UJI TOKSISITAS BIOINSEKTISIDA EKSTRAK BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria papuana Warb.) TERHADAP MORTALITAS NYAMUK Aedes aegypti Linn DI LABORATORIUM

Theopilus Wilhelmus Watuguly, 090114221 (2003) UJI TOKSISITAS BIOINSEKTISIDA EKSTRAK BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria papuana Warb.) TERHADAP MORTALITAS NYAMUK Aedes aegypti Linn DI LABORATORIUM. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2004-watugulyth-1172-tkd_16-04 ABSTRAK.pdf

Download (562kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Fulltext)
35261.pdf

Download (3MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti Linn merupakan salah satu jenis serangga yang banyak dijumpai di daerah tropis dan merupakan vektor penyakit DBD dan demam Chikungunya. Mengingat vektor yang tersebar luas dan makin meningkatnya mobilitas penduduk, maka akan terjadi peningkatan jumlah penderita DBD dan demam Chikungunya pada masa yang akan datang. Untuk mengatasi penyakit DBD dan demam chikungunya, perlu mencari alternatif insektisida lain selain insektisida kimiawi dalam upaya pengendalian vektor penyakit yaitu dengan menggunakan insektisida yang berasal dari tanaman (bioinsektisida). Tanaman mahkota dewa (Phalefia papuena Warb.) merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat digolongkan dalam bioinsektisida karena diantara kandungan senyawa yang ditemukan terdapat kandungan senyawa alkaloid, saponin dan flavonoid yang merupakan kandungan racun (toksin) bagi hewan. Tanaman mahkota dewa (Phaleria papuana Warb.) tergolong tanaman perdu, tegak dan bercabang yang berasal dari famili Thymelaeaceae dan merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua namun sekarang banyak tersebar hampir di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tanaman ini mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, tanin dan minyak atsiri. Juga ditemukan oksitosin dan sintosinon dan diketahui dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Nyamuk Aedes aegypti Linn. yang berasal dari famili Culicidae mempunyai perilaku hidupnya lebih suka bertelur di air yang tidak langsung bersentuhan dengan tanah dan di air jernih (mis: tandon air, bak mandi dan lainnya). Satu siklus hidup nyamuk Aedes aegypti Linn. memerlukan waktu 7 14 hari. Perkembangan nyamuk Aedes aegypti Linn. dimulai dari telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa. Upaya pengendalian vektor dapat dilakukan dengan 4 cara antara lain pengendalian cara kimiawi, pengendalian cara biologik pengendalian cara radiasi dan pengendalian cara mekanik atau pengendalian lingkungan. Bioinsektisida adalah insektisida yang berasal dari mahkluk hidup baik dari tumbuhan maupun dari binatang. Penggunaan racun tumbuhan pada umumnya menunjukkan tingkat keamanan lebih tinggi karena molekulnya mudah terpecah menjadi senyawa yang tidak berbahaya terhadap lingkungan. Insektisida botanik ini aman bagi manusia karena sifatnya yang mudah terurai (biodegradasi) di alam sehingga tidak terakumulasi dan kemungkinan terjadi resistensi pada vektor kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik beberapa konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa (Phalefia papuana Warb.) terhadap nyamuk Aedes aegypti Linn. Pola hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak dengan peningkatan jumlah kematian nyamuk Aedes aegyti Linn. Penentuan LC50 dan LC9o konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa yang mempunyai efek bunuh terhadap nyamuk Aedes aegypti Linn. baik pada stadium larva maupun pada stadium dewasa dalam waktu pendedahan selama 24 jam. Larva yang digunakan adalah instar III IV awal. Sedangkan nyamuk dewasa yang digunakan adalah nyamuk betina yang berumur 3 hari. Hewan percobaan yang digunakan diperoleh dari hasil kolonisasi nyamuk Aedes aegypti Linn. yang dilakukan di Laboratorium. Besar sampel sebanyak 25 ekor (baik pada stadium larva maupun stadium dewasa) untuk setiap perlakuan dengan tujuh macam konsentrasi. Masing masing perlakuan diulang sebanyak enam kali. Metode penelitian dimulai dari kolonisasi nyamuk, pembuatan ekstrak sekaligus pemeriksaan kandungan. Setelah itu dilakukan uji pendahuluan dan uji penentuan (sesungguhnya) pada nyamuk Aedes aegypti Linn. Perbedaan efek toksis masing masing konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa terhadap nyamuk Aedes aegypti Linn. dianalisis dehgan menggunakan analisis varians (ANOVA) satu arah, kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa dengan peningkatan jumlah kematian nyamuk Aedes aegypti Linn. baik pada stadium larva maupun stadium dewasa dianalisis dengan menggunakan analisis trend regresi. Penentuan LC5o dan LC9o ekstrak biji mahkota dewa (Phaleria papuana Warb.) yang mempunyai efek bunuh terhadap nyamuk Aedes aegypti Linn. dianalisis dengan menggunakan analisis probit. Uji pendahuluan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pada stadium larva, ekstrak biji mahkota dewa (Pheleria papuena Warb.) pada konsentrasi 0,00625% dan 0.4% dapat membunuh 5% dan 95% stadium larva; sedangkan pada stadium dewasa, konsentrasi 0,10%dan 1,30% dapat membunuh 5% dan 95% stadium dewasa nyamuk Aedes aegypti Linn. Untuk penelitian sesungguhnya, konsentrasi ekstrak yang digunakan untuk stadium larva antara lain: 0,00625; 0,0125; 0,025; 0,05; 0,1; 0,2; dan 0,4%; sedangkan stadium dewasa antara lain: 0,10; 0,30; 0,50; 0,70; 0,90; 1,10; dan 1,30%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan di setiap konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa terhadap jumlah kematian nyamuk Aedes aegypti Linn. (P = 0,000) Konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa (Phaleria papuana Warb.) menunjukkan efek bunuh yang signifikan terhadap nyamuk Aedes aegypti Linn. baik pada stadium larva maupun stadium dewasa dimana konsentrasi ekstrak yang memiliki efek bunuh paling kuat terhadap stadium larva adalah pada konsentrasi 0.4%, sedangkan pada stadium dewasa adalah pada konsentrazi 1,30%. Terdapat pola hubungan antara peningkatan setiap level konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa dengan peningkatan jumlah kematian nyamuk Aedes aegypti Linn. baik pada stadium larva maupun stadium dewasa (P = 0,000). Penentuan LC5o dan LCgo menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak yang dapat membunuh 50% baik pada stadium larva maupun stadium dewasa berturut turut adalah 0,09255% dan 0,20987%; sedangkan konsentrasi ekstrak yang dapat membunuh 90% baik pada stadium larva maupun stadium dewasa berturut turut adalah 0,21694% dan 0,35389% dalam 24 jam waktu pendedahan di laboratorium. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji mahkota dewa (Pheleria papuena Warb.) bersifat toksik terhadap nyamuk Aedes aegypti Linn. atau memiliki kemampuan membunuh terhadap stadium larva dan stadium dewasa nyamuk Aedes aegypti Linn. Terdapat perbedaan toksisitas yang sangat signifikan di setiap konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa terhadap jumlah kematian (mortalitas) baik pada stadium larva maupun stadium dewasa nyamuk Aedes aegypti Linn (P = 0,000). Terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi ekstrak biji mahkota dewa dengan peningkatan jumlah kematian (mortalitas) baik pada stadium larva maupun stadium dewasa nyamuk Aedes aegypti Linn (P 0,000). </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KK KKA TKD 16/04 Wat u
Uncontrolled Keywords: Aedes aegypti Linn., bioinsecticide, mahkota dewa (Phaleria papuana Warb.), toxicity, extract.
Subjects: R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Theopilus Wilhelmus Watuguly, 090114221UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Subekti, Prof. Dr.drh.DEAUNSPECIFIED
Thesis advisorSubagyo Yotopyanoto, Dr.DAP & EUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Andalika ilmianti
Date Deposited: 2016
Last Modified: 07 Jun 2017 21:02
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35261
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item