Kustini, 0900114420M (2004) ANALISIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL, ORIENTASI TUJUAN PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SELF EFFICACY DAN TRANSFER PELATIHAN KARYAWAN PT. TELKOM KANDATEL SURABAYA TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) jiptunair-gdl-s2-2004-kustini-1131-tps_03-04 ABSTRAK.pdf Download (312kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35212.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan setiap individu dalam organisasi / perusahaan karena melalui pelatihan diharapkan karyawan akan berkembang dan mampu menghadapi perubahan, sehingga hasil dari pelatihan diharapkan dapat mengubah perilaku karyawan di tempat kerja. Oleh karena evaluasi terhadap pelatihan sangat diperlukan, guna mengetahui keefektifan pelatihan terhadap pekerjaan. Beberapa isu penting yang terkait dengan proses pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia diantaranya adalah transfer pelatihan. Dalam banyak penelitian ditemukan bahwa kesuksesan dalam proses transfer pelatihan dipengaruhi oleh locus of control, dan self efficacy (Noe &amp; Scmitt). Baldwin &amp; Ford meyatakan bahwa lingkungan kerja mempengaruhi proses transfer pelatihan. Sedangkan Philip &amp; Gully (1997) mengemukakan bahwa self efficacy dipengaruhi oleh locus of control dan orientasi tujuan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bermaksud mengkaji pengaruh locus of control, terhadap self efficacy, orientasi tujuan pembelajaran terhadap self efficacy, pengaruh karateristik lingkungan kerja terhadap self efficacy dan pengaruh locus of control terhadap transfer pelatihan, pengaruh orientasi tujuan terhadap transfer pelatihan, pengaruh karateristik lingkungan kerja terhadap transfer pelatihan dan pengaruh self efficacy terhadap transfer pelatihan. Penelitian dilakukan pada karyawan PT. Telkom Kandatel Surabaya Timur, yang pernah mengikuti pelatihan pada tahun 2002, dengan responden sejumlah 104 karyawan. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Adapun analisis dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modelling dengan model yang lengkap (simultan), yaitu untuk menguji kausalitas melalui uji data empirik. Uji kelayakan model menggunakan AMOS 4.01 diperoleh Chi Square (X2) 330,917, signifikansi probability sebesar 0,074, nilai GFI = 0,824, RMSEA = 0034, AGFI= 0,775, CMIN/DF = 1,122, TLI = 0,957, dan CFI = 0.964 yang mengindikasikan kecocokan yang baik antara model dan data. Hasil uji hipotesis dengan tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap self efficacy yang ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 3,617 dan probabilitas signifikansi (P) = 0,00031. demikian juga dengan orientasi tujuan pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap self efficacy dengan nilai CR = 2,432 dengan p = 0,0150. Lingkungan kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap self efficacy yang ditunjukkan dengan nilai CR = 1,824 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,267. Pengaruh variabel locus of control terhadap transfer pelatihan tidak signifikan, hal itu ditunjukkan dengan nilai CR = 0,814 dengan probabilitas signifikansi (P) = 0,4158. Orientasi tujuan pembelajaran berpengaruh secara tidak signifikan terhadap transfer pelatihan yaitu ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 0,0999 dengan p sebesar 0,9204. Demikian juga dengan lingkungan kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap transfer pelatihan yaitu ditunjukkan dengan nilai CR = 0,4996 dengan p = 0,617. Selain itu self efficacy berpengaruh signifikan terhadap transfer pelatihan dengan nilai CR =0 2,432 dengan probabilitas signifikansi = 0,00031. Penelitian ini menemukan bahwa locus of control, orientasi tujuan pembelajaran dan lingkungan kerja berpengaruh tidak langsung terhadap transfer pelatihan dengan melalui pengaruhnya pada self efficacy. </description

Actions (login required)

View Item