Pujiati, 080941010 (2011) EFEKTIVITAS BIOSURFAKTAN DALAM SOLUBILISASI SENYAWA BTX YANG TERSERAP DALAM ADSORBEN (CLAY) MENGGUNAKAN TEKNIK SOIL WASHING. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2012-pujiati-23638-tb-07--1-k.pdf Download (306kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2012-pujiati-20017-tb0712_FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN 1) gdlhub-gdl-s2-2012-pujiati-20017-tb0712_LAMPIRAN_Part1.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN 2) gdlhub-gdl-s2-2012-pujiati-20017-tb0712_LAMPIRAN_Part2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN 3) gdlhub-gdl-s2-2012-pujiati-20017-tb0712_LAMPIRAN_Part3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN 4) gdlhub-gdl-s2-2012-pujiati-20017-tb0712_LAMPIRAN_Part4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biosurfaktan terbaik, pengaruh konsentrasi biosurfaktan terbaik, lama waktu pencucian serta kombinasi keduanya dalam melarutkan senyawa BTX (Benzene, Toluene, Xylene) yang terserap dalam adsorben clay. Seleksi biosurfaktan terbaik diperoleh dari produk kasar biosurfaktan Pseudomonas putida T1(8), Acinetobacter sp. P2(I), dan Bacillus subtilis 3KP yang diproduksi menggunakan substrat molase dan diekstraksi menggunakan amonium sulfat. Uji solubilisasi dalam penentuan biosurfaktan terbaik yang dihasilkan oleh bakteri Pseudomonas putida T1(8), Acinetobacter sp. P2(I), dan Bacillus subtilis 3KP dilakukan pada konsentrasi 665 ppm,waktu pencucian 30 menit dengan kecepatan 150 rpm. Uji pengaruh konsentrasi biosurfaktan terbaik dan lama waktu pencucian serta kombinasi keduanya dalam melarutkan senyawa BTX (Benzene, Toluene, Xylene),level konsentrasi biosurfaktan terbaik yang digunakan adalah CMC dan level lama waktu pencuciannya adalah 0, 30, 60 dan 90 menit dengan surfaktan sintetis Tween 20 sebagai pembanding. Data yang diperoleh berupa nilai tegangan permukaan dan kadar BTX terlarut dianalisis menggunakan Anava Faktorial dengan uji lanjutan LSD. Tegangan permukaan pada penelitian ini diukur menggunakan tensiometer Du Nuoy dan kadar BTX terlarut dianalisis menggunakan GC-FID. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biosurfaktan yang dihasilkan oleh Acinetobacter sp.P2(I) berpotensi lebih baik dalam menghilangkan senyawa BTX pada clay dibandingkan biosurfaktan yang dihasilkan oleh Pseudomonas putida T1(8) dan Bacillus subtilis 3KP. Biosurfaktan yang dihasilkan oleh Acinetobacter sp. P2(I) mampu melarutkan BTX sebesar 98.46 ± 4.63ppm/3gr clay (Benzene = 48.08 ± 0.42 ppm/3gr clay, Toluene = 50.38 ± 4.76 ppm/3gr clay, dan Xylene = 0 ± 0 ppm/3gr clay).Perbedaan konsentrasi biosurfaktan terbaik (Acinetobacter sp P2 (1)), lama waktu pencucian serta kombinasi keduanya berpengaruh terhadap kelarutkan senyawa BTX yang terserap dalam clay. Biosurfaktan yang dihasilkan oleh Acinetobacter sp. P2(I)dapat menghilangkan senyawa BTX sejumlah 216,97ppm/3gr (benzene = 79,58 ± 1,37ppm/3gr, toluene = 76,57 ± 1,75ppm/3gr, xylene = 60,82 ± 1,17ppm/3gr) pada konsentrasi di atas CMC (> CMC) dengan waktu pencucian selama 90 menit.

Actions (login required)

View Item