PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN

SUFI AGUSTINI, 090410736L (2006) PENGEMBANGAN MODEL PENDAMPING SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-agustinisu-3786-tps19_07.pdf

Download (590kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-agustinisu-3786-tps19_07.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Permasalahan kemiskinan merupakan masalah nasional, karena masalah kemiskinan merupakan sumber muncul dan berkembangnya permasalahan sosial yang lain, seperti anak terlantar, anak jalanan, anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah, pengemis, gelandangan, keluarga berumah tak layak huni, tuna susila dan sebagainya. Oleh karena itu, masalah kemiskinan merupakan masalah yang harus ditangani secara serius baik oleh pemerintah maupun masyarakat, karena permasalahan kemiskinan ini tidak pernah kunjung habisnya dan semenjak terjadinya krisis moneter semakin banyak penduduk yang terhimpit dalam kondisi ketidakberdayaan, sehingga jumlah penduduk miskin semakin bertambah. Hal ini dikarenakan mereka tidak dapat menyesuaikan dengan tuntutan keadaan, pendidikan dan kemampuan yang mereka miliki sangat rendah, ketiadaan jaminan ekonomi, ketiadaan pengalaman dalam arena politik, ketiadaan akses terhadap informasi, ketiadaan dukungan finansial. ketiadaan pelatihan-pelatihan dan adanya ketegangan fisik maupun emosional. Pemerintah telah banyak melakukan upaya-upaya pengentasan masalah kemiskinan, antara lain adalah Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan fakir miskin, yaitu dengan memberikan bantuan sosial melalui bantuan stimulan usaha ekonomi produktif kepada Keluarga Binaan Sosial (KBS) yang dikelola secara berkelompok melalui pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Bantuan stimulan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan pokok hidupnya yang layak dan mampu melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif. Namun karena keterbatasan kemampuan keluarga miskin dalam mengelola bantuan sosial tersebut, aksesbilitas pemasaran, kualitas usaha dan cara usaha, maka harus dibantu dengan suatu mekanisme pendampingan baik oleh supra struktur maupun infra struktur sendiri. Karena pembangunan kesejahteraan sosial merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, bahwa masyarakat mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk mengadakan usaha kesejahteraan sosial dengan mengindahkan garis kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Perundang-Undangan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejateraan Sosial. Pendamping Sosial KUBE ini merupakan ujung tombak yang sangat menentukan keberhasilan program pengentasan kemiskinan melalui pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Pendamping Sosial KUBE berperan sebagai nara sumber, penggerak sekaligus sebagai fasilitator bagi pemberdayaan keluarga miskin. Namun dalam pelaksanaannya tidak semudah yang dibayangkan, karena masih banyak pendamping sosial KUBE yang tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh para pendamping sosial tersebut, dimana latar belakang pendidikannya rata-rata SLTA, sehingga penguasaan dan pemahaman tentang penanganan masalah kemiskinan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif belum optimal, meskipun Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur telah memberikan pelatihan, pembekalan dan pemantapan kepada para pendamping sosial KUBE. Namun program pendampingan sosial ini belum berjalan efektif, karena berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pendampingan bahwa pendamping sosial KUBE di Jawa Timur 80% belum dapat melaksanakan peranannya dengan baik dan apakah dengan adanya program ini keluarga miskin dapat mengelola usahanya dengan baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan sualu penelitian tentang, model pendamping sosial KUBE yang dilaksanakan Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur sudah cukup efektif atau belum dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki untuk kesempurnaan pelaksanaan model pendamping sosial KUBE dalam pemherdayaan keluarga miskin, sehingga model pendamping sosial tersebut sesuai dengan kemampuan dan harapan dari Keluarga Uinaan Sosial (KBS) maupun Pendamping Sosial KUBE sendiri. Oleh karena itu, dalam penelitian ini permasalahan 'yang akan dijawab adalah model pendamping sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang bagaimanakah yang sesuai untuk pemberdayan keluarga miskin dan yang applicable bagi Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Permasalahan tersebut kemudian dicarikan solusinya melalui penelitian ini, dengan cara mendiskripsikan dan menganalisis model pendamping sosial KUBE dalam melaksanakan program pcmberdayaan keluarga miskin yang diharapkan selama ini, yang diharapkan dan kemudian dilakukan pengkajian secara tcoritis. Penggabungan ketiga dasar analisis ini yaitu, pendamping sosial KUBE yang ditarapkan selama ini, pendamping sosial KUBE yang diharapkan dan pendamping sosial KUBE sesuai teori dan petunjuk pelaksanaan dijadikan model pendamping sosial KUBE yang dikembangkan, yang disebut penelitian tahap pertama yaitu tahap model building (menyusun/mengembangkan model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 orang responden yang dijadikan sampel penelitian observasi ini bahwa sebagian besar pendamping sosial KUBE memerlukan adanya rekruitmen calon pendamping sosial KUBE, pembekalan dengan menggunakan praktek magang yang cicktil-dan elision yang meliputi sumher daya manusia, materi, metode, alokasi claim. waktu, instruktur, sarana dan prasarana pembekalan serta praktek magang pada KUBE , yang herhasil/berprestasi serta kemitraan usaha antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan pendampingan untuk pemherdayaan keluarga miskin. Untuk membuktikan hal tersebut, maka tahap kedua dalam penelitian ini dilakukan uji coba model (testing model) dengan menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperimen kepada 2 kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (treatment), baik pada saat sebelum dan sesudah mengikuti model pendamping sosial KUBE yang dikembangkan. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang pre test-post test yang tidak mendapatkan perlakuan treatment dan 20 orang pre test-post test yang mendapatkan perlakuan, dengan mengikuti model pendamping sosial KUBE yang dikembangkan. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa ada perbcdaan pre tets dan post test antara kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment), sedangkan pada kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (treatment) menunjukkan tidak ada perbcdaan tentang rekruitmen calon pendamping sosial KUBE, pentingnya pembekalan bagi pendamping sosial KUBE, pelaksanaan pembekalan pendamping sosial KUBE dan pendamping sosial KUBE dalam pelaksanaan usaha ekonomi produktif keluarga miskin melalui pendekatan kelompok usaha bersama. Berdasarkan hasil uji perbandingan chi square menunjukkan aspek yang membedakan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (treatment) dan kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) tenting rekruitmen calon pendamping sosial KUBE, pentingnya pembekalan bagi pendamping sosial KUBE, pelaksanaan pembekalan bagi pendamping sosial KUBE, dan pendamping sosial KUBE dalam pelaksanaan UEP keluarga miskin melalui pendekatan KUBE dengan signifikansi (P<0,05). Jadi antara kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) mempunyai perbedaan persepsi dan pemahaman tentang rekruitmen calon pendamping sosial KUBE, pelaksanaan pembekalan pendamping social KUBEdan pendamping sosial KUBE dalam melaksanakan usaha ekonomi produktif keluarga miskin melalui pendekatan kelompok usaha bersama.. Pada kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) menunjukkan perubahan sikap dan respon yang positif dalam melaksanakan peranan dan tugas sebagai pendamping sosial KUBE. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan kajian Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur dalam penyempurnaan pelaksanaan program pendampingan dalam pemberdayaan keluarga miskin di masa yang akan datang.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TPS 19/07 Agu p
Uncontrolled Keywords: The model of social workers of KUBE, empowerment, poverty
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV4023-4470.7 Poor in cities. Slums
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > S2 Pengembangan Sumber Daya Manusia
Creators:
CreatorsNIM
SUFI AGUSTINI, 090410736LUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSunarjo, Dr., dr., MS., MSc.UNSPECIFIED
Thesis advisorH. Machmud Zain, Prof. Dr., S.H., M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 07 Jun 2017 16:15
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36363
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item