PENGARUH PEMBERIAN CADMIUM PERORAL TERHADAP BERAT TESTIS, DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS, DIAMETER LUMEN TUBULUS SEMINIFERUS DAN TEBAL EPITEL TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS PUTIH (rattus norvegicus strain Wistar)

IRIANTO RAMANDEY, 090214745 M (2005) PENGARUH PEMBERIAN CADMIUM PERORAL TERHADAP BERAT TESTIS, DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS, DIAMETER LUMEN TUBULUS SEMINIFERUS DAN TEBAL EPITEL TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS PUTIH (rattus norvegicus strain Wistar). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-ramandeyir-1963-tkd15--6.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2006-ramandeyir-1963-tkd15--6.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pengertian bahan kimia beracun didefinisikan sebagai bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau mahiuk hidup lainnya. Umumnya zat-zat toksik masuk lewat oral, pernapasan atau kulit, kemudian beredar ke seluruh tubuh atau ke organ-organ tertentu. Bahan kimia tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu, seperti testis, paru-paru, hati, ginjal dan lain-lain. Tetapi dapat pula zat-zat tersebut berakumulasi, pada organ tubuh makluk hidup misalnya hati, ginjal, testis, darah atau cairan pembuluh limfe dan organ lain sehingga menghasilkan efek dalam jangka panjang. Di dalam industri perlu dipe¬lajari suatu cabang ilmu khusus tentang efek bahan kimia beracun, yaitu toksikologi industri yang khusus mempelajari racun-racun yang dipergunakan, diolah maupun dihasilkan oleh pabrik atau perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cadmium terhadap berat testis serta tingkat kerusakan tubulus seminiferus tikus putih (Rattus Norvegicus Strain. Wistar) yang ditandai dengan berkurangnya diameter tubulus seminiferus, tebal epitel tubulus seminiferus dan melebamya lumen tubulus seminiferus setelah diberi cadmium peroral dalam berbagai dosis toksik secara akut. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya cadmium yang mempunyai sifat toxican/racun apabila masuk kedalam tubuh manusia mengakibatkan kerusakan pads testis dan mengurangi tingkat kesuburan pada pria dan dapat dimanfaatkan oleh ilmuan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Cadmium sendiri adalah logam berat yang bersifat toksikan artinya logam ini dapat mempengaruhi semua organ makluk hidup terutama organ tersebut sangat rentan atau sensitif, salah satunya testis sebagai organ reproduksi pria. Pengaruh Cd terhadap testis akan bekerja menghambat sistim hormone yaitu testoteron, sintesa protein, enzim, dan reaksi biomolekuler sel. Konsentrasi cadmium di dalam dan di luar tubulus seminiferus mempunyai perbedaan yang nyata tergantung kelarutan lipid dan barier spesifik. Penampilan barier ini mempunyai hubungan yang spesifik antara pasangan sel-sel Sertoli yang berdekatan. Barter ini hanya ada menjelang pubertas ( Tendean,1982 ; Setchell, 1986). Hipotesis penelitian ini adalah apakah pemberian cadmium dapat menurunkan berat testis tikus putih jantan, dan apakah pemberian cadmium dapat mempengaruhi diameter tubulus seminiferus, tebal epitel tubulus seminiferus dan lebar lumen/diameter lumen tubulus seminiferus/tikus putih (Rattus NorvegicusStrain . Wistar). Secara anatomi dan fisiologi testis merupakan kelenjar ganda karena secara fungsional bersifat eksokrin dan juga endokrin. Bagian eksokrin terutama menghasilkan sel kelamin (sel benih). Sehingga testis di anggap sebagai kelenjar sitogenik. Sedangkan bagian edokrin menghasilkan sekret internal yang dilepaskan oleh sel — sel khusus (Leeson dan Leeson, 1995). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yang sebenarnya (true experimental), karena semua variable yang berpengaruh pada perlakuan dapat dikendalikan. Semua tikus putih jantan dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dart 6 ulangan, bahan cadmium diberikan dengan variasi dosis dan perlakuan secara oral selama 6 minggu (45 hart) kelompok I kontrol, kelompok II 0,05 mg/kg BB/ hart, kelompok III 0,10 mg/kg BB/ hart, kelompok IV 0, 15 mg/kg BB/hari, kelompok V 0,20 mg/kg BB/hari kemudian testis ditimbang selanjutanya dibuat preparat histologi dengan menggunakan pewarnaan PAS dan diamati dibawah mikroskop sinar dengan menggunakan micrometer garis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan statistik (anava) dart hasil yang diperoleh bahwa berat testis mempunyai nilai P=0,004 ini berarti ada perbedaan yang nyata yang diperlihatkan antara kelompok P1 dan P0, P2 dan P3, P3 dan PO serta P4 dan P0. Sedangkan pengaruh cadmium terhadap diameter tubulus seminiferus diperoleh nilai P=0,001 ini berarti ada perbedaan yang nyata yang dapat dilihat antara kelompok P1 dan P2, P1 dan P0, P2 dan P4, P3 dan P4 serta P4 dan PO sedangkan tebal epeitel tubulus seminiferus juga ada perbedaanya yang nyata antara kelompok pada pemberian Cd dengan berbagai dosis yang diperlihatkan antara P1 dan P2, P1 dan P3, P1 dan P0, P2 dan P4, P3 dan P4, P3 dan P4 serta P4 dan P0. Selanjutnya pada penelitian ini lebar lumen tubulus seminiferus tidak ada perbedaan yang nyata (homogen) karena dari uji anava diperoleh nilai P=0,069. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa berat testis, diameter tubulus seminiferus, tebal epeitel tubulus seminiferus sesuai dengan hipotesis (hipotesis terbukti) namun lebar lumen tubulus semininiferus hiptesis tidak terbukti. Saran peneliti perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan spesies mamalia yang lebih tinggi dan lebih spesifik (penelitian biomolekuler).

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKD 15./06
Uncontrolled Keywords: Testis, seminiferous tubule, toxicants, cadmium, heavy metal
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF915-919.5 Veterinary pharmacology
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
IRIANTO RAMANDEY, 090214745 MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAbdoel Kamid Iskandar, dr.,MSUNSPECIFIED
Thesis advisorAri Gunawan, Prof.,dr.,MS.,PhDUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 2016
Last Modified: 06 Jun 2017 20:33
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36148
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item