PENETAPAN AHLI WARIS APABILA HANYA ADA ANAK PEREMPUAN DAN SAUDARA PEWARIS

FATKUL HIDAYATI, 031042062 (2012) PENETAPAN AHLI WARIS APABILA HANYA ADA ANAK PEREMPUAN DAN SAUDARA PEWARIS. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2013-hidayatifa-22749-6.abstr-t.pdf

Download (189kB)
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2013-hidayatifa-22749-14full.pdf
Restricted to Registered users only

Download (660kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, hukum waris Islam bagi seorang muslim mempunyai kedudukan yang utama bila dibandingkan dengan hukum waris lainnya, sebab sudah jelas hukum waris Islam tersebut telah disyari`atkan dalam Al Qur`an maupun Sunnah, bahkan merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Ahli waris dapat ikelompokkan atau digolongkan dalam 3 (tiga) macam golongan ahli waris, yaitu: 1) Dzawil Furud 2) Ashobah 3) Mawali atau ahli waris pengganti. Penulis memfokuskan pada permasalahan penetapan ahli waris apabila hanya ada anak perempuan dan saudara pewaris. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan undang-undang (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah penentuan akta waris apabila ada anak perempuan dan saudara pewaris, dan pedoman apa yang digunakan dalam pembuatan akta waris bagi subyek hukum yang beragama Islam. Hasil penelitian yang di dapat dalam penelitian ini adalah bahwa penentuan akta waris apabila ada anak perempuan dan saudara pewaris ternyata tidak ada kesamaan, karena di satu sisi Pengadilan Agama dalam putusannya menyatakan bahwa anak kandung perempuan sebagai ahli waris ashobah, sehingga mendapatkan sisa bagian warisan setelah dibagi oleh ahli waris dzawil furud, sedangkan Pengadilan Tinggi Agama dalam putusannya tingkat banding serta Mahkamah Agung dalam putusannya pada tingkat kasasi menyatakan bahwa saudara kandung pewaris tidak mendapatkan bagian waris atau tertutup/terhijab oleh janda dan anak kandung pewaris meskipun anak kandung tersebut berjenis kelamin wanita. Selama ini yang digunakan sebagai pedoman pembuatan akta waris bagi subyek hukum yang beragama Islam belum ada pengaturan yang jelas meskipun mayoritas pendudukan Indonesia begaraga Islam, karena dalam hal pembuatan akta waris di Indonesia dilihat dari tiga golongan, yaitu golongan pribumi akta waris dibuat oleh Kepala Desa/lurah dan kemudian dikuatkan oleh camat, bagi golongan Timur Asing selain Tionghoa (Arab) dibuat oleh Balai Harta Peninggalan dan golongan Timur Asing Tiong Hoa dibuat oleh notaris.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMK 17/ 12 Hid p
Uncontrolled Keywords: Inheritance, heirs, estate
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV697-3024 Special classes > HV1442-1448 Women
K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB531-619 Domestic relations. Family law
K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB632-636.2 Inheritance and succession
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
FATKUL HIDAYATI, 031042062UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAfdolUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 01 Oct 2016 07:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36729
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item