NJO DIANA THEODORUS, 031042034 N (2011) IMPLEMENTASI ASAS REBUS SIC STANTIBUS DALAM KLAUSUL HARDSHIP. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2013-theodorusn-22418-5.abstr-t.pdf Download (155kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2013-theodorusn-22418-13full.pdf Restricted to Registered users only Download (592kB) | Request a copy |
Abstract
Situasi yang ada pada akhir kontrak selanjutnya mungkin telah berubah sehingga para pihak, bertindak sebagai orang wajar, tidak dapat melaksanakan kontrak, atau akan melaksanankan dengan cara yang berbeda dengan kondisi apabila mereka telah mengetahui perubahan yang akan terjadi. Dengan demikian, mayoritas penulis modern menerima doktrin rebus sic stantibus. Dalam perdagangan internasional, doktrin ini diterapkan dalam klausa yang sering dikenal sebagai klausul hardship. Sebagai negara yang menganut sistem hukum Civil Law, Indonesia tidak mengenal klausul hardship. Setiap perubahan keadaan diselesaikan dengan konsep force majeure. Tapi yang menjadi masalah adalah bahwa kekuatan konsep force majeure tidak dapat membantu para pihak untuk melanjutkan kontrak. Bersandar pada prinsip kebebasan kontrak, klausul hardship dapat digunakan untuk mempertahankan pelaksanaan kontrak. Berdasarkan metode Doctrinal Research, tesis ini menggunakan Pendekatan Konseptual, Pendekatan Undang-undang, dan Pendekatan Kasus untuk memberikan pemahaman dasar mengenai apa urgensi dari klausul Hardship. Setelah meninjau beberapa literatur, peraturan, dan jurnal, karakteristik dari klausul hardship telah digambarkan bahwa klausul ini memiliki dua elemen utama. Pertama adalah hipotesis tentang apa yang disebut dengan hardship. Dan yang kedua adalah prosedur pemulihan kontrak yang telah disepakati oleh para pihak. Selanjutnya, ketika ada sengketa kontrak yang disebabkan oleh perubahan keadaan, para pihak akan melakukan renegosiasi kontrak untuk menentukan penyesuaian kontrak terkait dengan perubahan yang terjadi. Jika negosiasi ulang ini tidak ada membuahkan hasil, salah satu pihak dapat mengajukan sengketa ini ke pengadilan yang telah ditentukan dalam kontrak. Itulah sebabnya klausul hardhsip sangat penting artinya bagi pihak-pihak yang ingin menyelesaikan sengketa perubahan keadaan tanpa mengakhiri kontrak.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | TMK. 01/12 The i | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Contracts, Rebus Sic Stantibus Principle, Hardship Clause | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K623-968 Civil law > K830-968 Obligations > K840-917 Contracts |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | ||||||
Date Deposited: | 2016 | ||||||
Last Modified: | 19 Oct 2016 18:41 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36647 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |