AGUNG TRI ADMIRAL, 040117244 (2006) ANALISIS RASIO KEUANGAN BERDASARKAN ALTMAN'S MODEL SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI KEPAILITAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-admiralagu-2759-a128_06.pdf Download (264kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-admiralagu-2759-a128_06.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu akibat adanya krisis ekonomi tahun 1998 membawa pengaruh yang cukup besar terhadap perusahaan¬perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai sekarang ini. Dampak yang bisa dilihat dan dirasakan adalah banyaknya perusahaan yang terdelisted dari BEJ sekitar tahun 1999-2005. Salah satu penyebab perusahaan-perusahaan tersebut terdelisted dari BEJ adalah tidak sehatnya kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan atau dengan kata lain perusahaan tersebut mengalami kepailitan. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan analisis rasio-rasio keuangan tetapi hal itu belumlah cukup karena sifatnya hanya univariate artinya rasio-rasio keuangan tersebut dianalisis secara terpisah. Untuk itulah perlu dicari teknik statistik yang dapat menganalisis rasio-rasio keuangan secara multivariate artinya analisis ini mempetimbangkan seluruh rasio-rasio keuangan sebagai bahan analisis. Teknik statistik yang dimaksud adalah discriminant analysis. Tujuan penelitian ini yang pertama adalah mencari rasio-rasio keuangan apakah yang paling optimal untuk membedakan suatu perusahaan masuk dalam keadaan pailit atau tidak. Rasio-rasio keuangan yang terpilih nantinya akan dijadikan persamaan atau model diskriminan dan digunakan sebagai alat untuk mengukur apakah suatu perusahaan itu mengalami kepailitan atau tidak. Tujuan kedua penelitian ini adalah membuktikan apakah persamaan atau model diskriminan yang terbentuk dapat digunakan untuk memprediksi kepailitan perusahaan secara akurat atau tidak. Sembilan perusahaan pailit yang termasuk dalam jenis industri manufaktur yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini diambil dengan proses seleksi yang ketat yaitu perusahaan yang selama 3 tahun berturut-turut menderita rugi, atau terdapat saldo rugi sebesar 50% atau lebih dari modal disetor dalam neraca perusahaan pada tahun terakhir. Sedangkan untuk sembilan perusahaan yang tidak pailit dipilih atas dasar kesamaan jenis perusahaan dan mempunyai aktiva atau hutang atau modal yang hampir sama dengan sembilan perusahaan yang pailit. Hasil analisis dengan menggunakan discriminant analysis menunjukkan bahwa rasio likuiditas dan rasio profitabilitas merupakan indikator yang paling optimal dalam membedakan perusahaan yang pailit dengan tidak pailit. Berdasarkan multivariate test of significance, cannonical correlation test, dan classification test membuktikan bahwa persamaan atau model diskriminan yang terbentuk mempunyai keandalan dan keakuratan dalam memprediksi suatu perusahaan apakah akan mengalami kepailitan atau tidak.

Actions (login required)

View Item