ULFA ELFIAH, 090314981 M (2005) PENGARUH PEMBERIAN Pb ASETAT PERORAL TERHADAP DIAMETER SERAT SARAF, DIAMETER AKSON DAN KETEBALAN MIELIN N.ISCHIADICUS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-elfiahulfa-2072-tkd140-k.pdf Download (392kB) | Preview |
|
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2006-elfiahulfa-2072-tkd_14_06.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pb atau timbal adalah salah satu logam berat yang sering dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya timbal digunakan dalam industri kabel, baterai, insektisida, bahan pembuat pipa. Meskipun timbal mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia di sisi lain timbal dapat menimbulkan efek negatif dalam jumlah kadar tertentu. Pada sistem saraf tepi keracunan timbal dapat menyebabkan neuropati perifer. Secara klinis ditandai adanya wrist drop dan foot drop. Mengingat efek toksik timbal pada saraf perifer khususnya n.ischiadicus ini maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Pb asetat peroral terhadap diameter serat saraf , diameter akson dan ketebalan mielin. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh Pb asetat terhadap sistem saraf tepi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 30 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok yang mendapatkan paparan Pb asetat peroral masing-masing dengan dosis 65, 125, 250, dan 500 mg/kgbb. Pemaparan Pb asetat dilakukan selama 10 minggu. Sampel yang didapat berupa potongan saraf n.ischiadicus yang diwarna dengan teknik modihkasi pra-TEM yang menggunakan asam osmik sebagai fiksasi dan toloidin blue sebagai pewarna. Kemudiati sampel diamati dan diukur dengan mikrometer dengan menggunakan mikroskop cahaya pembesaran 450x. Data yang diperoleh diuji dengan analisis varians satu arah (Uji Anova satu arah). Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan yang sangat bermakna dengan p<0,05 terhadap ukuran rerata diameter serat saraf dan rerata ketebalan mielin antara kelompok kontrol dengan kelompok yang mendapatkan Pb asetat dosis 65, 125, 250 dan 500 mg/kgbb. Semakitt tinggi dosis yang diberikan semakin kecil diameter serat saraf dan semakin tipis mielinnya. Sedangkan pada akson tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap ukuran rerata diameter akson antara kelompok kontrol dengan kelompok masing-masing perlakuan atau paparan dengan nilai p>0,05. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pb asetat peroral masing¬masing dosis 65, 125, 250 dan 500 mg/kgbb mempunyai pengaruh terhadap ukuran diameter serat saraf dan ketebalan mielin n.ischiadicus tikus. Tetapi tidak mempengaruhi ukuran diameter akson. Namun demikian basil penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan fasilitas yang lebih lengkap seperti mikroskop elektron sehingga perubahan ultrastruktur yang terjadi dapat diketahui.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TKD.14/06 Elf p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Diameter of myelinated fibres, diameter c axon, thickness of myelin, lead acetate oral dosing | |||||||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD1-999 Chemistry Q Science > QH Natural history > QH301 Biology S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 21 Oct 2016 21:36 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36188 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |