PENGEMBANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEMS DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG SIDOARJO.

Sugeng Ristanto, 090310542L (2006) PENGEMBANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEMS DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG SIDOARJO. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-ristantosu-3692-tka04_0-k.pdf

Download (735kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-ristantosu-3692-tka04_0-u.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Informasi merupakan salah satu sumberdaya Rumah Sakit yang terbesar, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa Rumah Sakit merupakan organisasi yang padat informasi (information intensive) sehingga informasi sebagai salah satu sumberdaya Rumah Sakit perlu dikelola dengan baik melalui suatu sistem informasi. Dari sisi pengguna informasi, sistem informasi dikatakan baik dan berhasil bila informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan manajemen, sebagai pengguna informasi, di segala tingkatan untuk dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis komputer di Rumah Sakit Siti Khodijah (RSSK) telah dimulai sejak tahun 1999, yang dalam perkembangannya hingga akhir tahun 2003 telah berganti sistem dan antarmuka yang kesemuanya berbasiskan teks dengan menggunakan sistem operasi DOS, serta program database FoxPro, online, dan terintegrasi sampai pada akhirnya tahun 2004 dilakukan migrasi dengan menggunakan sistem operasi Linux Debian, program aplikasi Kylix 3, serta program database PostgreSQL. Pengembangannya dilakukan dengan menggunakan jasa sebuah perusahaan perancang perangkat lunak. Namun, selama ini informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi RSSK tersebut belum sesuai dengan kebutuhan Direktur sebagai manajer puncak (eksekutif), hal itu tergambar dari hasil survei yang dilakukan pada akhir November 2004 dimana Direktur berpendapat bahwa informasi yang dihasilkan SIRS RSSK untuk Direktur tidak lengkap, tidak tepat waktu dan proses mengubah tidak cepat. Salah satu cara yang dapat digunakan agar Direktur bisa mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya adalah dengan mengembangkan modul Executive Information System atau EIS, yang merupakan sistem informasi yang informasinya berasal dari beberapa sumber data dan aplikasi (modul) serta memiliki kemampuan menyediakan informasi bagi pimpinan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, dengan cara mendapatkan kembali, memanipulasi, dan menyajikan informasi dari database yang sudah ada. Informasi yang dihasilkan dapat diakses sewaktu-waktu oleh pengguna dan juga dapat disajikan dalam bentuk grafik dan tabel sesuai permintaan. Konsep EIS sering dikaitkan dengan MIS dan DSS. EIS tergantung pada kemampuan MIS sebagai sebuah sistem pemantau yang mendapatkan informasi dari database MIS dan sumber eksternal, dan mungkin dapat dipandang sebagai front-end MIS yang terintegrasi, yang terfokus dan khusus digunakan oleh eksekutif. Tetapi terdapat sedikit perbedaan EIS dari MIS dan DSS, karena EIS adalah produk. Sedangkan DSS terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah terhadap beberapa masalah yang semi-structured dengan menggunakan model. Walaupun begitu, EIS dapat dilihat sebagai DSS untuk eksekutif bila sang eksekutif mentransfer data dari EIS menjadi suatu sistem model dan kemudian melakukan analisis. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat lunak executive information systems (EIS) atau sistem informasi eksekutif di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo. Penelitian ini diawali dengan melakukan analisis sistem informasi dan output (jenis, pemakaian, frekuensi, dan bentuk) yang dihasilkan oleh sistem informasi yang berlaku di RSSK bagi Direktur, kemudian melakukan identifikasi kebutuhan informasi Direktur RSSK yang merupakan bagian dari sistem informasi eksekutif, sesuai visi dan misi rumah sakit, dan diakhiri dengan menyusun perangkat lunak aplikasi sistem informasi eksekutif yang dapat memenuhi kebutuhan Direktur akan informasi yang lengkap, tepat waktu, dan dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan secara cepat. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati dan mendata semua jenis laporan yang disampaikan kepada direktur, memo internal yang berasal dari dan untuk direktur, Laporan Tahunan rumah sakit, wawancara dan observasi pada para operator pengguna aplikasi, pengamatan terhadap sistem informasi yang berlaku, dan menuliskan sistem dan prosedur yang berlaku di RSSK, kemudian mengamati dan menuliskan database. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem informasi yang berlaku di RSSK belum menyediakan informasi yang khusus untuk memenuhi kebutuhan direktur kecuali laporan keuangan dengan frekuensi satu kali sebulan yang berupa a) Neraca, b) Laporan Rugi Laba, dan c) Aliran Kas. Selama ini informasi yang dihasilkan oleh sistem lebih banyak digunakan untuk kebutuhan manajer lini, sehingga Direktur memerlukan waktu dan perantara (intermediaries) untuk mengakses informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Salah satu laporan untuk direktur berupa laporan bulanan mengenai kinerja setiap unit kerja yang dibuat oleh Unit Rekam Medik, dengan melakukan rekapitulasi laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi yang berlaku dan dapat tersaji dalam bentuk tabel paling cepat tanggal lima setiap bulannya. Identifikasi kebutuhan informasi pada direktur dilakukan dengan menggunakan Metode Bertahap/Prototipe dan Metode Analisis Laporan yang dipertajam dengan indepth interview, selain itu dicoba juga untuk melihat informasi untuk direktur sebagai eksekutif yang sesuai dengan Kebutuhan Manajemen dan Kebutuhan Organisasi. Hasil Identifikasi kebutuhan informasi pada direktur yang didapat dan yang mampu dihasilkan oleh sistem informasi yang saat ini berlaku di Rumah Sakit Siti Khodijah adalah: 1) Visualisasi BOR 5 tahun terakhir, Per ruangan dan total RS; 2) Visualisasi utilisasi rawat jalan, OK, rawat inap per ruangan, ICU, Radiologi, Laboratorium, dan Apotik; 3) Produktivitas Rumah Sakit 5 tahun terakhir dan bisa di rinci per unit kerja; 4) Visualisasi Kontributor pasien rawat jalan, rawat inap, dan OK, baik internal dan eksternal; 5) Utilisasi OK perdisiplin Ilmu; 6) Obat Stagnan di Unit Farmasi, dan 7) Sensus harian pasien. Informasi inilah yang dijadikan dasar dalam penyusunan Executive Information System. Dalam pelaksanaan pengembangan sistem informasi eksekutif, kebutuhan informasi Direktur serta kondisi faktual sistem informasi berbasis Linux Debian yang bare berjalan satu tahun sejak Januari 2005 terjadi kesenjangan kemampuan sistem dengan permintaan Direktur, yaitu sistem tidak mampu memenuhi kebutuhan Direktur untuk informasi sebelum tahun 2005. Solusi yang diberikan adalah pada sistem informasi eksekutif diberi fasilitas untuk memasukan data tambahan yang mungkin diperlukan sesuai permintaan, dengan konsekuensi dibutuhkan satu orang tenaga untuk selalu memelihara sistem agar selalu up to date. Di RSSK tenaga yang tepat untuk itu adalah Kepala Seksi Rekam Medik, oleh karena sebagian besar data yang diperlukan oleh sistem informasi eksekutif berasal dari modul rekam medik yang merupakan salah satu &#039;muara&#039; dari SIRS RSSK disamping modul keuangan, sehingga tenaga yang bersangkutan sudah tidak acing lagi dengan segala data dan istilah yang akan dijumpai selama mengelola sistem informasi eksekutif. Masalah lain yang muncul adalah bahwa Direktur sebagai calon pengguna merasa nyaman dan terbiasa menggunakan komputer dengan sistem operasi Windows XP, dan program aplikasi di lingkungan MS Office 2003 sedangkan sistem operasi yang digunakan oleh SIRS RSSK adalah Linux Debian, sehingga pemilihan aplikasi pengembang untuk software sistem informasi eksekutif harus mempertimbangkan penggunaan bahasa pemrograman yang berjalan baik di lingkungan sistem operasi Windows XP yang berjalan pada PC di ruang Direktur sebagai sisi client, dan sistem operasi Linux Debian yang berjalan pada server. Pilihan yang tersedia sesuai sumberdaya yang ada di RSSK adalah Java sebagai bahasa pemrograman yang dipakai untuk mengembangkan software sistem informasi eksekutif. Adapun alasan pemilihan Java sebagai bahasa pemrograman, disamping sesuai dengan situasi sumberdaya yang ada di RS Siti Khodijah, adalah: 1) Java dapat digunakan lintas platform, artinya meskipun server dan program yang berjalan pada sistem informasi RSSK yang berlaku menggunakan sistem operasi berbasis Linux dan workstation di ruang Direktur sebagai client menggunakan sistem operasi berbasis Windows XP, Software Sistem Informasi Eksekutif terintegrasi dengan baik; 2) Karena dapat lintas platform, maka Direktur sebagai pengguna EIS yang tidak terbiasa dengan sistem operasi Linux dapat tetap bekerja di lingkungan sistem operasi Windows XP; 3) Aplikasi pengembang Java adalah open source sama seperti Linux, sehingga tidak perlu membeli lisensi; 4) Dari sisi programmer, Pemrograman Java merupakan pemrograman yang murni berorientasi obyek (Object Orientation Programming); 5) disamping itu Java juga merupakan salah satu bahasa pemrograman yang banyak digunakan sehingga bila sewaktu-waktu diperlukan mudah mencari bantuan melalui forum komunitas pengguna Java. Agar sistem yang ada dapat berfungsi dengan baik, perlu dilakukan pemeliharaan sistem oleh staf yang memiliki kompetensi dan terbiasa dengan Linux, mengingat masih sedikit orang yang menguasai sistem operasi ini beserta pemrogramannya. Open source yang merupakan kelebihan Linux juga menjadi kekurangannya, oleh karena tidak adanya dukungan teknis resmi bila terjadi problem melainkan didapat dari diskusi dengan sesama pengguna di seluruh dunia melalui internet. Sistem informasi eksekutif yang telah dikembangkan, dimasa mendatang masih dapat diperluas lagi baik isi maupun lingkup pemakainya yang tidak hanya Direktur tetapi juga para manajer menengah sesuai kebutuhan masing-masing. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TKA 04/07 Ris p
Uncontrolled Keywords: Hospital Information System, Executive Information Systems, Computer Based Information Systems, Information System Development
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T58.6-58.62 Management information systems
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Kebijakan Kesehatan
10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Creators:
CreatorsNIM
Sugeng Ristanto, 090310542LUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWidodo J. Pudjirahardjo,, dr.,MS.,MPH.,DrPHUNSPECIFIED
Thesis advisorRatna Dwi Wulandari, SKM.,MKesUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 12 Jun 2017 22:30
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36295
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item