GEYS BAHASUAN, 031042072 (2012) RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN SEBAGAI UPAYA PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BANK SYARIAH. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2013-bahasuange-26662-6.babi-p.pdf Download (192kB) |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2013-bahasuange-26662-8.full text.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB) | Request a copy |
Abstract
a. Penerima pembiayaan dikualifikasikan sebagai pembiayaan Murabahah dan Mudharabah bermasalah dalam klausul akad di bank syariah apabila pembiayaan tersebut masih berlangsung, hanya saja ada tanda-tanda tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan atau adanya isyarat/tanda nasabah tidak dapat membayar kewajiban sesuai jadwal atau syarat-syarat lain yang telah ditetapkan dalam akad pembiayaan, atau secara berlarut-larut tidak menunjukkan tanda-tanda dapat disehatkan dikualifikasikan sebagai pembiayaan macet. Untuk mengetahui kriteria pembiayaan bermasalah dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan yang ada dan berlaku, baik didasarkan ketentuan Bank Indonesia ataupun yang diatur khusus oleh intern bank syariah. b. Upaya penanganan pembiayaan Murabahah dan Mudharabah bermasalah di bank syariah melakukan evaluasi jika berdasarkan pertimbangan bank ada kesalahan misalnya dalam aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan dan aspek lainnya. Berdasarkan hasil evalusasi diadakan musyawarah terlebih dahulu bilamana nasabah kooperatif dan usahanya masih mempunyai prospek maka akan dilakukan Proses Revitalisasi. Proses Revitalisasi dilakukan apabila berdasarkan evaluasi ulang pembiayaan yang dilakukan terdapat indikasi bahwa usaha nasabah masih berjalan dan diyakini nasabah masih mampu dan mau untuk memenuhi kewajibannya kepada bank. Apabila tidak membawa hasil, maka penyelesaian berikutnya melalui jaminan, melalui menjual barang jaminan. Penyelesaian juga dapat dilakukan melalui BAYARNAS sebagai badan arbitrase yang didirikan oleh Majelis Muamalat Indonesia dibentuk guna menyelesaikan kemungkinan terjadinya sengketa perdata diantara lembaga syariah dengan nasabahnya. Dapat juga dilakukan melalui proses litigasi apabila nasabah beritikad tidak baik yaitu tidak menunjukkan kemauan untuk membayar kewajibannya, sedangkan nasabah sebenarnya masih mempunyai harta kekayaan lain yang tidak dikuasai oleh bank atau sengaja disembunyikan atau mempunyai sumbersumber lain untuk menyelesaikan kredit macetnya. Apabila semua jalan telah ditempuh agar bank syariah tidak terbebani oleh pembiayaan yang macet tersebut, maka bank mengambil kebijakan berupa melakukan penghapusan pembiayaan (write off).
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK - 2 TMK 37/13 Bah r | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Restrukturisasi, Pembiayaan Bermasalah, Bank Syariah | ||||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc > BP1-253 Islam H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking > HG1811-2351 Special classes of banks and financial institutions |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Duwi Prebriyuwati | ||||||
Date Deposited: | 06 Sep 2016 06:57 | ||||||
Last Modified: | 06 Sep 2016 06:57 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/37170 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |