AL FITRIADI, 090014059
(2003)
ANALISIS DROP OUT IMUNISASI TT IBU HAMIL GUNA MENYUSUN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BIDAN PUSKESMAS DI KOTA BANJARMASIN.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Angka kematian bayi (AKB) di Kota Banjarmasin pada tahun 1999 adalah 85 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2000 50 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan AKB nasional sebesar 41,44 per 1000 kelahiran hidup. Adapun salah satu penyebabnya adalah diakibatkan oleh penyakit tetanus neonatorum. Kematian ini umumnya dapat dicegah bila pemberian imunisasi TT dilakukan dengan efisien dan efektif. Kenyataannya masih saja terjadi angka drop-out imunisasi dalam pemberiannya. Angka drop-out ibu hamil di kota Banjarmasin pada tahun 1999 sebanyak 1109 (9,9%) dan pada tahun 2000 sebanyak 1440 (10,6%). Dari besarnya angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan imunisasi TT kepada ibu hamil masih rendah. Rendahnya kualitas pelayanan imunisasi TT kepada ibu hamil salah satunya dipengaruhi oleh faktor provider dalam hal ini bidan yang mengindikasikan bahwa kinerja tenaga bidan di puskesmas di dalam memberikan pelayanan imunisasi TT ibu hamil masih rendah. Desain penelitian ini adalah penelitian survey yang dilakukan secara retrospective. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari sampel provider dan sampel ibu nifas. Sampel provider yaitu seluruh bidan yang bekerja di 4 puskesmas yang dijadikan tempat penelitian. Sedangkan sampel ibu nifas adalah ibu nifas yang berada di wilayah kerja keempat puskesmas tersebut. Teknik pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling untuk menentukan sampel ibu nifas. Untuk menentukan tempat penelitian dipilih puskesmas berdasarkan hasil cakupan imunisasi TT ibu hamil yang telah dilakukan. Sedangkan untuk menentukan sampel bidan digunakan teknik total sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi drop-out imunisasi TT ibu hamil yang terdiri dari faktor ibu nifas, faktor proses pelayanan imunisasi dan faktor provider. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 58% responden ibu nifas, imunisasi TTnya lengkap, dan 42% drop-out (tidak lengkap). Faktor ibu nifas terdiri 4 variabel meliputi: usia kehamilan, pengetahuan ibu nifas, dan frekuensi memeriksakan kehamilan berpengaruh terhadap status kelengkapan imunisasi TT ibu hamil, sedangkan variabel umur ibu nifas tidak berpengaruh. Usia kehamilan ibu yang 7-9 bulan cenderung drop-out dan mempunyai resiko 12,5 kali lebih besar dibanding dengan usia kehamilan /< 7 bulan. Ibu nifas yang berpengetahuan kurang cenderung drop-out dan berisiko 13,357 kali dibanding yang mempunyai pengetahuan baik. Frekuensi periksa kehamilan yang /< 4 kali cenderung drop-out dan mempunyai fisiko 89,6 kali dibanding /&#8805; 4 kali. Dari faktor proses imunisasi meliputi: variabel komunikasi TT -2 berpengaruh terhadap status kelengkapan imunisasi TT ibu hamil, sedangkan variabel tempat mendapatkan imunisasi TT, jarak rumah ke tempat imunisasi TT, kemudahan transportasi menuju tempat imunisasi TT tidak berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi TT ibu hamil. Ibu hamil yang tidak dapat pesan (komunikasi) oleh bidan cenderung drop-out imunisasinya dan mempunyai risiko 45,5 kali dibanding yang telah mendapat pesan. Dari faktor provider (bidan) meliputi: tiga variabel yaitu umur bidan, pelatihan imunisasi TT, dan motivasi tidak ada pengaruhnya terhadap drop-out imunisasi TT ibu hamil. Bidan yang melaksanakan imunisasi TT.2 hasil cakupannya didapatkan drop-out tinggi />l0% sebesar 57,1%, dan drop-out rendah /<l0% sebesar 42,9%. Dari hasil temuan penelitian tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun upaya untuk meningkatkan angka cakupan imunisasi TT lengkap ibu hamil dan menjaga mutu kinerja bidan di dalam memberikan pelayanan imunisasi TT ibu hamil.</description
Actions (login required)
 |
View Item |
