Sitti Khorriyatul Khotimah, 090315161 M
(2005)
PELATIHAN STRATEGI MEMASUKI DUNIA KERIA UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pelatihan strategi memasuki dunia kerja terhadap tingkat kepercayaan diri memasuki dunia kerja dan untuk mengetahui efektifitas pelatihan tersebut.
Teori yang dirujuk sebagai dasar tentang kepercayaan diri adalah dari Buss (dalam Hendri, 1994), Arnold dan Bandura (dalam Setiawan, 2002) bahwa perkembangan kepercayaan diri dipengaruhi oleh (1) pengenalan diri secara fisik, (2) hasil yang dicapai, (3) adanya model perilaku, (4) persuasi verbal, (5) gugahan emosional.
Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri memasuki dunia kerja berdasarkan teori dari Ambardini (1992), Waterman (dalam Hendri, 1994), Lauster dan Myers (dalam Setiawan 2002), Roma (2000) tentang ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, yaitu; (1) mampu melaksanakan tugas dengan baik, (2) bertanggung jawab, (3) mempunyai rencana masa depan, (4) yakin akan kemampuan untuk sukses di masa yang akan datang / optimis, (5) tekun, (6) mantap dalam bertindak, (7) dapat bekerjasama dengan orang lain, (8) terbuka pada pengalam barn, (9) berani menghadapi tantangan secara wajar dan (10) melihat realitas dan dapat menerima kenyataan.
Disamping itu digunakan pula untuk mengetahui efektifitas pelatihan dengan model sistem dari Tovey (dalam Irianto, 2001) bahwa ealuasi pelatihan mengacu pada; (1) masukan, (2) sistem pemrosesan, (3) keluaran, (4) sistem penerimaan dan (5) tujuan pelatihan.
Hasil analisis data diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh pelatihan terhadap tingkat kepercayaan diri memasuki dunia kerja. Untuk efektifitas pelatihan, yang tercapai antara lai; (1)tema dan materi sesuai kebutuhan peserta, (2) peserta terlibat aktif, (3) trainer menguasai materi, berwawasan luas dan lancar, (4) runtutan kegiatan dan variasi metode bagus, (5) sarana dan fasilitas terpenuhi, (6) peningkatan pada aspek kognitif dan afektif Sementara kekurangan pelatihan antara lain; (1) peserta kurang mandiri, (2) trainer ke-3 kurang terbuka, (3) jadwal pelaksanaan bertepatan dengan Ujian akhir, (4) perbandingan metode pada materi ke -2 dan ke- 3 kurang seimbang dan (5) aspek keterampilan belum tercapai.
Untuk penyelenggaraan pelatihan berikutnya disarankan; (1) melibatkan kelompok kontrol, (2) mengukur tingkat kepercayaan diri melalu aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor, (3) memilih trainer berdasarkan kriteria yang disarankan, (4) menambah observer, (5) menyesuaikan jadwal dengan agenda kampus dan (6) alokasi waktu setidaknya 3 hari.
Actions (login required)
|
View Item |