ERNI YOHANI MAHTUTI, 0900114252M (2004) PENGARUH DAYA ANTIMIKROBA ASAM TANAT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi SECARA IN VITRO: PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2004-mahtutiern-1152-tkb_04-04 ABSTRAK.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2004-mahtutiern-1152-tkb_04-04.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pada periode perkembangan bahan obat organik, banyak perhatian diberikan untuk mencari kemungkinan adanya hubungan antara struktur kimia, sifat obat, sifat kimia fisika dan aktifitas biologi senyawa aktif atau obat. Pada abad ke 19 tepatnya, bahan alamiah yang secara empirik telah digunakan oleh manusia untuk pengobatan, mulai dikembangkan lebih lanjut dengan cara isolasi zat aktif, diidentifikasi struktur kimianya, dan kemudian diusahakan dapat dibuat secara sintetik. Salah satu zat aktif dari tanaman yang sudah diisolasi adalah tanin atau asam tanat. Tanin yang sudah terisolasi dapat dijumpai di pasaran, ini berupa bubuk atau serbuk putih kekuningan, amorf, rasa astringent dan aroma khas. Asam tanat biasanya mengandung H2O 10%, merupakan kelompok besar senyawa kompleks yang sebagian besar tersebar luas dalam tumbuhan. Tanin digunakan sebagai astringent, baik untuk saluran pencernaan, maupun kulit. Selain itu tanin juga dapat digunakan sebagai obat antidiare. Tanin dapat menghambat kerja enzim topoisomerase I dan II (T1 clan T2), viral reverse transkriptase (RT) pada konsentrasi 0,01 µg/ml. Efek fisiologis dan efek farmakologis tanin disebabkan oleh kemampuannya untuk membentuk kompleks, baik dengan protein maupun polisakarida. Pembentukan kompleks itu berdasarkan pada embentukan ikatan hidrogen dn interaksi hidrofobik antara tanin (golongan polifenol) dengan protein. Kemampuan antimikroba dari senyawa tannin berdasarkan pada kemampuan senyawa ini menghambat kerja enzim tertentu secara selektif atau kemampuannya dalam menghambat ikatan antar ligan dengan suatu reseptor. Dengan mengkaji manfaat tanin atau asam tanat maka peneliti ingin mengetahui apakah tanin murni yang telah diisolasi (tanin komersial) dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif penyebab penyakit demam tifoid: Salmonella typhi. Di Indonesia menurut surveilans Depkes, insiden demam tifoid oleh Salmonella typhi cenderung meningkat. Angka kematian demam tifoid di beberapa daerah di Indonesia 2-5%, sedangkan sekitar 3-5% penderita menjadi karier asimtomatik yang menjadi sumber infeksi baru bagi masyarakat sekitarnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental sesungguhnya dengan design Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau Completely Randomized design". Tehnik yang digunakan adalah dengan metode dilusi untuk pencarian Minimum Inhibitory Concentration (MIC), dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC), yang selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah koloni bakteri Salmonella typhi pada masing-masing perlakuan yakni dengan konsentrasi final 8 µg/ml, 16 µg/ml, dan 32 µg/ml. Perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 8 kali, baik untuk perlakuan asam tanat ataupun kloramfenikol sebagai kontrol positif. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan analisis varian satu faktor (One-way Anova), selanjutnya dilakukan uji LSD 1 % untuk menentukan apakah pada masing-masing konsentrasi menunjukkan perbedaan dalam penurunan jumlah koloni bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Minimum Inhibitory Concentration (MIC), untuk asam tanat adalah 32 µg/ml dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC)nya adalah 62.5 µg/ml. Sedangkan untuk perlakuan dengan kloramfenikol. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) adalah 16µg/ml. Pada penghitungan jumlah koloni berdasarkan uji statistik maka dapat dikatakan bahwa F hitung > F tabel 1%, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa pemberian asam tanat dengan berbagai konsentrasi memberikan pengaruh yang sangat bermakna terhadap jumlah koloni bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Pada uji lanjutan yakni LSD pun ternyata antar perlakuan terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada penurunan jumlah koloni bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Demikian juga halnya dengan kloramfenikol, berdasarkan uji statistik analisis varian satu faktor (One-way Anova) maka dapat dikatakan bahwa pemberian kloramfenikol dengan berbagai konsentrasi memberikan pengaruh yang sangat bermakna terhadap jumlah koloni bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Dari hasil penelitian disini dapat disimpulkan bahwa asam tanat dapat digunakan untuk menghambat dan mematikan bakteri Salmonella typhi secara in vitro, selain kloramfenikol. Berdasarkan uji t-Independent maka didapatkan hasil bahwa asam tanat lebih baik bila dibandingkan dengan kloramfenikol karena mampu menghambat atau bahkan sampai membunuh bakteri Salmonella typhi secara in vitro.</description
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TKD 04/04 Mah p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Tannins - Salmonella typhi - Chloramphenicol | |||||||||
Subjects: | Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Andalika ilmianti | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 21 Oct 2016 18:07 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35246 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |