Abdul Holik, 099913331 (2003) NU PASCA ORDE BARU : Pergeseran Perilaku Politik Kultural Nu era Pasca Orde Baru. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2004-holikabdul-1183-ts_09-04 ABSTRAK.pdf Download (327kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
35272.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pasca Orde Baru, terdapat fenomena unik pada diri NU dalam hal berpolitik. Perubahan peta sosial-politik era pasca Orde Baru direspon oleh NU dengan cara, salah satunya, menggagas pembentukan sebuah partai politik yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada level mikro yakni NU Jember sejak pendirian partai itu, ada perubahan yang mendasar pada model perilaku politiknya. Apa yang ditampilkan NU Jember dalam bentuk tidakan politiknya di era pasca Orde Baru merupakan fenomena kontemporer dan aktual yang berbeda dengan tampilan perilaku politik NU era pra orde reformasi, khususnya ketika NU kembali ke khittah 1926. Asumsi dasar yang kemudian muncul dibenak peneliti adalah bahwa NU Jember telah mengalami suatu pergeseran dari perilaku politiknya dari sebelumnya yang bercorak kultural (cultural oriented) kini semakin menampakkan wajahnya yang struktural (structural oriented). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta sosial politik yang berubah yang memberi ruang kebebasan untuk mendirikan partai menjadi salah satu faktor bagi NU Jember untuk mendirikan partai politik (PKB). Disamping itu ada alasan lain yang cukup determinan yakni pertimbangan historis, potensi dan kompetensi warga nahdliyin, moralitas dan idealitas dan pertimbangan pragmatisme politik. Terdapat tiga aktor kuno yang berperan dalam dinamika politik NU Jember pasca Orde Baru ini yaitu : kelompok muda terdidik NU Jember yang progresif dan kritis, kelompok alim ulama (masyayikh) yang responsif dan massa akar rumput NU yang aspiratif. Ada tiga kasus yang menyeret NU Jember terjebak ke dalam percaturan politik praktis yaitu : pertama, mobilisir massa dalam pemilu 1999 demi kemenangan PKB Cabang Jember, serta pembentukan Pasukan Berani Mati untuk membela Gus Dur sebagai presiden, kedua, keterlibatan NU dalam pemilihan bupati dan ketiga, keterlibatan NU Jember dalam mengurusi persoalan pembentukan Pemerintahan Kota (pemkot). Ironisnya, semua aktifitas politik praktis NU itu selalu berujung pada kegagalan. Akibatnya, perilaku politik NU Jember pun tampak berubah menjadi semakin radikal-oportunistik dan banyak berorientasi pada kekuasaan. Implikasi lebih lanjut, ketika NU Jember asik masuk dalam kancah politik praktis, maka kegiatan pemberdayaan masyarakat di sektor sosial dan keagamaan semakin kehilangan pamornya. </description
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TS.09/04 Hol n | ||||
Uncontrolled Keywords: | Partai politik NU ; Cultural oriented; Strutural oriented | ||||
Subjects: | H Social Sciences > HX Socialism. Communism. Anarchism > HX1-970.7 Socialism. Communism. Anarchism > HX519-550 Communism/socialism in relation to special topics J Political Science |
||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu ilmu Sosial | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Nn Andalika ilmianti | ||||
Date Deposited: | 2016 | ||||
Last Modified: | 07 Jun 2017 21:12 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35272 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |