PENGARUH PEMBERIAN ROYAL JELLY PERORAL TERHADAP BERAT TESTIS, PROPORSI BERAT TESTIS TERHADAP BERAT BADAN TIKUS, DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS, TEBAL EPITEL TUBULUS SEMINIFERUS DAN PROPORSI TEBAL EPITEL TERHADAP DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegitus strain wistar)JANTAN

HARDIYONO, 090314972M (2006) PENGARUH PEMBERIAN ROYAL JELLY PERORAL TERHADAP BERAT TESTIS, PROPORSI BERAT TESTIS TERHADAP BERAT BADAN TIKUS, DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS, TEBAL EPITEL TUBULUS SEMINIFERUS DAN PROPORSI TEBAL EPITEL TERHADAP DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegitus strain wistar)JANTAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-hardiyono-3642-tkd030-t.pdf

Download (567kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-hardiyono-3642-tkd0307.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Dewasa ini penggunaan royal jelly untuk berbagai minuman suplemen energi telah banyak ditemukan. Berbagai produk kecantikan untuk wanita juga banyak mengandung royal jelly. Tidak jarang produk-produk suplemen untuk menambah vitalitas pria juga mengandung royal jelly. Meskipun penggunaannya telah meluas. Pengetahuan masyarakat tentang royal jelly masih sangat kurang. Salah satu efek yang diduga terdapat dalam royal jelly adalah dapat meningkatkan vitalitas dan kesuburan pria. Mitos penggunaan royal jelly untuk meningkatkan vitalitas dan kesuburan ini didasari oleh adanya perbedaan kemampuan reproduksi lebah ratu dan lebah pekerja yang sangat jauh berbeda karena perbedaan makanannya yaitu royal jelly. Penelitian-penelitian pada hewan coba sebelumnya telah membuktikan bahwa pemberian royal jelly pada ayam, kelinci dan burung puyuh dapat meningkatkan fertilitas hewan-hewan tersebut. Diduga efek tersebut disebabkan oleh gonadotropin yang terkandung di dalam royal jelly. Penelitian sebelumnya, membuktikan bahwa royal jelly dapat meningkatkan fertilitas pada mencit betina (Nunniati,2002). Sementara itu penelitian pengaruh royal jelly terhadap jaringan testis belum pernah diteliti. Dengan penelitian ini, penulis ingin mengetahui apakah pemberian royal jelly peroral pada tikus putih jantan dapat meningkatkan berat testis, proporsi berat testis terhadap berat badan tikus, tebal epitel tubulus seminiferus, diameter tubulus seminiferus dan proporsi tebal epitel tubulus terhadap diameter tubulus seminiferus testis tikus putih jantan sehingga dapat dibuktikan pengaruh royal jelly terhadap spermatogenesis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design dan data penelitian yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan Anova dengan derajat kemaknaan kurang dari 0,05 (p<0,05). Sampel penelitian ini adalah tikus putih jantan dewasa yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan besar sampel masing-masing 8 ekor. K1 : kelompok kontrol yang mendapatkan aquadest 3 ml/hr peroral, P1 : kelompok perlakuan dengan pemberian royal jelly 15 mg/kgBB/hr peroral, P2 : kelompok perlakuan dengan pemberian royal jelly 30 mg/kgBB/hr peroral dan P3 : kelompok perlakuan dengan pemberian royal jelly 45 mg/kgBB/hr peroral. Perlakuan diberikan selama 52 hari. Setelah 52 hari perlakuan, hewan coba ditimbang berat badannya dan dikorbankan untuk diambil testisnya. Testis ditimbang kemudian dimasukkan larutan fiksatif untuk selanjutnya dibuat sediaan histologik metode parafin dengan pewarnaan PAS. Hasilnya diamati dengan mikroskop cahaya pembesaran 10 x 40 dan difoto dengan kamera digital untuk kemudian diukur tebal epitel tubulus dan diameter tubulus seminiferusnya dengan dengan bantuan komputer dengan program Image Tool. Dari data penelitian rata-rata berat testis, proporsi berat testis terhadap berat badan tikus, tebal epitel tubulus seminiferus, diameter tubulus seminiferus dan proporsi tebal epitel terhadap diameter tubulus seminiferus pada kelompok perlakuan secara umum lebih besar daripada kelompok kontrol. Hanya rata-rata diameter tubulus seminiferus kelompok 45 mg/kgBB saja yang didapatkan lebih kecil daripada kelompok kontrol tetapi proporsi tebal epitel tubulus terhadap diameter tubulus seminiferus pada kelompok tersebut tetap lebih besar daripada kelompok kontrol. Data penelitian tersebut setelah dianalisis secara Anova dan didapatkan bermakna dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui pasangan kelompok mana yang ada perbedaan bermakna. Dan penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian royal jelly peroral tidak terbukti dapat meningkatkan berat testis, proporsi berat testis terhadap berat badan tikus dan diameter tubulus seminiferus namun terbukti dapat meningkatkan tebal epitel tubulus seminiferus dan proporsi tebal epitel tubulus terhadap diameter tubulus seminiferus testis tikus putih. Untuk mendukung keakuratan penelitian ini, maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menghitung jumlah sel-sel spermatogenik, sel-sel Sertoli dalam tubulus seminiferus dan sel-sel Leydig pada jaringan interstitial testis tikus putih.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKD.03/07 Har p
Uncontrolled Keywords: Royal jelly; testicular weight; spermatogenesis; seminiferous tubule.
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K85-89 Legal research
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
HARDIYONO, 090314972MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAbdoel Kamid Iskandar, dr.,MSUNSPECIFIED
Thesis advisorAri Gunawan, Prof.,dr.,MS.,Ph.DUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 07 Jun 2017 17:41
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36270
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item