ERNI MARDIANI, 090310546 L (2006) HUBUNGAN KUALITAS UDARA AMBIEN DAN VEKTOR TERHADAP GANGGUAN KELUHAN SALURAN PERNAFASAN DAN SALURAN PENCERNAAN DISEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH : Studi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mlajah Kabupaten Bangkalan. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-mardianier-1785-tka520-k.pdf Download (446kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 36010.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Tempat pembuangan akhir sampah mempunyai fungsi yang sangat penting, namun dapat menimbulkan dampak yaitu menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan karena tumpukan sampah menghasilkan berbagai polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, air dan tanah sebagai tempat hidup berbagai vektor penyakit. Tempat pembuangan akhir sampah Bangkalan terletak di tepi jalan dan dekat dengan perumahan penduduk. Rumah- rumah penduduk tersebut tersebar di sebelah Barat dan Timur dari ujung TPA. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kualitas udara ambien dan vektor terhadap gangguan keluhan saluran pernafasan dan saluran pencernaan di sekitar tempat pembuangan akhir sampan. Manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan dan informasi serta memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan TPA sehingga dapat diciptakan tehnologi barn dalam usaha pemanfaatan dan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Jenis penelitian ini adalah obsevasional. Lokasi penelitian terletak di Kelurahan Mlajah. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di sebelah Barat dan Timur TPA. Populasi berjumlah 340 KK yang tersebar pada jarak 150m, 300m dan 450m. Pengambilan sample dilakukan secara claster random sampling dengan rincian sebagai berikut : penduduk yang berkelompok pads jarak 150m dengan 16 KK, penduduk yang berkelompok pads jarak 300m dengan 10 KK dan penduduk yang berkelompok pada jajrak 450 m dengan 9 KK. Sedangkan pengukur an kualitas udara, pengambitan sample ditentukan pads 6 ( enam ) titik yaitu di sebelah Timur pads jarak 150m, jarak 300m, dan 450m, sebelah Barat pada jarak 150m, jarak 300m dan jarak 450m, sedangkan sebelah Selatan adalah sungai dan Utara adalah sawah sehingga tidak dilakukan penelitian. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kualitas udara sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang diukur telah memenuhi syarat, dalam artian bahwa kualitas udara masih berada dibawah baku mutu. Sedangkan dari semua vektor yang diteliti diketahui bahwa hanya keberadaan kecoak yang mempunyai hubungan dengan keluhan subyekktif terhadap mual, muntah akibat aktifitas TPA responden radius 150 m dari TPA dimana didapatkan signifikan chisquare 0,027. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas udara sekitar TPA secara umum belum melampaui baku mutu yang telah ditentukan, hanya gas H2S terdeteksi melebihi NAB pads radius 150 meter dari TPA dengan arah angin dominan sehingga kualitas udara tidak berhubungan terhadap gangguan saluran pernafasan penduduk sekitar TPA.Kepadatan vektor lalat secara observasi digabungkan dengan wawancara kuesioner terhadap keluhan subyektif gangguan saluran prencernaan penduduk sekitar TPA tidak ditemukan hubungan, akan tetapi untuk keberadaan kecoak diketahui ada hubungan pads responden penduduk yang tinggal pada radius 150 m dari TPA terhadar keluhan subvektif mual/ muntah. Dan hasil kesimpulan di dapat bahwa untuk menghindani gangguan saluran pernafasan akibat gas H2S disarankan untuk perumahan minimal berjarak lebih dari 150 meter dari TPA sebagai daerah penyangga.

Actions (login required)

View Item