Dhien Juningtyas Setyowati, 090110301 (2003) ANALISIS KEBUTUHAN OBAT DENGAN METODE KONSUMSI DALAM RANGKA MEMENUHI KECUKUPAN OBAT DI KOTA KEDIRI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) jiptunair-gdl-s2-2005-setyowatid-1303-tka_12-04 ABSTRAK.pdf Download (253kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35314.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, salah satunya dengan menyediakan obat yang bermutu baik, tersebar secara merata. serta sesuai dengan kebutuhan baik jenis maupun jumlahnya. Pada bulan Juli, Agustus dan September 2002, pada tiga Puskesmas di Kota Kediri mengalami adanya stagnant dan stock out obat. Dari permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian analisis kebutuhan obat dengan menggunakan metode konsumsi, dengan tujuan menyusun rancangan kebutuhan obat yang pemakaiannya menyerap, anggaran terbesar untuk memenuhi kecukupan obat di Puskesmas Kota Kediri. Hasil penelitian diperoleh (1) dari analisis ABC (Pareto) diperoleh 24 macam obat yang menyerap, anggaran terbesar (jenis kelompok A) untuk dilakukan penelitian, (2) hasil perhitungan perencanaan obat oleh peneliti dengan metode konsumsi tidak sama dengan perencanaan obat yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri dengan metode morbiditas. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pengadaan obat tahun 2003 hanya 6 dari 24 macam obat yang perlu dilakukan pengadaan dengan menyerap dana Rp. 86.188.530, . Sedangkan perhitungan Dinas Kesehatan semua macam obat diadakan dengan menyerap, dana Rp. 340.207.760, (3) obat yang didistribusikan dari instalasi pengelola obat Kota ke, Puskesmas dengan menghitung rata rata pemakaian obat dalam tiga bulan sebelumnya ditambah safety stock masing masing jenis obat. Safety stock diperhitungkan dari standard deviasi pemakaian obat harian dalam tiga bulan sebelumnya. Pencatatan pemakaian harian dilakukan dengan menggunakan komputer, sehingga diperoleh output stok optimum dan LP LPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat). Dengan merencanakan kebutuhan obat dan pendistribusian obat ke Puskesmas seperti tersebut di atas dapat menurunkan stagnant dan stock out obat. Stagnant obat yang terjadi di Dinas Kesehatan Kota Kediri pada tahun 2003 menyerap biaya Rp. 825.974.072, . Berdasarkan hasil penelitian, maka upaya untuk menurunkan stagnant dan stock out obat diusulkan (1) pencatatan pemakaian obat dilakukan setiap hari baik di Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu dengan menggunakan komputer, (2) dalam merencanakan obat menggunakan metode sesuai dengan kondisi yang ada (3) membuat model jaringan antar Puskesmas dan instalasi pengelola obat dan (4) perencanaan obat dilakukan sesuai dengan kebutuhan </description

Actions (login required)

View Item