DWI CAHYO KARTIKO, 090315008
(2005)
BEDA PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK KONVENSIONAL DAN MODTFIKASI TERHADAP DAYA LEDAK OTOT DAN KELINCAHAN.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Latihan pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan berbeban yang mampu memberikan keuntungan untuk meningkatkan daya ledak otot dan kelincahan. Daya ledak dan kelincahan merupakan salah satu dari beberapa komponen yang menentukan dalam meningkatkan performance. Untuk mendapatkan daya ledak otot dan kelincahan yang optimal dapat dilakukan dengan latihan pliometrik. Penelitian eksperimen ini secara umum bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari latihan pliometrik konvensional dan modifikasi terhadap peningkatan daya ledak otot dan kelincahan. Rancangan penelitian ini adalah the pretest posttest control group design". Sampel penelitian menggunakan sejumlah 45 mahasiswa semester VI program matakuliah bolabasket 2 jurusan olahraga pendidikan Fakultas llmu Keolahragaan UNESA. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok menggunakan teknik undian. Masing masing kelompok sejumlah 15 mahasiswa dengan pembagian kelompok kontrol (tanpa perlakuan), kelompok perlakuan pliometrik konvensional dan kelompok perlakuan pliometrik modifikasi. Kedua bentuk latihan pliometrik tersebut dilakukan dengan meloncat melewati cones berturutan ke depan saja kemudian dilanjutkan berturutan ke samping saja (K1), sedangkan K2 dilakukan dengan herselang-seling setelah loncat ke depan langsung loncat ke samping begitu seterusnya sampai latihan selesai. Frekuesnsi latihannya adalah tiga kali semingu dengan jumlah set 8 dengan durasi 24 detik tiap set dan interval istirahat 2 menit, menggunakan cones ssetinggi 30 cm, kecepatan irama metronome adalah 2 detik sekali repedsi. Program latihan dilaksanakan selarna 6 minggu Pengukuran dan pemeriksaan dilaksanakan pada pretest dan posttest terhadap variabel tergantung, daya ledak otot dan kelincahan dan variabel moderator, berat badan, tinggi badan dan panjang tungkai, Teknik analisis data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas distribusi, uji homogenitas, dan uji multivariat (Manova). Dari hasil uji LSD (uji Manova) terhadap daya ledak pada kelompok modifikasi menunjukkan (22,91 3,75), kelompok konvensional (11,85±4,04), dan kelompok kontrol (2,83=3,49) menunjukkan bahwa perubahan daya ledak untuk kelompok modifikasi lebih besar dibanding konvensional. Sedangkan pada variabel kelincahan kelompok modifikasi menunjukkan (3,40±1,54), konvensional (2,00-1,30), dan kelompok kontrol (0,33+0,61) menunjukkan bahwa perubahan kelincahan untuk kelompok modifikasi lebih besar dibanding konvensional. Latihan pliometrik modifikasi dapat lebih meningkatkan daya ledak otot dibanding kelompok konvensional dengan beda mean 11,063 dan berbeda bermakna (p< 0,05)_ Latihan pliometrik modifikasi dapat lebih meningkatkan kelincahan dibanding kelompok konvensional dengan beda mean 1,400 dan berbeda bermakna (P< 0,05) Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pemberian latihan dengan ptiometrik konvensional dan modifikasi dapat meningkatkan daya ledak otot dan kelincahan. Latihan ptiometrik modifikasi lebih meningkatkan daya ledak otot dan kelincahan dibanding latihan pliometrik konvensional.
Actions (login required)
|
View Item |