WURI HANDAYANI, 0901144451 M (2005) AKTIVITAS PEMBENTUKAN UNIT PASAR SEBAGAI PROFIT CENTER YANG MANDIRI DAN MAMPU MENGHASILKAN LABA OPTIMAL (Studi Kasus pada PD Pasar Surya Surabaya). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-handayaniw-1902-tea11-06.pdf Download (754kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2006-handayaniw-1902-tea11-06.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 10 tahun 1982, keberadaan PD Pasar Surya dimaksudkan untuk menyediakan sarana perpasaran sekaligus memupuk Pendapatan Asli Daerah. Ditinjau dari kinerja keuangannya, laba operasional yang diperoleh selama periode 2001-2004 cenderung mengalami peningkatan, namun jika dikaji lebih mendalam, kenaikan laba operasional disebabkan karena adanya pendapatan pengembangan pasar yang diperoleh karena adanya pembangunan. Tidak semua pasar potensial untuk dikembangkan, sehingga untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di masa mendatang, maka intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan di unit pasar penting untuk ditingkatkan. Unit pasar selama ini merupakan revenue center, unit hanya fokus pada pencapaian pendapatan retribusi, balik nama, ijin, dan lain-lain, sedangkan seluruh pengeluaran yang terjadi di unit menjadi kewajiban dari kantor pusat. Hasil evaluasi anggaran pendapatan dan realisasi selama periode 2003-2004 menunjukkan penurunan dimana hampir seluruh unit pasar tidak mencapai target anggaran yang ditetapkan. Mencermati kondisi di atas, manajemen PD Pasar Surya berupaya melakukan upaya peningkatan kinerja unit yang difokuskan pada restrukturisasi organisasi yang diarahkan pada kapabilitas operasional dan teknis sehingga lebih profesional dan produktif dengan menetapkan pasar-pasar yang potensial menjadi suatu unit organisasi yang mandiri dalam mengelola kegiatan operasional secara lebih profesional. PD Pasar akan menjadikan unit pasar tersebut sebagai profit center, dengan tujuan bahwa kinerja kepala pasar dapat dievaluasi dari profit yang dihasilkan sehingga akan memicu kepala pasar untuk lebih memfokuskan pada intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan, di samping juga menekan pengeluaran di unitnya. Pembentukan profit center juga memungkinkan dikembangkannya peningkatan kinerja dan pengembangan pengukurannya, termasuk juga reward and punishment-nya. Ada 2 kondisi yang seharusnya dipenuhi sebelum suatu unit dijadikan sebagai profit center, yaitu (1) manajer harus memiliki informasi yang memadai mengenai pendapatan dan beban yang dihasilkan oleh unit yang dipimpinnya dan (2) manajer harus memiliki wewenang tertentu untuk mengendalikan pendapatan dan pengeluaran yang diterimanya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka studi kualitatif ini memasalahkan tentang "Bagaimana aktivitas yang dilakukan PD Pasar Surya untuk membentuk unit-unit pasar menjadi profit center?" Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam (in depth) dan menyeluruh tentang aktivitas pembentukan profit center di unit pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Gambaran aktivitas ini diharapkan bisa menjadi benchmark bagi pembentukan profit center bagi unit pasar yang lainnya di lingkungan PD Pasar Surya maupun BUMD lain dengan tipe kegiatan dan pelayanan yang sama. Bagi pihak manajemen untuk penelitian ini akan bermanfaat memberikan gambaran secara menyeluruh permasalahan yang dihadapi tiap-tiap unit yang mungkin berbeda dengan unit lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemberdayaan BUMD lain di era otonomi daerah agar dapat dikelola menurut prinsip-prinsip usaha yang sehat (business-like operation) sehingga menjadi lebih profesional dan produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan multiple case study dengan multiple unit analysis. Penelitian dilakukan di 12 unit pasar yang dijadikan profit center. Dengan dilakukannya penelitian pada seluruh unit pasar ini, maka diharapkan peneliti akan memiliki gambaran menyeluruh bagaimana aktivitas pembentukan profit center ini di unit-unit pasar tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu 1) tahap eksplorasi menyeluruh, 2) tahap eksplorasi terfokus, 3) tahap konfirmasi dan 4) tahap interpretasi data. Aktivitas pembentukan profit center dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu 1) penetapan tipe pusat pertanggungjawaban yang sesuai, 2) evaluasi kelayakan unit-unit sebagai pilot project, 3) Identifikasi aktivitas yang didelegasikan ke unit-unit dan 4) penyiapan penyajian informasi yang relevan dengan menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. Hasil penelitian menunjukkan ada 5 fenomena yang terkait dengan aktivitas pembentukan profit center di unit pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Fenomena tersebut adalah 1) masih tersentralisasinya sistem yang ada saat ini;. 2) adanya kecenderungan bagian-bagian di kantor pusat untuk tetap mempertahankan tugas dan tanggung jawabnya di kantor pusat; 3) pendelegasian wewenang hams melalui restrukturisasi organisasi; 4) kepala pasar sulit memperoleh informasi yang relevan mengenai pengeluaran; 5) masih belum adanya kesadaranlawareness kepala pasar terhadap tanggung jawab menghasilkan profit di unitnya. Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam metode pengumpulan data yang tidak dapat meng-cover seluruh aktivitas yang dilakukan, wawancara hanya dilakukan kepada beberapa orang, informasi yang disampaikan para responden di masa lalu mungkin berbeda dengan saat ini karena mutasi atau faktor lainnya.

Actions (login required)

View Item