M. Agung Putra Java, 099913598M (2001) ANALISIS FEASIBILITY UNTUK MENGEVALUASI INVESTASI PADA RUANG KELAS UTAMA RSUD "X" DI KABUPATEN MALANG. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-javamagung-602-tka090-k.pdf Download (295kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35689.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Pengadaan ruang kelas utama (Irna Hasanudin) RSUD "X" di Kabupaten Malang didirikan tanpa didahului kegiatan studi kelayakan atas investasi tersebut. Setelah kegiatan operasionalnya selama satu tahun, tampak bahwa target pasar (BOR) yang ditetapkan tidak terpenuhi. Sedangkan hal tersebut berkaitan dengan pengembalian pinjaman yang digunakan untuk investasi ruang Irna Hasanudin tersebut. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penelitian ini diadakan. Penelitian ini untuk menguji kelayakan (feasibility) dari investasi proyek ruang Irna H . RSUD "X" yang telah dilakukan dengan menggunakan alat analisis NPV, B/C rasio, IRR dan BEP. Hasil penelitian ini diharapkan memberi kejelasan tentang layak tidaknya proyek investasi tersebut dan menemukan altematif strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Obyek penelitian adalah ruang kelas utama (Irna H) RSUD "X". Dalam penelitian ini , Irna H dianggap sebagai suatu unit bisnis yang berdiri sendiri. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, yang terutama berasal dari laporan keuangan dan proposal proyek pendirian Ima H, serta wawancara yang mendalam dengan pihak manajemen rumah sakit. Selain menggunakan empat alat analisis untuk menguji kelayakan proyek investasi, juga dilakukan uji sensitivitas atas alternatif yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi pengadaan ruang Irna H adalah feasible. Hal dibuktikan oleh (1) nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp 43.655.079,00. (2) nilai B/C rasio yang lebih dari satu yaitu sebesar 1,063, dan (3) nilai IRR yang lebih besar dari cost of capital (cost of debt) yaitu sebesar 30,76%. Namun nilai BEP-nya jauh di bawah yaitu sebesar Rp187.500.000,00 sedang nilai BEP adalah Rp 213.564.875,00. Setelah dilakukan perbandingan antara harga dan BOR dari beberapa rumah sakit pesaing, maka dimungkinkan adanya kenaikan BOR sebesar 3,5 % jika harga atau tarif rawat inap di Ima H diturunkan. Untuk itu strategi harga merupakan altematif yang ditawarkan. Dengan simulasi harga diketahui bahwa BEP akan terlampaui bila harganya sebesar Rp105.000,00. Untuk mendukung altematif yang ditawarkan tersebut, dilakukan analisis sensitivitas , terhadap semua harga yang memungkinkan kenaikan BOR, dengan asumsi adanya kenaikan biaya tetap hingga 10% dan kenaikan biaya variabel dari 10% sampai 20%. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa investasi atas proyek Irna H tersebut adalah feasible untuk dilakukan. Bila harga dinaikkan lebih besar dari Rp120.000,00, nilai NPV yang dihasilkan menjadi negatif dan IRR-nya mendekati cost of capital yang sebesar 28% bila terjadi , perubahan pada biaya tetap dan biaya variabel 10% - 20%. Tetapi jika harga diturunkan di bawah Rp 105.000,00 maka harga akan bersaing tajam dengan harga ruang kelas I RSUD "X" yang sebesar Rp 90.000,-. Oleh karena itu strategi harga yang diambil harus berkisar antara Rp 120.000,00 - Rp 105.000,00. Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh RSUD "X", selain strategi harga yang ditawarkan, rumah sakit harus melakukan penghematan pada biaya-biaya tetap maupun biaya variabel, terutama biaya-biaya yang berhubungan dengan opersionalisasi ruang kelas utama (Irna H) tersebut.

Actions (login required)

View Item