Bonaventura Hendrikus Pedro Rodriques, 0900013999/M (2003) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) jiptunair-gdl-s2-2004-rodriquesb-1132-tps_02-04 ABSTRAK.pdf Download (310kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35213.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dewasa ini, semakin mendapat perhatian, sehubungan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus informasi komunikasi. Hakekat PSDM adalah upaya pengintegrasian kebutuhan personil dengan tujuan organisasi, agar individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri, walaupun bekerja untuk tujuan organisasi. Manusia dalam melakukan proses pekerjaan sangat dipengaruhi oleh kepribadian yang berbeda-beda. Hal ini akan berpengaruh pada gaya kepemimpinan. Melalui gaya kepemimpinan, seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi kondisi kerja, dimana karyawan/bawahan menerima suatu gaya kepemimpinan senang atau tidak, suka atau tidak. Hal ini menyebabkan peningkatan kinerja, juga penurunan kinerja. Oleh karena itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan memerlukan seorang pemimpin yang menggunakan kepemimpinan situasional, yaitu mempunyai kemampuan pribadi, juga membaca keadaan bawahannya, serta lingkungan untuk diterapkan. Kabupaten Sikka, adalah salah satu dari Kabupaten (Daerah Otonomi Pemerintah Daerah) yang berada dalam pemerintahan Propinsi Nusa Tenggara Timur yang telah melaksanakan Undang-Undang No. 22 tahun 1999. Permasalahan yang ada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sikka, sering terjadinya mutasi antar staf (karyawan/Pegawai Negeri Sipil) dan tugas fungsional, tugas struktural masih berada atau dijalankan seorang. Hal ini menyebabkan seorang karyawan yang sudah matang atau mengenal gaya kepemimpinan atasannya, harus mulai awal untuk mengadaptasi dengan pimpimin yang baru. Hal yang sama, seorang karyawan tugas struktural harus juga menjalankan tugas fungsi, sehingga dalam menjalankan tugasnya bisa terjadi berbeda dengan kebijakan pimpinannya. Oleh karena itu, dalam kerangka dasar pengembangan sumberdaya manusia yang perlu diperhatikan adalah pendidikan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan perilaku kerja. Gaya kepemimpinan yang diteliti adalah gaya mengarahkan, membimbing, mendukung dan pendelegasian. Responden penelitian ini adalah karyawan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sikka yang berjumlah 1.089 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 212 orang terdiri dari Dinas Pendapatan Daerah 52 orang, Dinas Perhubungan Darat 54 orang, Dinas Pendidikan 56 orang, dan Badan Pengawas Daerah 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh sangat erat secara bersama-sama keempat gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sikka. Pengaruh gaya mengarahkan b = 0,360823 dan probabilitasnya 0,011, gaya membimbing b = 1,023767 dan probabilitas 0,000, dan gaya mendukung b = 0,430148 dan probabilitas 0,000 dan gaya pendelegasian b = 0,375627 dan probabilitas 0,001. Hal ini, mempengaruhi bobot sumbangan efektif sebesar 41,5% terhadap kinerja karyawan. Secara parsial, ternyata variabel gaya membimbing lebih dominan dengan kontribusi bobot efektif sebesar 21,957% dibandingkan dengan ketiga gaya kepemimpinan lainnya., Hal ini, menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan/Pegawai Negeri Sipil memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan. Data ini, juga menunjukkan tingkat kematangan karyawan dari segi kemampuan (ability) relatif tinggi. </description

Actions (login required)

View Item