EVIE CLAUDIA UMBOH, 090310511 L (2005) EVALUASI KINERJA DENGAN RERANGKA BALANCED SCORECARD SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN PENINGKATAN PEMANFAATAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT REKSA WALUYA MOJOKERTO. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-umboheviec-1765-tka3606.pdf Download (463kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
35991.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
RS Reksa Waluya berlokasi di jantung kota dengan jumlah kompetitor 14 rumah sakit untuk wilayah Mojokerto dan sekitar. Keberadaan kompetitor apalagi dengan jumlah yang besar membawa pengaruh pada pertumbuhan pemanfaatan rawat inap RS Reksa Waluya. Data tentang pelayanan rawat inap dan perkembangannya di Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto menyebutkan bahwa tingkat angka hunian (BOR) ruang rawat inap RSRW yaitu di Paviliun Tribuana Tungga Dewi dan Paviliun Airlangga sejak tahun 2000 - 2003 mengalami penurunan rata-rata sebesar 5,99 %. Pemanfaatan yang menurun hingga 5,99 % dan kenyataan fluktuasi atas pencapaian tingkat pemanfaatan rawat inap merupakan indikasi adanya permasalahan atas pemanfaatan rawat inap di RS Reksa Waluya dan sebagai bahan untuk evaluasi dan indikasi terhadap efektifitas program dan ketidakpuasan pasien, keluarga, instansi dan atau badan asuransi yang menjadi mitra RS Reksa Waluya. Perencanaan dan pengukuran kinerja RS Reksa Waluya perlu dilakukan dengan pendekatan rerangka balanced scorecard agar mencapai kinerja yang efektif dan efisien. Tujuan umum penelitian adalah menyusun rencana kegiatan sebagai upaya meningkatkan pelayanan pemanfaatan rawat inap melalui evaluasi kinerja dengan pendekatan rerangka balanced scorecard di ruang rawat inap di RS Reksa Waluya. Penelitian ini merupakan studi kasus yang berupa penelitian evaluasi dengan menganalisis kinerja rawat inap berdasarkan rerangka balanced scorecard. Rancangan penelitian ini adalah penelitian observasional analiytic dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RS Reksa Waluya dalam kurun waktu 3 bulan. Responden dalam penelitian ini adalah: 1). Kelompok karyawan yang terdiri dari dokter, perawat, penunjang medik, pastoral dan administrasi yang bertugas di rawat inap. 2). Kelompok pasien/keluarga pasien di Unit Rawat Inap RS Reksa Waluya. Jumlah responden adalah total jumlah pasien pulang dalam jangka waktu satu bulan. Besar sampel untuk kelompok karyawan adalah 85 orang, sedangkan besar sampel untuk pasien adalah 99 orang. Evaluasi terhadap data penelitian dari keempat perspektif Balanced Scorecard menghasilkan: 1). Perspektif keuangan dengan mengukur pertumbuhan finacial return melalui mengukur return on assets (ROA) dan Cost Recovery Rate (CRR) di dapatkan hasil menurun 2,75% pertahun untuk Cost Recovery Rate (CRR) dan 2% pertahun untuk Return On Assets kenyataan penurunan ini disebabkan oleh karena dana untuk investasi lebih besar dari kemampuan yang ada. 2). Perspektif Pelanggan dengan mengukur segmentasi pasar, kepuasan pelanggan, dan relationship didapatkan hasil pelayanan rawat inap kurang fokus pada pelanggan. 3). Perspektif bisnis internal dengan mengukur inovasi pelayanan, penilaian terhadap prosedur tetap, penilaian kerja, dan pengelolaan mutu proses pelayanan didapatkan hasil kurang maksimal, khususnya pada konsistensi pelaksanaan prosedur tetap, disebabkan oleh kurang optimalnya kesadaran profesi dalam diri karyawan dan belum terbentuknya quality assurance team. 4). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diperoleh dengan mengukur pemberdayaan karyawan dan kepuasan kerja karyawan didapatkan hasil baik, namun tidak merata pada pemberian kesempatan pemberdayaan karyawan dan pada tingkat kepuasan kerja karyawan. Hasil pengukuran kinerja rawat inap tersebut ditindak lanjuti dengan menyusun rencana kegiatan peningkatan pemanfaatan rawat inap RS Reksa Waluya. Rencana kegiatan sebagai berikut: 1 ). Perbaikan perspektif keuangan: a. Peningkatan financial return, b. Penghematan biaya. 2). Perbaikan perspektif pelanggan: a. Penetapan segmen pasar, b. Pembenahan sistem pelayanan fokus pelanggan, c. Pengaktifkan marketing team, d. Penggunakan pin/emblem, e. Penyediaan tempat ibadah bagi pasien non Kristen. 3). Perbaikan perspektif Bisnis Internal: a. Pemberlakuan ketetapan punishment dan reward, b. Penyediaan checklist .form kebersihan dan pemeliharaan alat, c. Pengadaan outsourcing kebersihan dan pemeliharaan gedung dan alat kesehatan. 4). Perbaikan perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan: a. Penataan mindset SDM fokus pelanggan, b. Pemerataan pemberdayaan karyawan, c. Peningkatan kesadaran profesi, d. Pemperbaikan sistem rekruitmen karyawan, e. Pengadaan pelatihan untuk attitude pelayanan, f. Pelaksanaan benchmark. Hasil evaluasi dari masing-masing perspektif menunjukkan adanya keterkaitan masalah antar perspektif, maka solusi dengan empat perspektif berdasarkan rerangka Balanced Scorecard bagi penyusunan rencana kegiatan sebagai upaya meningkatkan pelayanan pemanfaatan rawat inap merupakan alternatif solusi yang ideal.
Actions (login required)
View Item |