PEMP dan tidak adalah16%. Kenyataan lain bisa dilihat dari penelitian ini adalah sebagian besar nelayan yang tidak mendapat bantuan modal kerja dari PEMP tepatnya di Kecamatan Paciran meminjam sekaligus menjual hasil tangkapannya kepada "Bos" atau tengkulak. Walau mereka tahu ini dapat merugikan mereka sendiri akan tetapi keberadaan "Bos", justru sangat dibutuhkan. "Bos" bagaikan penyelamat nelayan karena setiap saat dan jam berapapun bisa membantu dengan meminjamkan uang tanpa ada persyaratan panjang. Satu-satunya syarat adalah nelayan harus menjual hasil tangkapannya kepada Bos

Actions (login required)

View Item