Budi Santoso, 090210421 L (2005) PENGEMBANGAN PUSKESMAS JETIS KABUPATEN PONOROGO MENJADI PUSKESMAS PERAWATAN BERDASARKAN HASIL ANALISIS HARAPAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-santosobud-3710-kkckkt-k.pdf Download (520kB) | Preview |
|
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-santosobud-3710-tka460-p.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Dari data diketahui bahwa rata-rata kunjungan di Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo dikategorikan tinggi (1500 orang per bulan) dan penduduk yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah selama periode 2003 tercatat 420 orang (kunjungan baru dan lama), 140 orang diantaranya rawat inap, oleh karena itu Puskesmas Jetis perlu dikembangkan menjadi Puskesmas Perawatan mengingat angka kunjungan yang tinggi, jumlah kasus rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ponorogo juga tinggi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mempelajari pengembangan Puskesmas Jetis menjadi Puskesmas perawatan di Kabupaten Ponorogo berdasarkan analisis harapan dan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Sebagai populasi adalah masyarakat yang berada diwilayah kerja Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo. Sedangkan sampelnya berjumlah 94 orang. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Karakateristik responden yang berada diwilayah kerja Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo sebagian besar (50%) adalah golongan usia produktif (31-50 tahun), 59,6% laki-laki, 33% tamat SLTA, 81,9% sudah berkeluarga, 29,8% pekerjaannya sebagian besar adalah petani dan 26,6% wiraswasta dan 59,1% dari golongan ekonomi menengah ke bawah. 2. Sebagian besar responden (92,6%) membutuhkan pelayanan keperawatan di Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo, dengan alasan dekat dengan rumah dan berada di daerah sendiri. 3. Penilaian sebagian besar responden terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Jetis adalah sebagai berikut: (a) Pelayanan di loket, sebagian besar responden menyatakan: 88,3% petugas loket berpenampilan rapi, 91,5% loket bersih, 39,4% waktu tunggu di loket singkat (5-< 10 menit) dan 39.4% waktu tunggu di loket agak lama (10-<15 menit), 76,6% pelayanan yang cepat oleh petugas loket, 81,9% petugas loket bekerja dengan cekatan, 84% petugas loket ramah terhadap pasien, 100% responden menyatakan administrasi yang mudah di loket, dan 85,1% petugas loket bersedia memberikan penjelasan pada pasien bila diminta. (b) Pelayanan kesehatan, sebagian besar responden menyatakan: 50.5% yang melayani adalah perawat, petugas kesehatan rapi (dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan), terampil, ramah, mudah menghubungi, dan bersedia memberikan informasi pada pasien. (c) Pelayanan di kamar obat, sebagian besar responden menyatakan: 96,8% kamar obat bersih, 97,9% petugas dikamar obat berpenampilan rapi, 95.7% petugas dikamar obat melayani dengan cepat, 71.3% petugas obat ramah pada pasien, dan 63,8% petugas obat selalu memberikan informasi pada pasien tentang manfaat, waktu minum dan efek samping obat. (d) Fasilitas medis dan non medis, sebagian besar responden menyatakan: 71,3% alat kesehatan yang digunakan untuk memeriksa pasien dala keadaan bersih, 89,2% ruang tunggu di Puskesmas dalam keadaan bersih, dan 58,5% kondisi tempat parkir di Puskesmas cukup aman. 4. Sebagian besar responden (92,6%) mengharapkan pelayanan rawat inap di Puskesmas Jetis Kabupaten Ponorogo karena dekat dengan rumah dan berada di daerah sendiri. Sedangkan jenis pelayanan kesehatan rawat inap yang perlu (di prioritas kan) menurut responden adalah: pelayanan dokter, pelayanan dokter spesialis, pelayanan para medis, pelayanan laboratorium, pelayanan apotek, pelayanan operasi ringan, pelayanan radiology, ambulance 24 jam, dan pelayanan antar jemput pasien. 5. Berdasarkan analisis kebutuhan dan harapan responden, maka sangat berpotensi untuk mengembangkan Puskesmas Jetis menjadi Puskesmas perawatan. 6. Segmen pasar yang ada di Puskesmas Jetis adalah kelompok usia produktif, laki¬laki, memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi, sudah berkeluarga, berprofesi sebagai wiraswasta dan petani, dan berada pada golongan ekonomi menengah kebawah. Hal tersebut adalah peluang bagi pengembangan Puskesmas Jetis menjadi Puskesmas perawatan. 7. Produk pelayanan yang bisa dikembangkan adalah Puskesmas perawatan dengan pelayanan: Pelayanan oleh dokter umum, dokter spesilais dan para medis, Pelayanan laboratorium, Pelayanan apotek, Pelayanan tindakan medis sederhana (operasi ringan), Pelayanan radiology, Menyediakan ambulence 24 jam, dan Pelayanan antar jemput pasien. Dari hasil penelitian saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya dukungan dari berbagai pihak terutama dari pemerintah daerah untuk mengembangkan Puskesmas Jetis menjadi Puskesmas perawatan. Perlu diteliti lebih lanjut tentang kemampuan dan kemauan masyarakat dalam membayar pelayanan kesehatan, sehingga arah pengembangannya sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TKA 46/07 San p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Development, community need and expectation, inpatients public health center | |||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM711-806 Groups and organizations > HM756-781 Community R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA428-428.5 Public health laboratories, institutes, etc. |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Kebijakan Kesehatan 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan |
|||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 08 Jun 2017 16:55 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36307 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |