Thayib, 090214689 M (2005) ANALISIS SISTEM KOMPENSASI, KOMPETENSI EMOSI DAN KINERJA PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU ANGGOTA PANWASLU DI JAWA TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-thayib-842-kkbkk-2-k.pdf Download (308kB) | Preview
Preview	Text (Halaman depan) 35917_Part1.pdf Download (276kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext1) 35917_Part2.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text (Fulltext2) 35917_Part3.pdf Download (521kB) | Preview
Preview	Text (Lampiran) 35917_Part4.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Sistem kompensasi dan kompetensi emosi diakui oleh banyak teori dan ahli sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja pada karyawan perusahaan maupun anggota organisasi. Panwaslu sebagai organisasi pengawas Pemilu dengan lugas beberapa anggotanya yang terdiri dari unsur Jaksa, Polri, Dosen, Tokoh Masyarakat dan Wartawan mengakui bahwa faktor eksternal dan internal tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimana sistem kompensasi Panwaslu? Bagaimana kompetensi emosi anggota Panwaslu? Bagaimana kinerja penyelesaian sengketa Pemilu? Apakah sistem kompensasi dan kompetensi emosi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja penyelesaian sengketa Pemilu? Dan variabel (sistem kompensasi dan kompetensi emosi) manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja penyelesaian sengketa Pemilu anggota Panwaslu di Jawa Timur? Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem kompensasi, kompetensi emosi (variabel babas/ X1 dan X2) dan kinerja penyelesaian sengketa (variabel terikat/ Y) serta kekuatan pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel terikat pada anggota Panwaslu di Jawa Timur. Hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya adalah: sistem kompensasi dan kompetensi emosi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja penyelesaian sengketa Pemilu; dan sistem kompensasi mempengaruhi kinerja penyelesaian sengketa Pemilu oleh anggota Panwaslu di Jawa Timur secara dominan. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota Panwaslu Kabupaten dan Kota di Jawa Timur yang pernah menangani sengketa Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden - Wakil Presiden tahun 2004, dengan sampel penelitian 129 responden (83%) dari total populasi 155 orang Hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif menunjukkan bahwa sistem kompensasi yang diterapkan oleh organisasi Panwaslu di Jawa Timur telah memenuhi standar sistem kompensasi meskipun belum sepenuhnya ideal. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kompetensi emosi dan kinerja penyelesaian sengketa Pemilu anggota Panwaslu di Jawa Timur dari unsur-unsur perguruan tinggi atau dosen memiliki nilai rerata yang lebih baik dibandingkan unsur lain. Pembuktian hipotesis melalui uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa sistem kompensasi dan kompetensi emosi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja penyelesaian sengketa Pemilu secara signifikan, karena signifikansi F hitung sebesar 0,000 (p < 0,05), sedangkan nilai koefisien determinasi berganda R square adalah 0,165 dan nilai koefisien berganda sebesar 0,406. Sedangkan hasil uji regresi secara parsial menunjukkan bahwa variabel kompetensi emosi memiliki pengaruh yang lebih dominan, karena pada sistem kompensasi, t hitung X1 sebesar 1,014 dengan tingkat signifikansi 0,313 (p > 0,05) yang berarti tidak ada pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja penyelesaian sengketa Pemilu. Dengan kontribusi pengaruh yang hanya 16,5% dari variabel sistem kompensasi dan kompetensi emosi terhadap variabel kinerja penyelesaian sengketa Pemilu, maka pada penelitian mendatang hendaknya meneliti variabel lain yang diduga mempergaruhi kinerja penyelesaian sengketa Pemilu sebagai tugas dan kewenangan utama Panwaslu.

Actions (login required)

View Item