NANIK ZUBAIDAH, 090314997 M (2005) DAYA ANTIMIKROBIAL DAN TOKSISITAS KALSIUM HIDROKSIDA : Penelitian Eksperimental Laboratoris. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-zubaidahna-1970-tkg010-k.pdf Download (420kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2006-zubaidahna-1970-tkg01_06.pdf Download (849kB) | Preview

Abstract

Sejumlah bakteri ternyata masih ada yang tetap hidup di dalam saluran akar meskipun telah dilakukan tindakan preparasi saluran akar dan untuk mendapatkan keadaan saluran akar yang bebas dari bakteri, maka dapat dilakukan pemberian dresing intrakanal (obat saluran akar) setelah tindakan preparasi saluran akar pada perawatan endodontik. Telah banyak digunakan obat dresing intrakanal, namun akhir-akhir ini diperkenalkan kalsium hidroksida karena mempunyai pH yang alkalis 12,5 dan bersifat antimikrobial yang tinggi. Pasta kalsium hidroksida dapat menimbulkan iritasi pada jaringan periapikal jika keluar dari foramen apikal. Dalam saluran akar ditemukan bakteri S. viridans merupakan bakteri yang dominan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi kalsium hidroksida yang mempunyai daya antimikrobial yang tinggi dan daya sitotoksisitas rendah yang akan digunakan sebagai dresing intrakanal. Telah dilakukan penelitian tentang daya antimikrobial dan toksisitas kalsium hidroksida. Pada penelitian ini sampel di bagi dalam 5 kelompok yang terdiri dari : kelompok I kalsium hidroksida dengan konsentrasi 50%, kelompok II (55%), kelompok III (60%), kelompok IV (65%) dan kelompok V (70%). Pada Uji antimikrobial kalsium hidroksida dengan berbagai konsentrasi terhadap bakteri S. viridans dengan metode difusi agar. Aktivitas antimikrobial ditunjukkan dengan zona hambatan. Pada uji sitotoksisitas kalsium hidroksida dengan berbagai konsentrasi terhadap sel fibroblas (BHK-21) menggunakan uji ensimatik yaitu esei MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2y1), 2,5-diphenyltetrazolium bromide). Sel hidup diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 595 nm. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Anova satu arah dilanjutkan uji LSD dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil analisa dengan Anova satu arah tentang zona hambatan kalsium hidroksida terhadap S. viridans diperoleh, ada perbedaan yang bermakna diantara konsentrasi 50%, 55%, 60%, 65% dan 70%. Pada uji LSD dari uji antimikrobial diperoleh konsentrasi 50% dibanding 65%, 70%, konsentrasi 55% dibanding 65% dan 70%, konsentrasi 60% dibanding 65%, 70% dan konsentrasi 65% dibanding 70% ada perbedaan bermakna. Konsentrasi 50% dibanding 55% dan 60%, konsentrasi 55% dibanding 60% tidak ada perbedaan bermakna. Uji toksisitas kalsium hidroksida terhadap sel fibroblas (BHK-21) diantara konsentrasi 50%, 55%, 60%, 65% dan 70% tidak ada perbedaan yang bermakna. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kalsium hidroksida dengan konsentrasi 60% menunjukkan daya antimikrobial yang paling tinggi dibanding dengan yang lain. Kalsium hidroksida dengan konsentrasi 60% menunjukkan jumlah sel hidup yang paling tinggi dibanding dengan yang lain. Kalsium hidroksida dengan konsentrasi 60% menunjukkan daya antimikrobial yang optimal dan toksisitas rendah.

Actions (login required)

View Item