Akhmad Fathoni, 090314994 M
(2005)
PENURUNAN GLUKOSA DARAH POSTPRANDIAL PADA LATIHAN FISIK INTENSITAS RINGAN DURASI 20 MENIT DAN INTENSITAS SEDANG DURASI 10 MENIT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Salah satu penanganan diabetes mellitus adalah latihan fisik baik intensitas ringan maupun intensitas sedang yang menyebabkan terjadinya penurunan glukosa darah, tetapi proses penurunan glukosa darah tersebut belum diketahui secara pasti. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa latihan fisik intensitas ringan durasi 20 menit dan latihan fisik intensitas sedang durasi 10 menit dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah `The Pretest – Posttest Group Design'. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus tipe 2 yang diambil dari Pusat Kesehatan Masyarakat Gerung, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat berdomisili di sekitar kota Gerung berjumlah 20 orang laki-laki dengan umur 40 — 60 tahun. Pemilihan sampel dilakukan secara acak yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok latihan intensitas ringan durasi 20 menit dan kelompok latihan intensitas sedang durasi 10 menit, masing-masing dengan 10 sampel. Sampel diambil darahnya untuk mengetahui glukosa darah postprandial (pretest), kemudian sampel melakukan latihan fisik dengan naik turun bangku selama 20 menit untuk latihan fisik intensitas ringan dan 10 menit untuk latihan intensitas sedang dengan pemanasan selama 2 — 5 menit. Segera setelah melakukan latihan fisik sampel diambil darahnya untuk data posttest 1, sampel kembali diambil darahnya untuk data posttest 2 (I jam setelah latihan). Variabel tergantung yang diukur adalah penurunan glukosa darah postprandial dengan menghitung selisih kadar glukosa darah 2 jam postprandial dengan 20 dan 10 menit setelah latihan, selisih antam glukosa darah 20 dan 10 menit setelah latihan dengan I jam setelah latihan, dan selisih glukosa darah 2 jam postprandial dengan 1 jam setelah latihan. Penurunan glukosa darah postprandial yang diamati dinyatakan dalam satuan mg/dl.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) penurunan glukosa darah latihan intensitas ringan durasi 20 menit dengan rerata gala darah postprandial 200,30 ± 39,49 mg/dl, gula darah 20 menit setelah latihan 170,40 t 24,80 mg/dl, gala darah 1 jam setelah latihan 158,30 ± 19,56 mg/di, dengan hasil uji beds sebagai berikut (p = 0,002) < 0,05. Untuk latihan fisik intensitas sedang durasi 10 menit rerata gula darah postprandial 202,90 ± 34,20 mg/di, gula darah 20 menit setelah latihan 175,80 * 26,08 mg/dl, gula darah I jam setelah latihan 160,70 ± 15,00 mg/dl, penurunan glukosa darah juga menunjukkan perbedaan yang nyata (signifikan) dengan hasil uji beda sebagai berikut (p = 0,001) <0,05.
Berdasarkan tingkat perubahan glukosa darah pada kelompok latihan fisik intensitas ringan durasi 20 menit dengan latihan fisik intensitas sedang durasi 10 menit menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (tidak signifikan) atau pada kedua kelompok perlakuan sama-sama terjadi penurunan yang perbedaannya tidak terlalu berarti dengan hasil uji beda sebagai berikut (p = 0,841) > 0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa latihan fisik intensitas ringan durasi 20 menit dan latihan fisik intensitas sedang durasi 10 menit sama-sama dapat menurunkan glukosa darah.
Harapan bahwa hasil penelitian ini akan dapat memberikan tambahan informasi ilmiah mengenai pengaruh latihan fisik intensitas ringan durasi 20 menit dan latihan fisik intensitas sedang durasi 10 menit terhadap penurunan glucosa darah, tetapi masih diperlukan penelitian untuk lebih memperluas penjelasan teoritik dan penerapannya, antara lain penelitian terhadap penetapan berat beban latihan dan penelitian pada kelompok risiko penderita diabetes mellitus.
Actions (login required)
|
View Item |