UPAYA MENYUKSESKAN PROGRAM PEMBERANTASAN MALARIA DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMBERIAN KETRAMPILAN KADER DALAM DIAGNOSIS PENDERITA SERTA MONITORING MENELAN OBAT : Studi di kecamatan pulau Tidore kabupaten Halmahera Tengah

Dwi Soesilo, 090114313 (2004) UPAYA MENYUKSESKAN PROGRAM PEMBERANTASAN MALARIA DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMBERIAN KETRAMPILAN KADER DALAM DIAGNOSIS PENDERITA SERTA MONITORING MENELAN OBAT : Studi di kecamatan pulau Tidore kabupaten Halmahera Tengah. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2005-soesilodwi-1447-tkm_30-04 ABSTRAK.pdf

Download (363kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Fulltext)
35358.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena morbiditasnya tinggi, bahkan di sebagian wilayah Indonesia merupakan daerah endemis. Penyakit ini merupakan invasi Plasmodium melalui gigitan nyarnuk Anopheles betina. Walaupun mortalitasnya rendah, namun tanpa penanganan yang seksama tidak jarang mengakibatkan kematian. Malaria di Kabupaten Halmahera Tengah menempati berturut-turut peringkat ke-2 dan ke-4 ke-2 penyebab kesakitan sepanjang tahun 1999,2000 hingga 2001. Sedangkan di Kecamatan Pulau Tidore Annual Malaria Incidence (AMI) mencapai 20 - 100 per seribu penduduk pada rentang waktu yang sama. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang malaria yang masih relatif rendah menjadikan kurangnya perhatian dan kewaspadaan mereka terhadap penyakit tersebut. Peran kader kesehatan sebagai mitra kerja berbasis masyarakat yang selama ini sebagai tenaga penyuluh diharapkan dapat ditingkatkan sehingga lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan peran kader dari tenaga penyuluh menjadi penemu penderita dan monitoring menelan obat anti malaria di Kecamatan Pulau Tidore. Alasan pemilihan lokasi selain memiliki catatan prevalensi malaria cukup tinggi, kepadatan penduduk lebih tinggi dari daerah lainnya, daerah tersebut juga dapat menggambarkan wilayah Kabupaten Halmahera Tengah secara keseluruhan. Hasil penelitian ini secara aksiologi dapat menarnbah informasi tentang diagnosis dan cara pengobatan malaria yang melibatkan tenaga kader kesehatan dan diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk menetapkan kebijakan bidang kesehatan terutama dalam upaya penanggulangan dan pemberantasan penyakit malaria. Metode penelitian ini adalah Quasi Experiment berbasis di masyarakat, menggunakan disain The One Group Pretest-Postest Design, dengan mengamati akibat atau perkembangan hasil intervensi pelatihan yang dilakukan pada sampel penelitian, yaitu peningkatan pengetahuan kader tentang malaria, dampak pemberian ketrampilan diagnosis dan pengawasan penderita dalam keteraturan menelan obat. Besar sampel adalah 44 orang kader dengan metode pengambilan simple random sampling. Untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan kader tentang malaria dilakukan Uji Paired T-test. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh kunjungan kader dan keteraturan menelan obat terhadap kesembuhan dilakukan uji logistic regression dengan batas kemaknaan uji statistik pada &amp;#945;= 0,05. Kemampuan diagnosis kader diukur berdasarkan sensitivitas dan spesifisitas terhadap hasil pemeriksaan laboratorium. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kader dengan kemampuan diagnosis dilakukan uji Pearson Correlation. Hasil setelah dilakukan intervensi berupa pelatihan pada kader didapatkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang malaria. Kemampuan diagnosis kader memiliki nilai sensitivitas 73,4% dan spesifisitas 57,3%. Nilai Prediktif Positif (NPP) sebesar 54,8 % dan Nilai Prediktif Negatif (NPN) 73,4 % dengan false positif 45,2% dan false negatif 26,6 %. Pengetahuan kader berhubungan secara bermakna dengan kemampuan diagnosis dan didapati bahwa kelompok kader yang berpengetahuan kurang mempunyai kemungkinan 2,44 kali lebih besar untuk berkemampuan kurang dalam mendiagnosis dari pada kader yang berpengetahuan sedang. Ada pengaruh kunjungan kader terhadap keteraturan menelan obat dengan kemungkinan penderita untuk menelan obat tidak teratur setelah mendapat kunjungan kader tidak lengkap 4,84 kali lebih besar daripada mereka yang mendapat kunjungan secara lengkap. Selanjutnya keteraturan menelan obat berpengaruh terhadap kesembuhan dengan kemungkinan untuk mendapatkan hasil test parasit (+) (tidak sembuh) pada penderita yang menelan obat tidak teratur 3,39 kali lebih besar dari pada yang menelan obat secara teratur. Berdasar pada gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada kader tentang malaria. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan kader dengan kemampuan diagnosis. Peran kader dapat ditingkatkan dari tenaga penyuluh menjadi penemu penderita dan pengawas menelan obat terutama di daerah sulit dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Pada penelitian ini disarankan agar frekwensi intervensi berupa pelatihan dapat ditingkatkan lagi, dan untuk menjamin kepastian bahwa obat benar-benar diminum secara teratur ataupun tidak sebaiknya obat dibawa dan diminumkan oleh kader. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TKM.30/04 Soe u
Uncontrolled Keywords: Malaria, Role of cadre, Diagnosis, Drugs use monitoring
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV5800-5840 Drug habits. Drug abuse
R Medicine > RC Internal medicine > RC554-569.5 Personality disorders. Behavior problems Including sexual problems, drug abuse,suicide, child abuse
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
Dwi Soesilo, 090114313UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorFlorentina Sustini, Dr. dr.,MSUNSPECIFIED
Thesis advisorSusilowati Andayani, dr.MSUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Andalika ilmianti
Date Deposited: 2016
Last Modified: 13 Jun 2017 17:27
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35358
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item