YENNY SUSILAWATI, 040337695
(2006)
EVALUASI PENERAPAN AGING SCHEDULE SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN INTERN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN FEKTIVITAS PENAGIHAN DAN PELUNASAN PIUTANG DAGANG.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Di dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan sebagian besar perusahaan menjual produknya dengan kredit. Peningkatan volume penjualan secara kredit menyebabkan investasi modal yang tertanam dalam piutang meningkat pula. Meningkatnya investasi modal yang tertanam dalam piutang dapat menimbulkan resiko yang dapat membahayakan keberadaaan dan kelangsungan hidup perusahaan.
Pengendalian intern yang memadai bagi perusahaan sangat penting untuk miminimalkan kerugian atas piutang. Aging schedule (daftar umur piutang) merupakan salah satu alat pengendalian intern perusahaan yang memuat jumlah piutang dari masing-masing pelanggan dan mengklasifikasikannya kedalam golongan umur piutang masing-masing pelanggan berdasarkan waktu jatuh temponya. Pembuatan aging schedule itu perlu dilakukan oleh perusahaan terutama yang mempunyai piutang yang nilainya sangat material.
Dalam memecahkan masalah yang aria, maka metedologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan objek penelitian pada Peruin Percetakan Negara RI cabang Surabaya. Penelitian dilakukan dengan menganalisis aging schedule, perputaran piutang, dan hari rata-rata pcngumpulan piutang untuk mengetahui hubungannya dengan efektivitas penagihan dan pelunasan piutang dagang. Selain itu penelitian juga dilakukan dengan wawancara dan penyebaran kuesioner "yes or no question" kepada pihak-pihak yang terlibat untuk menilai keandalan struktur pengendalian intern perusahaan
Hasil wawancara dan penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa sistein pengendalian intern perusahaan cukup memadai. Sedangkan basil dari analisis aging schedule, perputaran piutang, dan hari rata-rata pengumpulan piutang cukup baik namun masih kurang efektif. Hal ini dikarenakan adanya kelemahan yaitu perangkapan tugas fungsi kredit dengan fungsi penjualan oleh bagian penjualan sehingga menyebabkan bagian kredit kurang independen dalam menilai kualitas pelanggan. Selain itu perusahaan tidak pernah mengirimkan surat pernyataan piutang sebagai salah satu unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang. Pengiriman pernyataan piutang secara periodik mendorong peningkatan pelunasan piutang, karena pernyataan piutang tersebut juga selain berfungsi sebagai surat teguran kepada para pelanggan juga akan menimbulkan citra yang baik dimata debitur mengenai keandalan pertanggungjawaban keuangan perusahaan.
Actions (login required)
|
View Item |