METODE PENILAIAN AKTIVA BERSIH DAN EVALUASI KINERJA REKSA DANA SELAMA DAN SESUDAH KRISIS EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2001 - 2004

SITI ATIKAH, 090315062M (2006) METODE PENILAIAN AKTIVA BERSIH DAN EVALUASI KINERJA REKSA DANA SELAMA DAN SESUDAH KRISIS EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2001 - 2004. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-atikahsiti-3664-tea01_07.pdf

Download (67kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-atikahsiti-3664-tea01_07.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Reksa Dana telah berkembang pesat sejak tahun 19%. Keberadaan industri ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar modal dalam bentuk peningkatan nilai, volume, dan frekuensi transaksi investasi, sehingga dapat meningkatkan efsiensi pasar dan membentuk harga yang wajar bagi setiap instrumen yang diperjualbelikan. Industri ini mengalami pasang surut yang disebabkan oleh fluktuasi perekonomian nasional, kelesuan pasar modal, serta berbagai isu yang terkait dengan penilaian aktiva bersih Reksa Dana. Menurut peraturan Bapepam No.IV.C.2 dan PSAK No.49, efek dalam portofolio Reksa Dana dinilai berdasarkan nilai pasar atau nilai wajarnya, karena diharapkan dapat mencerminkan nilai yang dapat direalisasi. Penelitian Kosowski (2001) dan Lynch et al. (2002) menunjukkan bahwa seluruh Reksa Dana di Amerika Serikat menunjukkan kinerja yang baik disaat resesi dibandingkan dengan kinerjanya di saat recovery, kecuali Growth fund yang menunjukkan kinerja yang lebih baik disaat recovery. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, diangkat pennasalahan tentang penerapan metode penilaian aktiva bersih, serta membandingkan kinerja Reksa Dana selama dan sesudah krisis ekonomi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode penilaian aktiva bersih Reksa Dana, serta menganalisis perbedaan kinerja Reksa Dana selama dan sesudah krisis ekonomi di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan pendekatan analisis komparatif dengan menggunakan uji t dan uji anova, serta perbandingan langsung dengan laporan keuangan masing-masing Reksa Dana. Data penelitian merupakan data sekunder yang berasal dari Bapepam, Pusat Data Bisnis Indonesia, dan sebagainya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peraturan Bapepam no IV.C.2 dan PSAK No.49 mengenai penerapan nilai pasar wajar terhadap portofolio efek Reksa Dana telah diterapkan oleh sejumlali Manajer Investasi, dengan catatan, bahwa nilai pasar wajar untuk efek obligasi, ditentukan oleh pertimbangan terbaik Manajer Investasi, karena pasar obligasi tidak atau belum se-likuid pasar saham. Penentuan nilai pasar wajar ini sangat panting karena dapat mempengaruhi kinerja Reksa Dana serta sangat berbahaya jika terjadi redemption. Manajer Investasi dapat menggunakan harga teoritis dalam menetapkan nilai wajar obligsi. Dengan pendekatan harga teoritis, penetapan nilai wajar obligasi akan mendekati nilai pasar yang sebenarnya. Perubahan kondisi ekonomi, turut mempengaruhi kinerja Reksa Dana Pada saat recovery, kinerja RDC lebih tinggi dari kinerja RDPT dan RDS, sedangkan kinerja RDS lebih tinggi dari kinerja RDPT, dan diantara ketiganya terdapat perbedaan kinerja yang signifikan. Selama masa krisis ekonomi, kinerja RDS lebih tinggi dari kinerja RDC dan RDPT, sementara kinerja RDC lebih tinggi dari kinerja RDPT, dan diantara ketiganya ditemukan adanya perbedaan kinerja yang signifikan. Kinerja RDS, RDC, dan RDPT pada saat resesi lebih rendah dibandingkan dengan kinerja masing-masing Reksa Dana tersebut pada saat recovery. Translation: This research is aimed to analyze mutual fund asset valuation and evaluate their performance during and after Indonesian economic crisis in year 2001 -2004. Using Mutual fund financial statement and compete with Capital Market Supervisory Agency nile No.IV.C.2 and PSAK No.49, find that all mutual funds implemented fair value on their net asset valuation, except for bond fund, that its fair value based on fund managers' best estimates. This arise problem with mutual fund investors, especially when a lot of redemption exists. When market price is not available or fair value is difficult to determine, such as bond fund, fund manager must be considered a method that could measure a fair value that provides the best estimate of current market price, such as theoretical price. This measure based on interest coupon bond, bond maturity, and interest rate such as Bank Indonesia Certificate (SBI). Using paired-sample t-test and one-way-anova, find that all mutual fund in Indonesia performed better after economic crisis. Mixed fund performed better in recovery than equity fund and fixed income fund, and equity fund performed better than fixed income fund. During recession, equity fund performed better than other fund, and mixed fund performed better than fixed income fund.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TEA 01/07 Ati m
Uncontrolled Keywords: Mutual fund performance, net asset valuation, theoretical price
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Akuntansi
Creators:
CreatorsNIM
SITI ATIKAH, 090315062MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMUHAMMAD SAMSUL, Dr., M.Si., Ak.UNSPECIFIED
Thesis advisorANDRY IRWANTO, Drs., MBA., AkUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Luluk Lusiana
Date Deposited: 2016
Last Modified: 12 Jun 2017 18:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36281
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item