Rokim, 090214804 M (2005) DAMPAK PERUBAHAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI PONDOK PESANTREN KARANGASEM MUHAMMADIYAH PACIRAN LAMONGAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-rokim-1794-ts3206-d.pdf Download (903kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 36019.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pondok sejak dasawarsa ini telah muncul kesadaran untuk mengambil langkah-langkah tertentu guna meningkatkan kualitas sumber Jaya manusia yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan transformasi sosial (pembangunan). Dari sinilah timbul berbagai model pengelolaan pondok pesantren sejalan dengan tuntutan perkembangan jaman (modernisasi). Pondok pesantren saat ini tidak bisa berjalan secara esklusif di tengah-tengah perkembangan dunia yang semakin global. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak yang diakibatkan oleh adanya perubahan kepemimpinan terhadap pengambilan keputusan di pondok pesantren Karangasem Paciran Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian, kualitatif dengan rancangan studi kasus. Latar penelitian ini memiliki karekteristik kerja lapangan, isntrumen utamanya manusia dan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dilakukan dengan cara reduksi data, paparan data, dan simpulan. Adapun informan yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah (1) salah satu pengasuh (kyai) pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan, (2) ketua pengurus yang menjadi pengelola pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan, (3) dua ustadz atau guru pengajar di pondok pesantren Karangasem Paciran Lamongan. Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dilakukan dengan menggunakan observasi partisipan dan wawancara mendalam (indepth interview), di samping itu menggunakan pencatatan informasi dan dokmentasi. Penelitian ini menunjukkan adanya dampak perubahan kepemimpinan terhadap pengambilan keputusan, yaitu yang semula ketika kepemimpinannya masih bersifat individual-kharismatik-birokratik, pengambilan keputusan telah terpusat pada figur seorang pemimpin atau apa kata pemimpinnya. Namun setelah pola kepemimpinannya berubah menjadi kolegal-rasional-birokratik, maka sistem pengambilan keputusan pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan saat ini adalah bersifat "Group Decision" yaitu pengambilan keputusan ditentukan secara bersama-sama melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Dengan demikian telah terjadi perubahan dalam proses pengambilan keputusan dari yang bersifat "Personal Decision" kepada "Group Decision ". Dengan model kepemimpinan terbuka atau demokratis, maka masalah perbedaan atau bahkan pertentangan antara sesama pengelola pondok merupakan hal yang bisa terjadi dan wajar. Karena semua pengurus dan pelaksana pembangunan pondok mempunyai hak untuk berpartisipasi aktif yang lebih maju. Akan tetapi perbedaan yang terjadi dari masing-masing fungsionaris tersebut sesungguhnya mempunyai niat baik dan tujuan yang sama yaitu membangun pondok yang lebih maju ke depan. Dan perbedaan tersebut dapat sebagai cambuk untuk lebih meningkatkan kinerja sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama. Perubahan kepempinan di pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan dapat menjadikan alat/instrumen Check and Balance antara sesama pengelola. Hubungan antara satu dengan yang lain lebih bisa meningkatkan keharmonisan. Hal ini karena semua pihak telah diatur di dalam aturan-aturan yang sudah disebut dan disepakati bersama. Sehingga siapapun yang melakukan penyimpangan baik disengaja maupun tidak, wajib diingatkan sekalipun yang berbuat kesalahan tersebut adalah "pengasuh utama". Oleh karena itu di pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran dapat terjadi saling mengingatkan baik antar dewan pengasuh maupun antara para anggota pengelola lainnya. Perubahan kepemimpinan pondok, telah menjadi tuntutan sejalan dengan modernisasi. Dunia pesantren saat ini tidak bisa berjalan eksklusif di tengah-tengah pendidikan global. Maka dituntut untuk beradaptasi, tanpa harus meninggalkan identitasnya, dengan perkembangan IPTEK yang terus melaju, bila tidak mau dianggap terbelakang. Arus demokrasi hampir tidak bisa lagi dielak-kan dari semua kelembagaan, termasuk kepemimpinan pondok pesantren. Kepemimpinan kharismatik, lambat laun akan mengalami pergeseran dengan munculnya tokoh-tokoh intelektual masuk ke dalam dunia pondok. Ketokohan kharismatik tidak lagi menjadi satu-satunya keberhasilan pembaharuan pondok pesantren, tetapi pola kepemimpinan rasional-¬intelektual telah menjadi alternatif. Dalam merespon perkembangan pondok sebagaimana di atas, rekrutmen tenaga-tenaga expert bagi pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan seharusnya menjadi pertimbangan geneologis yang mengarah kepada paternalistic.

Actions (login required)

View Item