Ricke Mayumi, 090310603 L (2005) Image Kandidat dalam Debat Politik (Studi Semiotika Terhadap Debat Pertama Kandidat Presiden Amerika George.W.Bush dan John Kerry tentang Invasi Amerika ke Irak, di University of Coral Gables, Miami, Florida). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2013-mayumirick-22960-6.abstr-t.pdf Download (54kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2013-mayumirick-22960-18full.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian tentang debat pertama pemilihan presiden Amerika tahun 2004 untuk mengetahui bagaimana image Bush dan Kerry sebagai kandidat menyikapi permasalahan invasi Amerika ke Irak melalui penampilan mereka dalam debat pertama.Image ini ditunjukkan melalui komunikasi verbal dan non verbal ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan moderator.Pertama, peneliti melihat symbol-simbol yang ditunjukkan kandidat melalui komunikasi verbal dan non verbal dalam debat. Kemudian, peneliti mencari arti dari symbol-simbol yang telah dibawa kandidat.Simbol verbal dan non verbal dianalisa dengan menggunakan teori semiotika televisi milik John Fiske. Simbol-simbol yang ditunjukan kandidat akan diletakkan dalam tiga level semiotika televisi John Fiske, yaitu, level realita, representasi dan level ideology. Dari teori ini, peneliti menemukan bahwa Kerry bertindak lebih percaya diri sebagai penantang, memberikan kritik-kritik terbaiknya terhadap pemerintahan Bush tentang Irak. Kerry lebih tenang meskipun Bush selalu menghakiminya sebagai seorang yang plin plan. Sementara itu, Bush bertindak lebih emosional daripada Kerry ketika menjawab pertanyaan moderator.Bush kelihatan lebih mudah terpancing emosi. Bush tidak dapat menunjukkan data yang akurat akan berbagai hal tentang Irak. Debat yang berlangsung selama 90 menit ini merupakan hal yang sangat penting bagi Kerry karena popularitasnya terus naik selama lima minggu terakhir sebelum pemilihan. Tetapi, meskipun Kerry kelihatan lebih tenang dan pandai, namun pada kenyataannya Bush lebih memiliki esensi dalam berdebat.Kerry tidak pernah menyebutkan posisinya tentang Irak dengan jelas, tapi Bush bertahan dengan posisinya. Ini membuktikan bahwa kerry bias dikatakan plin plan seperti perkiraan rakyat Amerika.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TSK.01/13 May i | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | politik media, televisi, komunikasi politik di media, debat politik, pesan dan image kandidat. | |||||||||
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87-96 Communication. Mass media |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Sosial | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 14 Jun 2017 18:51 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36763 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |