Vitria Dewi, 090114394M (2003) PENGARUH PEMBERDAYAAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) DI KELURAHAN BUBUTAN SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2006-dewivitria-858-tps29-06.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 8.pdf Download (137kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan hasil survey palpasi kelenjar gondok pada murid sekolah dasar di Kota Surabaya tahun 2001, Kelurahan Bubutan termasuk daerah endemis berat dengan angka Total Goiter Rate nya 48,3 % , kondisi tersebut bila tidak diatasi merupakan ancaman bagi kualitas Sumber Daya Manusia di masa mendatang. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya diantaranya dengan melakukan penyuluhan baik secara langsung maupun media massa, tetapi sampai saat ini daerah endemis berat yang baru di wilayah Surabaya masih ada. Berpijak dan hal tersebut diatas dan besarnya peran ibu rumah tangga dalam penyediaan dan pengelolaan gizi keluarga, maka perlu dilakukan pemberdayaan ibu Rumah Tangga dalam upaya penanggulangan GAKY. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberdayaan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu rumah tangga dalam upaya penaggulangan GAKY dan mempelajari ibu rumah tangga yang mengikuti proses pemberdayaan ini akan mampu dan mau menggerakkan orang lain. Pemberdayaan yang dilakukan dengan memberikan pelatihan pada 30 orang sampel yang terpilih. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan modul yang telah dibuat lebih dahulu dengan materi kepemimpinan, pemahaman konsep diri, kemampuan komunikasi, pengetahuan GAKY serta menyamakan persepsi. Model pemberdayaan yang dilakukan dengan cara melatih kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang sampel. Sebagai fasilitator pada kelompok pertama adalah peneliti., selanjutnya 5 orang sampel pads kelompok pertama akan membentuk dan menjadi fasilitator pada kelompok baru, masing � masing juga dengan 5 orang sampel. Sehingga dalam penelitian ini ada 6 kelompok, 1 kelompok path tahap I dan 5 kelompok pads tahap II dengan total responden 30 orang. Penelitian yang dilakukan merupakan pra eksperimental dengan rancangan pre test � post test design, dengan mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan responden sebelum dan sesudah pelatihan dengan menggunakan kuisioner. Hasil yang diperoleh dari uji Paired T test yang dilakukan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05) yaitu pada pengetahuan p = 0,00 sikap p = 0,00 dan tindakan p = 0,00 , uji ini menggambarkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap serta tindakan yang positif pada semua responden dalam upaya penanggulangan GAKY setelah dilakukan pelatihan. Pada masing � masing kelompok dengan uji Wilcoxon Sign Rank Test yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan sebelum dan sesudah pelatihan dengan peningkatan yang bermakna (p < 0,05) pada semua kelompok. Hal ini selain menggambarkan adanya peningkatan pengetahuan , sikap dan tindakan juga menunjukkan bahwa 5 orang sampel pada tahap pertama telah mau dan mampu menggerakan orang lain. Dari hasil Focus. Group Discussion yang dilakukan para responden menyatakan bahwa dengan pelatihan ini pengetahuan tentang GAKY meningkat, merasa lebih dapat berkomunikasi dengan baik dan percaya diri untuk memimpin. Modul yang digunakan mudah dimengerti dan diikuti Iangkah - langkahnya sehingga responden menjadi lebih berani dan percaya din untuk menjadi pemimpin / fasilitator kelompok. Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan dengan memberikan pelatihan melalui modul yang berisi materi kepemimpinan, pemahaman konscp diri, kemampuan komunikasi dan pengetahuan GAKY serta persamaan persepsi dapat memberikan hasil yang positif yaitu : peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan yang sesuai serta responden menjadi mampu dan mau untuk menggerakan orang lain.

Actions (login required)

View Item