MUCHAMMAD TOHA, 099712739M
(2002)
NYEKAR KE SUROWITI WACANA TENTANG NYEKAR PADA ELITE MASYARAKAT SANTRI DI GRESIK.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai wacana yang berkembang di kalangan elite masyarakat santri di Gresik tentang nyekar yang berlangsung di Desa Surowiti serta memahami faktor-faktor yang memunculkan wacana tersebut. Tipe penelitian ini adalah kualitatif, dengan mengambil setting penelitian pada elite masyarakat santri di Kabupaten Gresik, sedangkan lokasi nyekar berada di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Wilayah Pembantu Bupati Gresik di Sidayu, Kabupaten Gresik. Data dikoleksi dengan menggunakan tiga macam teknik koleksi data: observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi (studi pustaka). Jumlah informan yang berhasil diwawancarai 17 orang elite masyarakat santri di Gresik. Untuk keperluan analisis data, digunakan beberapa konsep yang relevan dengan penelitian: wacana, nyekar dalam masyarakat Jawa, ziarah dalam Islam, elite masyarakat santri, Islam dalam masyarakat Jawa, serta teori yang relevan yaitu pengetahuan dan kekuasaan (power / knowledge) Michel Foucault yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang ditemukan dalam penelitian ini. Secara garis besar ada implikasi teoritik yang penting untuk dicatat dari hasil penelitian ini, yaitu dari kenyataan empiris, secara teoritik menguatkan teori Foucault. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di kalangan elite masyarakat santri di Gresik terjadi perbedaan pendapat tentang nyekar yang berlangsung di Desa Surowiti, terutama mengenai empat komponen nyekar tersebut, yaitu: nyekar untuk mencari wasilah, nyekar untuk menbasi barakah, nyekar untuk mengirim pahala, serta nyekar untuk mengirim bunga. Dari hasil penelitian ini pula dapat diketahui, yang menolak empat komponen nyekar berasal dari kalangan elite masyarakat santri modem, sedangkan yang menerima berasal dari kalangan elite masyarakat santri tradisional. Munculnya perbedaan pendapat antara elite masyarakat santri modern dengan elite masyarakat santri tradisional dalam masalah nyekar dengan empat komponennya disebabkan karena perbedaan penafsiran terhadap Al-Qur'an maupun hadits yang dijadikan landasan hukum agama bagi tindakan nyekar di Desa Surowiti.
Actions (login required)
|
View Item |