Friaraiyatini, 090310655
(2005)
Pengaruh Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Malaria di Kabupaten Barito Selatan Propinsi Kalimantan Tengah.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Penyakit malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting di Indonesia karena bisa meninibulkan kematian Di Indonesia nyamuk penutar (vektor) penyakit, malaria adalah Anopheles sp. Penyakit malaria merupakan penyakit menular di sebabkan oleh Plasmodium yang menyerang sel darah merah. Di Indonesia dikenal 4 (empat) macam spesies parasit malaria yaitu P. Vivax sebagai penyebab malaria tertiana, P. falcifarum sebagai penyebab malaria tropika yang sering menyebabkan malaria otak dengan kematian, P. malariae sebagai penyebab malaria quartana, P. ovale sebagai penyebab malaria ovale yang jarang ditemukan. Kabupaten Barito Selatan merupakan daerah endemis malaria sedang, dengan angka Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar 20,03 per 1000 penduduk pada tahun 2003. Perkembangbiakan vektor penyakit malaria dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang meliputi suhu, kelembaban, salinitas dan pH air, vegetasi dan musuh alami serta kanstruksi dari dinding rumah. Penularan penyakit malaria dipengaruhi oleh Agent, host dan environment. Tujuan penelitian ini adlah untuk menganalisis faktor lingkungan dan perilaku masyarakat terhadap kejadian malaria di Kabupaten Barito Selatan. Desain penelitian adalah Cross sectional yang menganalisis faktor lingkungan dan perilaku masyarakat di Kabupaten Barito Selatan. Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 174 sampel yang diambil secara proporsi dari daerah yang tinggi kasus malarianya dan daerah yang rendah kasus malarianya. Hasil penelitian- berdasarkan uji regresi logistik ganda dengan confidence interval (CI) = 95% dapat diketahui variabel yang berpengaruh terhadap kejadian malaria yaitu variabel suhu (nilai p = 0,021), Vegetasi (nilai p = 0,000), konstruksi rumah (nilai p = 0,011), tindakan (nilai p = 0,006) dan pekerjaan (nitai p = 0,050). Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh adalah pendidikan, pengetahuan, sikap dan penyuluhan (p > 0,05). Kesimpulan dari hasil analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda terdapat variabel yang berpengaruh terhadap kejadian malaria yang meliputi : suhu, vegetasi, konstruksi rumah, tindakan dan pekerjaan, yang paling berpengaruh adalah variabel vegetasi yang ditunjukkan dengan (niai p = 0,000 dan OR = 32,790). Disarankan untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggal dan menggalakkan kegiatan PSN serta pemasangan kassa nyamuk pada ventilasi runah dan pemakaian kelambu pada saat tidur malam hari, bagi pekerjaannya yang termasuk berisiko untuk terjadi. penularan. malaria agar menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang, pemakaian repellent. Segera melaporkan ke petugas kesehatan apabila ada yang terkena malaria. Bagi petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan agar meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat meliputi upaya pencegahan dan pemberantasan malaria serta rutin melakukan penyemprotan terhadap nyamuk di daerah endemis malaria.
Actions (login required)
|
View Item |