Yuly Sulistyorini, 090114285 M (2005) PERBEDAAN STATUS GIZI DAN POLA KONSUMSI MAKANAN ANAK USIA 6 - 24 BULAN PADA PENERIMA PROGRAM MP-ASI DELVITA DAN BUKAN PENERIMA PROGRAM MP-ASI DELVITA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-sulistyori-1854-tkm1006.pdf Download (604kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
36072.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kekurangan gizi merupakan salah satu masalah gizi utama yang masih ada di Indonesia. Kekurangan gizi pada masa kritis yaitu pada usia 6 – 24 bulan dapat mengganggu proses pertumbuhan anak. Bahkan gangguan tersebut sulit diperbaiki pada periode selanjutnya. Banyak sekali program perbaikan gizi yang telah dilakukan seperti dengan memberikan makanan yang banyak mengandung zat gizi, penyuluhan dan sebagainya tetapi masih belum menunjukkan basil seperti yang diharapkan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari perbedaan status gizi dan pola konsumsi makanan anak usia 6 - 24 bulan antara penerima program MP-ASI Delvita dan bukan penerima program MP-ASI Delvita. Penelitian ini tergolong penelitian komparasi dengan rancangan retrospective cohort yang dilakukan di Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya. Sampel penelitian ini adalah anak usia 6 -24 bulan dengan status gizi kurang. Besar sampel adalah 24 anak penerima program MP-ASI Delvita dan 24 anak bukan penerima program MP-ASI Delvita. Dengan uji T 2 sampel bebas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna status gizi (BB/U), kecukupan energi dan kecukupan protein antara penerima program MP-ASI Delvita dan bukan penerima program MP-ASI Delvita. Uji Mann Whitney juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna pola pemberian ASI dan MP-ASI, jenis bahan makanan dan frekuensi makan antara penerima program MP-ASI Delvita dan bukan penerima program MP-ASI Delvita. Konsumsi protein yang tinggi pada anak penerima program MP-ASI Delvita tidak memberikan pengaruh pada peningkatan status gizinya. Hal ini terjadi karena konsumsi energi yang kurang sehingga mengakibatkan protein yang dikonsumsi digunakan sebagai sumber energi bukan sebagai zat pertumbuhan (negative calory balance). Jika kondisi ini terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan berat badan anak berkurang. Tingkat penerimaan anak terhadap Delvita sangat mempengaruhi pada tingkat konsumsinya. Delvita mempunyai rasa dan bau yang khas serta dapat mengubah tekstur makanan. Kondisi ini cenderung tidak disukai oleh anak sehingga anak mengkonsumsi Delvita dengan jumlah lebih rendah dari yang dianjurkan. Perlu adanya peningkatan pengetahuan gizi ibu terutama mengenai pola konsumsi makanan anak yang benar sehingga dapat meningkatkan status gizi anak. Perhatian terhadap kebiasaan masyarakat berkaitan dengan makanan anak perlu ditingkatkan agar pemberian makanan bergizi pada anak dalam mengiringi program perbaikan gizi bisa diterima dan dapat bermanfaat secara optimal. Selanjutnya diperlukan kegiatan tindak lanjut untuk memperbaiki program perbaikan gizi yang ada.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TKM.10/06 Sul p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Complementary Food; Delvita; Food Consumption Pattern; Nutritional Status | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services T Technology > TX Home economics > TX341-641 Nutrition. Foods and food supply |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan Masyarakat | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 10 Jul 2017 21:45 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36072 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |