SRI ZULAICHATI NURUL HIDAYAH, 099712744 M (2001) JANDA STUDI MAKNA HIDUP SEBAGAI JANDA PADA MASYARAKAT JAWA GOLONGAN PRIYAYI DI YOGYAKARTA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-hidayahsri-677-ts0203-k.pdf Download (233kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35760.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pcnelitian ini membahas masalah janda semi dalam dimaknai hidupnya pada masyarakat Jawa goiongan Priyayi di Yogyakarta, dengan tujuan unluk rnemperoleh suatu pernaliaman rnengenai makna hidup nenjanda dari sudut Pandang pelaku perceraiun janda Priyayi-- Penelitian menggunakan pendekatan kualilatif dengan subyek sebanyak 9 orang (2 diantaianya sudah menikah lagi). Data sekunder diperoleh rnclalui kantof Pengadilan Agarna, Kantor Pengadilan Negeri dan Kantor Wilayah Kola Yogyakarta, sedang unluk rnenggah data pruner, peneliti mulakukan observasi dan wawaocara mendalarn. Pokok bahasan yang dika-p dalanr penelitian ini adalah peran yang dilakukan oleh janda dalam berinleraksi dengan rnasymakatnya, mengingal masalah janda berada dalarn konteks sosiologi keluarga, atau aksi individu dalam kaitannya sebagai anggota nasyarakat yang dalam se _gala lindakaimya tidak akan tedepas dari kontrol keiornpokrrya_ berdasarkan hasih penelitian diketahui bahwa demi meniaga praja atau martabat, wanita Priyayi rein berlahan pada perkawmannya yang sudah tidak schat lagi, wdlauPun pada Almi va wanita priyayi berani mengambil sikaP untuk keluaf dari siluasi yang lidai< nicngunlungkan flu dengan mclakukan perceraian. PCIau janda priyayi dalam struktur masyamakat menang boat, mereka harus mengurus keluarganya, juga mungurus pel:cijaannya, dan masili mengikuti kegialan di masyawkat Selain uuluk menjaga keselarasan hiduP befmasywakat, dengan ikut aklilnya janda priyayi dalarn beibagai kegiatan kernasyarakalan, diharapkan dapat meigikis stigma negalil'yarrg rnenempel pada janda. riiduP menjanda chmaknai sebagai sesuatu yang memiliki konotasi negatif, rnasyarakat selalu menandaag fendah tefhadap status janda. Dalam kenyalaannya yang hizisakan justru sebaliknya, dengan hidup menjanda wanita priyayi inerasdkarl snalU kchidupan yang lebih tenang unluk dijalani. Secara lebIh mendalarn wanita priyayi uiemaknai hidupnya yang janda itrr dengan makna yang beragarn, Seperti nrakna kewaspadaan, kenikmatan hidup, konsentrasi kerja, kebebasarn, keberunlurlgan, clan rasa syukur. Melalui pendekatan teori interaksionisme simbolik dengan penekanan pada Pemdhaman tentang konsep Cliff clyclaskan, bahwa interaksi individu tidak hanya dipengdruhi oleh budaya dorninan yang rnenguatkan konsep diri pada posisi 't`L1e", yaitn stigma negatif yang dilabelkan pada janda, namUn dalam hal mi individu Cenderung rnernperiihatkan proses aklualisasi diri melalm konsep T' yang dianggap Liman, mcskipnn mengandUllg makna yang berbeda dengan pandangari budaya dorninan. Jadi pengetian makna hidup sebagai janda bagi wanita priyayi me]upakan apresiasi dari konsep diri T7 yailu dengan hidup menjanda wanita pjiyayi rnerasakan adanya Suatu kehiduPan yang lebih tenang untuk dijalani, sehingga posisinya pada konsep diri 'Me"tidak dipedulikan lagi.

Actions (login required)

View Item