DIAN NUSWANTARI, 090014029 M (2005) STRATEGI PENINGKATAN PEMANFAATAN BALAI PENGOBATAN GIGI OLEH SISWA SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PUSKESMAS RANGKAH KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-nuswantari-1749-tka470-k.pdf Download (565kB) | Preview |
|
|
Text (Halaman Depan)
35976_Part1.pdf Download (246kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext1)
35976_Part2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext2)
35976_Part3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (lampiran)
35976_Part4.pdf Download (586kB) | Preview |
Abstract
Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian dari kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang secara rutin dilaksanakan di sekolah dengan tujuan menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian siswa untuk hidup sehat yang memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya pemanfaatan BP Gigi Puskesmas Rangkah oleh siswa Sekolah Dasar (SD) yang hanya mencapai 6,25%, sedangkan standar jumlah anak sekolah yang diobati baik di sekolah maupun di Puskesmas berdasarkan stratifikasi Puskesmas adalah 30% dari seluruh populasi anak sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian, hal ini terjadi karena beberapa faktor antara lain jam buka pelayanan Puskesmas yang bersamaan dengan jam pelajaran sekolah, masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut, perasaan takut yang lebih banyak dialami siswa untuk berobat gigi, tidak pemah dilaksanakannya penyuluhan dan tindakan atau pengobatan saat UKGS oleh karena keterbatasan tenaga dan alat, serta kurangnya sosialisasi BP Gigi Puskesmas Rangkah. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun strategi fungsional untuk meningkatkan kunjungan siswa SD ke BP Gigi Puskesmas Rangkah menggunakan metode Internal External Matrix (IE Matrix). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Rangkah Kecamatan Tambaksari dari 1 September sampai dengan 31 Oktober 2002. Rancang bangun penelitian ini adalah penelitian observasional, menggunakan pengamatan dan kuesioner untuk mengumpulkan data. Observasi dilakukan terhadap faktor internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi BP Gigi Puskesmas Rangkah. Selanjutnya dilakukan analisis menggunakan Internal Factor Evaluation Matrix (IFE Matrix) dan External Factor Evaluation Matrix (EFE Matrix) untuk mendapatkan skor total masing-masing faktor. Kedua skor tersebut dipc,sisikan pads Internal External Matrix (IE Matrix) guna mengetahui di sel mana posisi BP Gigi Puskesmas Rangkah berada. Dengan mengetahui posisi tersebut dapat ditentukan strategi apa yang dapat dipakai untuk meningkatkan kunjungan siswa SD ke BP Gigi Puskesmas Rangkah.. Pengambilan sampel adalah total sampel sebesar 91 orangtua siswa. Kuesioner ditujukan kepada orangtua siswa, dokter gigi, perawat gigi, serta 8 orang guru UKS SD. Selain kuesioner, pada dokter gigi dan perawat gigi juga dilakukan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam IE Matrix, BP Gigi Puskesmas Rangkah berada pads sel II dengan "Grow and Build Strategy" yaitu strategi intensif berupa market penetration, market development dan product development. Setelah dilakukan diskusi kelompok terfokus (FGD), maka untuk saat ini strategi yang dapat dilaksanakan adalah melaksanakan kegiatan UKGS sesuai standart yaitu 2x/tahun/SD, memberikan jadwal kegiatan UKGS pada awal tahun ajaran baru, memberikan penyuluhan saat kegiatan UKGS, memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut sebagai bahan materi pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah, memberikan jadwal kunjungan ke BP Gigi bagi siswa yang dirujuk, tetap melayani siswa yang berobat gigi di atas jam 12.00 siang, mengaktifkan kembali kegiatan UKGMD di posyandu, penyuluhan pada orang tua siswa, mengadakan pelatihan guru UKS, memberikan materi penyuluhan secara singkat, jelas dan menarik disertai poster bergambar, alat peraga dan penyuluh bisa memperagakan sesuai pesan yang terkandung dalam materi penyuluhan, melakukan tindakan ringan saat UKGS, mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan benar dan mendahulukan pelayanan bagi siswa yang berobat gigi di BP Gigi Puskesmas Rangkah. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : BP Gigi memiliki nilai kekuatan lebih besar daripada kelemahannya. Kekuatan terbesar terletak pada keterampilan dokter gigi dan perawat gigi, kebersihan ruang periksa, kenyamanan suasana di Puskesmas dan lokasi Puskesmas yang mudah dijangkau. Sedangkan kelemahan BP Gigi terletak pads kunjungan UKGS yang hanya 1x/tahun/SD, tidak adanya penyuluhan saat UKGS, tidak seluruh SD melaksanakan UKGS, pengetahuan tentang manajemen pelayanan yang kurang baik dan kurangmya sosialisasi BP Gigi. BP Gigi memiliki nilai peluang lebih besar daripada ancamannya. Peluang terbesar terletak pada penilaian orang tua siswa tentang keterampilan dokter gigi dan perawat gigi, perilaku dokter gigi dan perawat gigi yang ramah dan baik, ruang tunggu yang memadai, biaya pelayanan yang murah, pelayanan kesehatan gigi yang sangat dibutuhkan, kebiasaan orang tua siswa berobat ke Puskesmas Rangkah. Sedangkan ancaman bagi BP Gigi adalah jam buka pelayanan yang kurang sesuai harapan, kurangnya kesadaran orang tua siswa tentang kesehatan gigi, tidak ada pelatihan guru UKS, perasaan takut siswa untuk berobat gigi. Dari kesimpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut : 1. Agar dokter gigi dan perawat gigi memahami sekaligus mampu menyusun perencanaan, melaksanakan dan melakukan evaluasi kegiatan. Menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah dan Dinas Pendidikan tingkat kecamatan, hasil kegiatan UKGS dan screening diberitahukan pads orang tua siswa. 2. Agar guru segera merujuk siswa ke Puskesmas Rangkah bila ditemukan kelainan atau keadaan sakit pada siswa, memotivasi siswa agar rajin menjaga kesehatan gigi 3. Agar Dinas Pendidikan tingkat kecamatan sekali waktu dapat mengunjungi SD saat kegiatan UKGS sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan UKGS.
Actions (login required)
View Item |